ANALISA KANDUNGAN MINERAL GUANO DARI GUA LIANG BESAR KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Abstrak: Penelitian tentang analisa kandungan mineral guano dari Gua Liang Besar,
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan telah dilakukan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kandungan mineral guano Gua Liang Besar dengan
menggunakan uji difraksi sinar-X dan mineral magnetik berdasarkan nilai
suseptibilitasnya. Hasil penelitian ini berupa karakteristik guano dan nilai susptibilitas
guano. Kandungan mineral penyusun guano didominasi oleh silicon oxide (O2Si),
mineral lainnya yaitu tribidium hydrogen bisulfate (HO8Rb3S2), berlinite (AlO4P),
titanium (III) nitride (NTi), picotpaulite (Fe2S3Tl) dan Brucite (MgH2O2). Nilai
suseptibilitas magnetik yang didapat dari guano Gua Liang Besar berkisar dari 0,111 x
10-6m3 Kg-1 sampai 0,224 x 10-6m3 Kg-1. Berdasarkan kisaran nilai tersebut
kemungkinan mineral yang terkandung dalam guano Gua Liang Besar adalah biotite
(Mg,Fe,Al silicate) dengan nilai suseptibilitas magnetik berkisar dari 0,05 x 10-6m3 Kg-1
sampai 0.95 x 10-6m3 Kg-1 dan amphibole (Mg,Fe,Al silicate) dengan nilai suseptibilitas
magnetik berkisar dari 0,16 x 10-6m3 Kg-1 sampai 0.69 x 10-6m3 Kg-1, yang mana
keduanya tergolong ke dalam paramagnetic yaitu bahan-bahan yang memiliki
suseptibilitas magnetik Xm yang positif, dan sangat kecil.
Kata Kunci: Guano, Sinar-X, Suseptibilitas Magnetik
Full Text:
PDFReferences
Beiser, A. 1987.Konsep Fisika Modern.
Erlangga, Jakarta
Bird, M, I. Hunt & C, Taylor. 2005.
Paleoenvironments of Insular
Southeast Asia during the Last
Glacial Priod. A Savanna Corridor
in Sundaland: Quarternary
Science Reviews24, 2228-42
Dearing, J. A. 1999. Environmental
Magnetic Susceptibility Using the
Bartington MS2 System. British
Library Cataloging in Publication
Data
Distantina, S. Penanganan Bahan
Padat. S1 Teknik Kimia FT UNS.
http://distantina.staff.uns.ac.id/files
/2009/08/1-cara-menentukanukuran-
partikel.pdf. Diakses
tanggal 30 Mei 2012
Dunlop, D. & Ozdemir, O. 1997.Rock
Magnetism. Cambridge University
Press, Cambridge
Heryanto, R. & Sanyoto, P. 1994. Peta
Geologi Lembar Amuntai,
Kalimantan. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi,
BandungPhase Relationn : A
Handbook of Physical Constants.
American Geological Union,
Washington
Hutchinson, G, E. 1950. Survey of
Contemporary Knowledge of
Biogeochemistry.NewYork 96:
The Biogeochemistry of
Vetrebrate Excretion, Bulletin of
the American Museum of Natural
History
Nickel, E. H. 1995.The definition of a
mineral. The Canadian
Mineralogist, vol. 33, pp. 689 -
http://www.minsocam.org/msa/ima
/ima98(04).pdf. Diakses pada
tanggal 6 Juni 2012
McClellan, G. H. & S. J. Van
Kauwenbergh. 1992. Relationship
of mineralogyto sedimentary
phosphaterock reactivity. In
Proceedings: Workshop on
Phosphate Sources for Acid Soils
Pahmiansyah., dkk., Analisa Kandungan Mineral Guano dari Gua Liang Besar.............54
in the Humid Tropicsof Asia.
Malaysian Society of Soil Science,
KualaLumpur. p. 1 – 17
Qodari, M. T. 2010. Karakterisasi
Lempung Dari Daerah
Pagedangan Kec Turen Kab
Malang dan Daerah Getaan Kec
Pagelaran Kab Malang.Skripsi.
Jurusan Kimia Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam
Negeri Malang
Rifai H., T. Olintika, M. Novrilita & E.
Rahman. 2010. Konsistensi Sifat
Magnetik Guano Dari Dua Goa
Kelela War di Kabupaten 50 Kota,
Sumatera Barat. Lazuardi dan M.
Edisar, (Eds). Prosiding Seminar
dan Rapal Tahunan BKS-PTN
Wilayah Bara! ke-23 10 - II Mai
ISBN. 978-979-1222-94-5
(Jilid 3)
Sawitri D. & Astari R. R. 2010.Pengaruh
Variasi Komposisi Pendinginan
Terhadap Karakteristik Magnet
Barrium Ferrite. Jurusan Teknik
Fisika Fakultas Teknologi Industri
Institute Teknologi sepuluh
November
Setyaningsih, M. 2011.
Keanekaragaman Fauna Gua
Karst di Pangandaran Jawa
Barat.Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka,
Jakarta.
http://lemlit.uhamka.ac.id/files/mak
alah3maryanti.pdf. Diakses pada
tanggal 28 Mei 2012
Sulistyo, J. 2008. Analisis Persebaran
Potensi Gua Karst di Kecamatan
Giritontro Kabupaten Wonogiri
Untuk Usaha Konservasi
Kawasan Karst.Skripsi.Fakultas
Geografi Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.http://etd.eprints.ums.ac
.id/3058/1/E100000032.pdf.
Diakses pada tanggal 28 Mei
Suwarno & Idris, K. 2007.Potensi dan
Kemungkinan Penggunaan Guano
Secara Langsung Sebagai Pupuk
di Indonesia. Departemen Ilmu
Tanah dan Sumberdaya Lahan,
Faperta, IPB, Bogor
Tauxe, L. 2002. Rock and
Paleomagnetism. Scripps
Institution of Oceanografi
Cambridge University Press,
Cambridge
Tipler, P.A. 2001. Fisika untuk Sains
dan Teknik Jilid 2.Edisi ke-
Terjemahan Bambang
Soegijono. Erlangga, Jakarta
Wurster, C, M. D, A, McFarlane & M, I,
Bird. 2007. Spatial and Temporal
Expression ofVegetation and
Atmospheric Variabilityfrom Stable
Carbon and Nitrogen Isotope
Analysis of Bat Guano in The
Southern United States:
Geohimica et Cosmochimica Acta,
v, 71, p. 3302-3310, doi : 10.
/j. gca. 2007.05.002.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/flux.v10i1.2631
Article Metrics
Abstract view : 855 timesPDF - 737 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Fisika Flux
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Association with:
Indexed by:
Jurnal Fisika FLux: Jurnal Ilmiah FMIPA Universitas Lambung Mangkurat is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.