PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK INSITU DAN PEMUPUKAN UREA TERHADAP KETERSEDIAAN NITROGEN DAN PERTUMBUHAN PADI DI LAHAN PASANG SURUT

Afiah Hayati, Abdul Syukur, Bambang Hendro S., dan Benito Heru P. Hayati

Abstract


Lahan pasang surut mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyai banyak
kendala antara lain rendahnya kandungan hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan kualitas hasil
tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan bahan organik yang
ada disekitar lahan pasang surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama
N sehingga efisiensi pemupukan N menjadi meningkat, penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengan
demikian biaya pemupukan juga jadi berkurang selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan. Tujuan
Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian bahan organik insitu dan pemupukan urea terhadap
ketersedian nitrogen tanah dan pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut. Percobaan dilaksanakan
pada skala pot yang ditempatkan di rumah kaca,  dengan 3 faktor perlakuan yaitu : (1)pemupukan urea, (2)pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3)waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea dengan 3
aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik yaitu Jerami padi,
Kayuapu, Purun tikus, Jerami padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1), Kayuapu-Purun tikus (1:1),
dan Jerami padi-Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan takaran 5 ton/ha sedangkan waktu
inkubasi pemberian bahan organik adalah 0 minggu, 4 minggu dan 8 minggu sebelum tanam. Dengan
demikian ada 63 kombinasi perlakuan dan semua perlakuan dibuat dalam 3 ulangan jadi ada 189 unit perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan
Gomez, 1995) dengan pemupukan urea sebagai petak utama, jenis bahan organik sebagai anak petak dan
waktu pemberian bahan organik sebagai anak-anak petak. Pemberian urea dengan beberapa takaran,
kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan nitrogen
tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat
meningkatkan kandungan NH
50
4
+
hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa diberi urea dengan kayuapupurun

tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan kandungan NO
3
-
hingga 22,57 ppm. Interaksi
takaran 150 kg urea/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4 minggu dapat meningkatkan
jumlah anakan hingga 16.
Kata kunci : Jerami padi, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Ketersediaan nitrogen.

References


Alihamsyah, Trip, M. Sarwani, A. Jumberi, I. Ar-Riza,

Izzudin N., H. Sutikno. 2003. Lahan Pasang

Surut Pendukung Ketahanan Pangan dan

Sumber Pertumbuhan Agribisnis. Balai

penelitian Pertanian Lahan Rawa. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Tanah dan

Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. 53 hal.

Anwar, Khairil. 2006. Peningkatan Kualitas Tanah

Sawah dan Air Buangan di saluran Drainase

pada Tanah Sulfat Masam. Disertasi Sekolah

Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Balittra. 2007. Konservasi Lahan Pasang Surut

dengan Teknologi Tradisional "Tepulikampar"

dalam Warta Penelitian dan Pengembangan

Pertanian Balai Penelitian Pertanian Lahan

Rawa; 29(2).

Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur

Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi

kedua. UI Press. 697 hal.

Reddy, K.R. dan R. D. Delaune, 2008.

Biogeochemistry of Wetlands Sience and

Applications. CRP Press. USA. Hal 257-323


Refbacks

  • There are currently no refbacks.