PERBANDINGAN PROFIL VERTIKAL DIVERGENSI DAN VORTISITAS MODEL WRF DENGAN LUARAN SATAID KEJADIAN HUJAN LEBAT BATAM TANGGAL 30 – 31 JANUARI 2013

Akhmad Fadholi

Abstract


Abstrak: Divergensi dan vortisitas merupakan dua parameter yang erat kaitannya dengan proses dinamis atmosfer khususnya dalam proses pembentukan awan. Analisis terkait dua parameter tersebut mengalami perkembangan dengan munculnya model numerik yang dapat digunakan untuk menampilkan kedua parameter tersebut. Di Indonesia, Weather Research Forecasting (WRF) dan Satellite Animations and Interactive Diagnosis (SATAID) merupakan cara yang sering digunakan untuk menampilkan divergensi dan vortisitas, khususnya dalam analisis kondisi cuaca buruk seperti hujan lebat. Dalam kasus hujan lebat yang terjadi di Batam pada tanggal 30-31 Januari 2011, penulis mencoba membandingkan nilai divergensi dan vortisitas dari hasil olahan WRF dan SATAID. Hasil menunjukkan beberapa perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut antara lain nilai divergensi dan vortisitas yang WRF yang jauh lebih tinggi dibandingkan SATAID dan pola pergerakan nilai divergensi dan vortisitas secara temporal untuk tiap lapisan isobarik sehingga menyebabkan korelasi yang rendah dan nilai RMSE yang besar antara WRF dan SATAID.
Kata kunci: divergensi, vortisitas, WRF, SATAID.


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, R., 2011. Modul Diklat Teknis Meteorologi Publik : Interpretasi Citra Satelit. Pusat Meteorologi Publik. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.

Arif, F.M., Gernowo, R., dan Febrianty, D. 2012. Analisa Data Curah Hujan Stasiun Klimatologi Semarang Dengan Model Jaringan Syaraf Tiruan. Jurnal Berkala Fisika Vol. 15, No. 1 2012 Hal. 21 – 26.

Endarwin. 2010. Deteksi Potensi Gerak Vertikal Atmosfer Di Atas Wilayah Bandung Dan Sekitarnya. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika. Vol. 11 No. 1 Hal 44 – 51.

Fadholi, A. Pengolahan Data Citra Satelit MTSAT Menggunakan Aplikasi Sataid (Sattelite Animations And Interactive Diagnosis). Jurnal Informatika dan Komputasi STMIK Indonesia Jakarta. Vol.7 No.1.

Hariadi T.E., 2010, Telaah Profil Divergensi Dan Vortisitas Luaran GCM CSIRO-9 Serta Hubungannya Dengan Curah Hujan . Jurnal LAPAN.

Harsa, H., dkk. 2011. Pemanfaatan Sataid Untuk Analisa Banjir dan Angin Puting Beliung : Studi Kasus Jakarta dan Yogyakarta. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Vol. 12 No. 2. Hal 197-205.

Holton, J.R., 2004. An Introduction to Dynamic Meteorology. Academic Press: International Geophysics Series Volume 88, Fourth Edition.

JMA. 2006. SATAID Operation Manual. Japan Meteorology Agency (JMA).

Seto, T.H., 2000. Mengapa Hanya Sedikit Awan Konvektif Yang Tumbuh di Atas Daerah Bandung Pada Periode 10 Desember 1999 s.d 04 Januari 2000?. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1, No. 1. Hal. 61-66.

Sulung, G, dkk. 2011. Pengaruh Parameterisasi Kumulus terhadap Simulasi Angin Kencang di Makassar dengan Menggunakan WRF. Bandung: ITB.

Susanti, S., dkk. 2013. Analisis Tingkat Kekeringan Menggunakan Parameter Cuaca di Kota Pontianak dan Sekitarnya. Jurnal Prisma Fisika. Vol. I No. 2. Hal. 75-81.

Wahyudi, T., dkk. 2011. Pelatihan Model WRF. Bandung: ITB.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/flux.v11i1.2616

Article Metrics

Abstract view : 3390 times
PDF - 1496 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Fisika Flux

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Association with:

Physical Society of Indonesia

Indexed by:

 

Creative Commons License
Jurnal Fisika FLux: Jurnal Ilmiah FMIPA Universitas Lambung Mangkurat is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.