Studi Penurunan Kadar Bijih Nikel pada Blok C PT Jagad Rayatama Konawe Selatan Sulawesi Tenggara
Abstract
Sektor pertambangan merupakan salah satu bisnis yang paling berisiko, padat modal, dan berteknologi maju. Oleh karena itu, setiap tindakan yang diambil di sektor ini harus dipikirkan dengan matang. Ketika material non-bijih (limbah) bercampur dengan material bijih selama operasi penambangan, efeknya adalah pengenceran, yang meningkatkan tonase sekaligus menurunkan kadar rata-rata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi dilusi dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dilusi kadar bijih nikel dan berapa persentase penurunan kadar. Metode penelitian yang saya gunakan adalah metode pengambilan sampel kemudian dilakukan proses preparasi dan dilanjutkan proses analisis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, setelah pembukaan lahan selama tahap persiapan penambangan, pencampuran tanah pucuk dan material lapisan tanah penutup yang tertinggal di lokasi front penambangan merupakan penyebab terjadinya pengenceran. Pengenceran dapat terjadi selama operasi pengumpulan bijih karena ekskavator yang digunakan untuk membuang limbah dan material overburden adalah ekskavator yang sama, yang dapat mempengaruhi pengenceran. Karena alat pemuatan excavator menggunakan material bijih sebagai titik tumpu untuk memuat bijih, maka proses pemuatan bijih dapat mengakibatkan pengenceran. Kesimpulan penelitian ini adalah pada kegitan penambangan pada Blok C PT Jagad Rayatama mengalami penurunan kadar dengan faktor terjadinya dilusi disebabkan oleh alat yang digunakan dan Persentase penurunan kadar antara sampel produksi dan sampel stockpile sebesar 0,22%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Faiz MA., Sufriadin S., Widodo S. 2020. Analisis Perbandingan Kadar Bijih Nikel Laterit Antara Data Bor dan Produksi Penambangan: Implikasinya Terhadap Pengolahan Bijih Pada Blok X, PT. Vale Indonesia, Tbk. Sorowako. J Penelit Enj. 24(1): 93–9.
Kurniadi A., Rosana MF., Yuningsih ET. 2018. . Karakteristik Batuan Asal Pembentukan Endapan Nikel Laterit Di Daerah Madang dan Serakaman Tengah. Padjadjaran Geosci J. 02(03): 221–34.
Asri HH dan Anaperta YM. 2018. Metode Selective Mining untuk Antisipasi Penurunan Kadar Bijih Nikel dari Data Pemboran terhadap Realisasi Hasil Penambangan pada Blok Yudistira PT. J Bina Tambang. 3(4):1771–1783.
Li B, Wang H, Wei Y. 2011. The reduction of nickel from low-grade nickel laterite ore using a solid-state deoxidisation method. Miner Eng. 24(14):1556–1562.
Nurjaman F, Astuti W, Bahfie F, Suharno B. 2021. Study of selective reduction in lateritic nickel ore: Saprolite versus limonite. Mater Today Proc. 44:1488–1494.
Zhu DQ, Cui Y, Vining K, Hapugoda S, Douglas J, Pan J. 2012. Upgrading low nickel content laterite ores using selective reduction followed by magnetic separation. Int J Miner Process. 1(7): 106–109.
Salahu, Husaen, Conoras, Wawan A.K LAR. 2019. Analisis Proses Kalsinasi Bijih Nikel Laterit Menggunakan Tanur Reduksi di PT. Megah Surya Pertiwi Desa Kawasi Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Tambang Umum. 2(1): 8–18.
Maurice, N.; Kenneth C. 2003. Principles of Mineral Processing. SME.
Juradi MI. 2018. