Analisis Anomali Magnetik dalam Penentuan Struktur Geologi dan Litologi Bawah Permukaan sebagai Manifestasi Panas Bumi Di Panyabungan Selatan Sumatera Utara
Abstract
ABSTRAK-Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur geologi bawah permukaan di kawasan panas bumi di Panyabungan Selatan, menentukan litologi bawah permukaan, serta mengetahui jenis batuan sebagai reservoir yang baik dalam manifestasi panas bumi. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah pengambilan data, pengolahan data, koreksi harian, koreksi IGRF serta interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa struktur geologi bawah permukaan pada penampang AA adalah rekahan naik dengan nilai suseptibilitas -0,9910 cgs merupakan batu gamping dolomitan, suseptibilitas 0,6500 cgs merupakan batu andesit, suseptibilitas 0,3360 cgs merupakan batu sabak dan suseptibilitas 0,1030 cgs merupakan batu serpih. Sedangkan struktur geologi pada penampang BB adalah rekahan turun dengan nilai suseptibilitas 0,3210 cgs merupakan batu sabak, suseptibilitas 0,8250 cgs merupakan batu gamping dolomitan, suseptibilitas 0,5100 cgs merupakan batu andesit, suseptibilitas 0,0530 cgs merupakan batu serpih, suseptibilitas 0,1340 cgs merupakan batu pasir dan suseptibilitas 0,2540 cgs merupakan batu varian. Batuan yang berfungsi sebagai reservoir yang baik dalam manifestasi panas bumi adalah batu gamping dolomitan.
KATA KUNCI: Geomagnetik, Struktur Geologi, Litologi, Suseptibilitas
ABSTRACT- The purpose of this research is to determine the subsurface geological structure in the geothermal area in Panyabungan Selatan, to determine subsurface lithology, and to know the type of rock as a good reservoir in geothermal manifestations. The techniques used to analyze the data were data collection, data processing, daily corrections, IGRF corrections and qualitative and quantitative interpretations. Based on the results, it is found that the subsurface geological structure in the AA section is an upward fracture with a susceptibility value of -0.9910 cgs is dolomite limestone, 0.6500 cgs susceptibility is andesite, 0.3360 cgs susceptibility is slate and 0.1030 cgs susceptibility is rock flakes. While the geological structure in the BB section is a descending fracture with a susceptibility value of 0.3210 cgs is slate, 0.8250 cgs susceptibility is dolomitan limestone, 0.5100 cgs susceptibility is andesite, 0.0530 cgs susceptibility is shale, 0,1340 cgs susceptibility is sandstone and the susceptibility of 0.2540 cgs is variant rock. The Rocks is function as good reservoirs in geothermal manifestations are dolomitic limestone.
KEYWORDS: Geomagnetic, Geological Structure, Lithology, SuseptibilityKeywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Afandi, A., Maryanto, S., & Susilo, A. (2012). Survei Geomagnetik di Daerah Cangar, Kota Batu, Jawa Timur untuk Mengkaji Potensi Panas bumi. Natural B, 1(3), 287-295.
Afandi, A., Maryanto, S., & Rachmansyah, A. (2013). Identifikasi Reservoar Daerah Panas Bumi Dengan Metode Geomagnetik Daerah Blawan Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso. Jurnal Neutrino, 6(1), 1-10.
Broto, S., & Putranto, T. T. (2011). Aplikasi Metode Geomagnet Dalam Eksplorasi Panas Bumi. Teknik, 32(1), 79-87.
Duhri, N. I., Tiwow, V. A., & Ihsan, N. (2019). Identifikasi Material Bawah Permukaan Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Menggunakan Metode Geomagnet. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF), 15(2), 76-83.
Fatimah, Lavanto, A. T., Gunawan, B., & Febriarto, O. (2018). Analis Potensi Panas Bumi Dengan Metode Geomagnetik Di Daerah Gedong Songo Ungaran Jawa Tengah. Kurvatek, 2(2), 35-43.
Hasibuan, J., Berutu, A., Sakdiah, H., & Rahmatsyah. (2017). Studi Penentuan Anomali Situs Purbakala di Tapanuli Tengah Dengan Metode Geomagnetik. Wahana Fisika, 2(1), 1-7.
