MENGELOLA KONFLIK PERBEDAAN BUDAYA PROFESI WARTAWAN DAN HUMAS

Muhammad Badri

Abstract


Konflik dapat terjadi karena perbedaan profesi. Sebab semua profesi memiliki budaya kerja, kode etik, dan standar operasional yang berbeda pula. Contoh kasus konflik akibat budaya profesiĀ  adalah antara wartawan dengan humas. Sebab keduanya meskipun selalu berhubungan tapi memiliki tugas dan peran yang kontras. Wartawan menjalankan fungsi sebagai kontrol sosial sehingga kerap mengkritisi perusahaan. Sementara humas berusaha menjaga reputasi perusahaan melalui pembentukan citra positif di benak masyarakat, salah satunya memanfaatkan media. Konflik kepentingan tersebut dapat dihindari bila masing-masing menghargai budaya profesi. Tapi bila tetap terjadi konflik, humas harus memahami regulasi yang berlaku dalam rangka melindungi kebebasan pers yaitu UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, bukan melalui KUHP yang berpotensi mempertajam konflik. Sesuai UU Pers permaslahan dengan pers bisa diselesaikan melalui hak jawab, yaitu hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.Namun bila hak jawab tidak ditanggapi bisa langsung mengadu ke Dewan Pers yang dapat berperan sebagai mediator.Sebab fungsi Dewan Pers antara lain adalah memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers, serta mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Linggar. 2005. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta, Bumi Aksara.

Dewan Pers. 2010. Standar Kompetensi Wartawan. Jakarta, Dewan Pers.

Fisher, Simon, dkk. 2000. Mengelola Konflik: Keterampilan & Strategi untuk Bertindak. London, Zed Book Ltd.

Girsang, J. 2007. Menyelesaikan Sengketa Pers. Jakarta, Gramedia.

Iriantara, Y. 2005. Media Relations: Konsep, Pendekatan, dan Praktik. Bandung, Simbiosa.

Jefkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta, Erlangga.

Liliweri, Alo. 2007. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Littlejohn, Stephen dan Domenici, Kathy. 2001. Engaging Communication In Conflict. London, Sage Publication Inc.

Littlejohn, Stephen dan Domenici, Kathy. 2007. Communication,Conflict, and The Management of Difference. Illinois, Waveland Press Inc.

Macnamara, Jim. 1999. Strategi Jitu Menjinakkan Media. Jakarta, Mitra Media.

Nugroho, Susanti Adi. 2009. Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa. Jakarta, Telaga Ilmu Indonesia.

Parsons, Patricia J. 2007. Etika Public Relations. Panduan Praktik Terbaik. Jakarta, Jakarta.

Pickering, Peg. 2001. How To Manage Conflict. Kiat Menangani Konflik. Edisi Ketiga. Jakarta, Erlangga.

Ruslan, Rosady. 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Sutrisno, Edy. 2011. Budaya Organisasi. Jakarta, Kencana.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/mc.v1i1.4669

Article Metrics

Abstract view : 1007 times
PDF - 1236 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

P-ISSN : 2356-4490

E-ISSN : 2549-693X

MetaCommunication; Journal of Communication Studies is published by the Department of Communication, Faculty of Political and Social Sciences, Universitas Lambung Mangkurat.

Address: Jl. Brig Jend. Hasan Basri, Pangeran, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123, Indonesia.

Email: [email protected]

View My Stats, StatCounter Button