PROTOTIPE SISTEM JARINGAN SENSOR UNTUK MONITORING TEMPERATUR-KELEMBABAN PERMUKAAN DAN BAWAH LAHAN GAMBUT BERBASIS DATABASE

Hendra Rosada Nasution, Arfan Eko Fahrudin, Ade Agung Harnawan

Abstract


ABSTRAK. Lahan gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terpendam dalam jangka  waktu yang sangat lama. Lahan gambut memiliki  karakteristik mudah terbakar  pada kondisi panas tertentu yang membentuk bara api di bawah permukaan dan menjalar ke atas permukaan hingga menyebabkan terbakarnya semak belukar atau hutan yang berada di atasnya, sehingga perlu dilakukan monitoring temperatur dan kelembaban permukaan dan bawah lahan gambut. Prototipe yang dibuat terdiri dari dua perangkat transmitter yang dilengkapi dengan sensor sebagai pengukur parameter dan satu perangkat receiver sebagai penerima data kedua transmitter. Pengukuran temperatur tanah di bawah permukaan digunakan sensor LM35 berbentuk probe, kemudian pengukuran temperatur dan kelembaban udara di permukaan digunakan sensor SHT11. pengiriman data dilakukan secara nirkabel menggunakan nRF24L01 dengan jarak maksimal 450 meter dengan jarak yang baik 200 meter. Perangkat receiver dilengkapi sistem interface PC berbasis database pada server  localhost/phpmyadmin. Hasil karakterisasi sensor LM35 dalam bentuk probe menunjukan linieritasnya adalah 0,9994 dan 0,9996; deviasi error 0,380C dan 0,400C; sensitivitas 0,960C dan 0,810C. Hasil lima kali pengukuran pada dua titik pengujian setiap transmitter menunjukkan temperatur tanah memiliki nilai 30,200C - 38,100C dan 24,800C - 38,600C, temperatur udara 25,000C - 38,860C dan 24,850C - 40,150C, kelembaban udara 51,65% - 96,51% dan 43,03% - 96,17%.

 

Kata kunci : Prototipe, Database, Lahan Gambut, LM35, nRF24L01, SHT11


Full Text:

PDF

References


Hardjowigeno, S., and Abdullah. 1987. Suitability of peat soils of Sumatera for agricultural development. International Peat Society.Symposium on Tropical Peat and Peatland for Development. Yogyakarta, 9-14 Februari1987.

Hariyawan, M.Y., A. Gunawan dan E.H. Putra. 2012. Implementasi wireless sensor network untuk pendeteksi dini kebakaran hutan. Jurnal teknologi informasi dan telematik. 5 : 2085-0697.

Najiyanti, S. dan Alue. D. 2014. Mengenal Prilaku Lahan Gambut. Wetlands international Indonesia Programme. 4. Bogor.

Nasution, H.R. Adi. S.R., Angga. W.P. Ade. A.H. Rancang bangun sistem sensor perekam kelembaban dan temperatur bawah dan permukaan tanah hutan gambut dalam upaya pencegahan dini kebakaran. PKM2014. kemenristekdikti.

Nasution, H.R. Adi. S.R., Angga.W.P. Ade. A.H. Prototipe sensor nirkabel temperatur- kelembaban permukaan dan bawah lahan gambut. PKM2015. Kemenristekdikti.

Radjagukguk, B. 1992. Utilization and management of peatlands in Indonesia for agriculture and forestry. In: Proceedings of the International Symposium on Tropical Peatland. 6-10, may 1991, Kuching, Malaysia. 21-27.

Saharjo, B.H dan Syaufina, L. 2015. Kebakaran hutan dan lahan gambut [presentasi powerpoint]. IPN Toolbox Tema C Subtema C3. www.cifor.org/ipn-toolboox.

Sellers, W. D. 1965. Physical Climatology. Univ. of Chicago Press, Chicago-Illinois.

Sensirion. 2011. Datasheet SHT1x (SHT10, SHT11, SHT15) Humidity and Temperature Sensor IC. Datasheet.

Waliadi dan E.S. Suryatmana. 2005. Mengelola Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan. CARE International Indonesia. Palangkaraya.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/flux.v13i1.1918

Article Metrics

Abstract view : 711 times
PDF - 591 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Fisika Flux

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Association with:

Physical Society of Indonesia

Indexed by:

 

Creative Commons License
Jurnal Fisika FLux: Jurnal Ilmiah FMIPA Universitas Lambung Mangkurat is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.