Hidayat, N., & Basid, A. (2011). Analisis Anomali Gravitasi Sebagai Acuan Dalam Penentuan Struktur Geologi Bawah Permukaan Dan Potensi Geothermal. Jurnal Neutrino, 4(1), 35-47.
Indratmoko, P., Nurwidyanto, M. I., & Yulianto, T. (2009). Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Manifestasi Panas Bumi Parang Tritis Kabupaten Bantul DIY Dengan Metode Magnetik. Berkala Fisika, 12(4), 153-160.
J.Ahmad, A., Syarifin, M., Sousa, Y. A., & Tumalang, I. S. (2019). Analisis Data Magnetik Bawah Permukaan Untuk Identifikasi Sebaran Mineral Mangan Desa Tolnaku, Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, 15(3), 145-157.
Laela, F., Yulianto, T., & Harmoko, U. (2015). Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Berdasarkan Data Geomagnetik Pada Daerah Mata Air Panas Jati Kurung Kabupaten Semarang. Youngster Physics Journal, 4(4), 285-290.
Panjaitan, M. (2015). Penerapan Metode Magnetik Dalam Menentukan Jenis Batuan Dan Mineral. Jurnal Riset Komputer, 2(6), 69-72.
Patya, D. I., Rusdiana, D., Purwanto, C., & Ardi, N. D. (2018). Identifikasi Struktur Geologi Bawah Permukaan Berdasarkan Nilai Suseptibillitas Magnetik Batuan Di Laut Sulawesi. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 5(1), 57-63.
Raehanayati, Rachmansyah, A., & Maryanto, S. (2013). Studi Potensi Energi Geothermal Blawanijen, Jawa Timur Berdasarkan Metode Gravity. Jurnal Neutrino, 6(1), 31-39.
Rock, N. M. (1983). Peta Geologi Lembar Lubuksikaping skala 1 : 250.000. Sumatra: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Rusita, S., Siregar, S. S., & Sota, I. (2016). Identifikasi Sebaran Bijih Besi Dengan Metode Geomagnet Di Daerah Pemalongan, Bajuin Tanah Laut. Jurnal Fisika Flux, 13(1), 49-59.
Santosa, B. J., Mashuri, & Sutrisno, W. T. (2012). Interpretasi Metode Magnetik Untuk Penentuan Struktur Bawah Permukaan Di Sekitar Gunung Kelud Kabupaten Kediri. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2(1), 7-14.
Singarimbun, A., Bujung, C. A., & Fatihin, R. C. (2013). Penentuan Struktur Bawah Permukaan Area Panas Bumi Patuha dengan Menggunakan Metoda Magnetik. Jurnal Matematika & Sains, 18(2), 39-48.
Susanto, R. A., Sehah, & Irayani, Z. (2017). Interpretasi Data Anomali Medan Magnetik Untuk Mengidentifikasi Peninggalan Kadipaten Pasir Luhur Desa Tamansari Karanglewas. Jurnal Pendidikan Fisika (JPF) Universitas Muhammadiyah Metro, 5(1), 33-45.
Takaeb, Y., Sutaji, H. I., & Bernandus. (2018). Interpretasi Jenis Batuan Menggunakan Metode Geomagnetik Pada Daerah Terakumulasinya Air Tanah Di Bena Amanuban Selatan. Jurnal Fisika Sains Dan Aplikasinya, 3(2), 126-131.
Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. (1990). Applied Geophysics Second Edition. USA: Cambridge University Pres.
Widodo, M., Yulianto, T., Harmoko, U., Yulianto, G., Widada, S., & Dewantoro, Y. (2016). Analisis Struktur Bawah Permukaan Daerah Harjosari Kabupaten Semarang Menggunakan Metode Geomagnet Dengan Pemodelan 2D Dan 3D. Youngster Physics Journal, 5(4), 251-260.
Yudianto, H., & Setyawan, A. (2014). Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Daerah Manifestasi Panas bumi Gedong Songo Gunung Ungaran Menggunakan Metode Magnetik. Youngster Physics Journal, 2(1), 39-48.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/flux.v18i2.7402
Article Metrics
Abstract view : 2228 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 4236 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Association with:
Indexed by:
Jurnal Fisika FLux: Jurnal Ilmiah FMIPA Universitas Lambung Mangkurat is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.