Pengaruh Cekaman Kekeringan dan Komposisi Media terhadap Pertumbuhan Setek Jeruju (Hydrolea spinosa L.)

Farida Jamzuri Hadie, Chatimatun Nisa Adriani

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dan mandiri tingkat pemberian air dengan
komposisi media tanam dan untuk mengetahui perlakuan kombinasi terbaik terhadap pertumbuhan setek
Jeruju (Hydrolea spinosa L). Percobaan disusun atas dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial
dengan 2 faktor yaitu faktor pemberian air dan jenis media tanam.  Faktor pemberian air terdiri dari 3 taraf
yaitu kapasitas lapang 100 %, kapasitas lapang 70 %, kapasitas lapang 50 %, dan faktor jenis media tanam
yang terdiri atas 3 taraf yaitu tanah + sekam padi, tanah + sekam padi + pupuk kandang, dan tanah + sekam
padi + pupuk kandang + pasir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi tingkat pemberian air dengan
media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap kecepatan bertunas, jumlah daun, berat basah akar,
pengaruh mandiri tingkat pemberian air serta media tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas, dan
media tanam yang baik adalah media tanam tanah + sekam padi + pupuk kandang.  Kapasitas lapang yang
baik adalah pada kapasitas lapang 100%.
Kata kunci : Cekaman kekeringan, media tanam, jeruju.

References


Agoes, D.S. 1994. Aneka jenis media tanam dan

penggunaannya. Penebar Swadaya. Jakarta..

Cutler, J.M., and D.W. Rains. 1978. Effect of water

stress and hardening on the internal water

relations and osmotic constituents of cotton

leaves. Physiol. Plant. 42: 261-268.

Doorembus, J dan W.O Pruitt. 1977. Guidelines for

predicting crop water requirements. FAO

Irrigation abd Drainage Paper no. 24. Rome

Gardner, F. P., R. Brent Pearce, Roger L. Mitchell.

Fisiologi Tanaman Budidaya.

Terjemahan. Penebit Universitas Indonesia,

Jakarta.

Hsiao, T. C., E. Acevedo, E. Fereres, dan D.W.

Henderson. 1976. Stress metabolism, Water

stress, growth, and osmotic adjustment.

Philos. Trnas. R. Soc. London, Ser. B 273:

-500

Islami. T dan W. H. Utomo. 1995. Hubungan tanah,

air dan tanaman. IKIP Semarang Press.

Semarang.

Murdiyarso, D. 1987. Hubungan air dan Tanaman.

Biotrop, Bogor

Radjagukguk, B., dan Bambang Setiadi. 1989.

Strategi Pemanfaatan Gambut di Indonesia.

Dalam Proceding Seminar Tanah Gambut

untuk Perluasan Pertanian. Fakultas Pertanian

Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.

Rochiman, K dan S. S. Harjadi. 1973. Pembiakan

vegetatif. Departemen Agronomi. Fakultas

Pertanian IPB. Bogor..

Sarwono Hardjowigeno. 1992. Ilmu Tanah.

Penerbit P.T. Melton Putra, Jakarta.

Sukarman, Darwati, I. Dan Rusmin, D. 1998.

Karakter morfologi dan fisiologi Tapak Dara

(Vinca rosea L.) pada beberapa cekaman air.

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Bogor.

Sutejo, M.M. dan AG. Kartasapoetra. 1990. Pupuk

dan cara pemupukan. PT Bina Aksara. Jakarta.

Sri Setyati Haryadi. 1988. Bertanam Sayuran.

Penerbit Sinar Baru, bandung.

Plaut, Z. 1971. Ihibitor of photosynthetic carbon

dioxide fixation in isolated spinach chloroplasts

exposed to reduced osmotic potentials. Plant

Physiology 48: 591-595.

Prawiranata. 1981. Dasar-Dasar Fisiologi

Tumbuhan Jilid I dan II. Departemen Botani

Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Wudianto, R. 1994. Membuat setek, cangkok dan

okulasi. Penebar Swadaya. Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.