PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK INSITU DAN PEMUPUKAN UREA TERHADAP KETERSEDIAAN NITROGEN DAN PERTUMBUHAN PADI DI LAHAN PASANG SURUT
Abstract
kendala antara lain rendahnya kandungan hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan kualitas hasil
tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan bahan organik yang
ada disekitar lahan pasang surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama
N sehingga efisiensi pemupukan N menjadi meningkat, penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengan
demikian biaya pemupukan juga jadi berkurang selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan. Tujuan
Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian bahan organik insitu dan pemupukan urea terhadap
ketersedian nitrogen tanah dan pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut. Percobaan dilaksanakan
pada skala pot yang ditempatkan di rumah kaca, dengan 3 faktor perlakuan yaitu : (1)pemupukan urea, (2)pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3)waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea dengan 3
aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik yaitu Jerami padi,
Kayuapu, Purun tikus, Jerami padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1), Kayuapu-Purun tikus (1:1),
dan Jerami padi-Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan takaran 5 ton/ha sedangkan waktu
inkubasi pemberian bahan organik adalah 0 minggu, 4 minggu dan 8 minggu sebelum tanam. Dengan
demikian ada 63 kombinasi perlakuan dan semua perlakuan dibuat dalam 3 ulangan jadi ada 189 unit perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan
Gomez, 1995) dengan pemupukan urea sebagai petak utama, jenis bahan organik sebagai anak petak dan
waktu pemberian bahan organik sebagai anak-anak petak. Pemberian urea dengan beberapa takaran,
kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan nitrogen
tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat
meningkatkan kandungan NH
50
4
+
hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa diberi urea dengan kayuapupurun
tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan kandungan NO
3
-
hingga 22,57 ppm. Interaksi
takaran 150 kg urea/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4 minggu dapat meningkatkan
jumlah anakan hingga 16.
Kata kunci : Jerami padi, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Ketersediaan nitrogen.
References
Alihamsyah, Trip, M. Sarwani, A. Jumberi, I. Ar-Riza,
Izzudin N., H. Sutikno. 2003. Lahan Pasang
Surut Pendukung Ketahanan Pangan dan
Sumber Pertumbuhan Agribisnis. Balai
penelitian Pertanian Lahan Rawa. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. 53 hal.
Anwar, Khairil. 2006. Peningkatan Kualitas Tanah
Sawah dan Air Buangan di saluran Drainase
pada Tanah Sulfat Masam. Disertasi Sekolah
Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Balittra. 2007. Konservasi Lahan Pasang Surut
dengan Teknologi Tradisional "Tepulikampar"
dalam Warta Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Balai Penelitian Pertanian Lahan
Rawa; 29(2).
Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur
Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi
kedua. UI Press. 697 hal.
Reddy, K.R. dan R. D. Delaune, 2008.
Biogeochemistry of Wetlands Sience and
Applications. CRP Press. USA. Hal 257-323
Refbacks
- There are currently no refbacks.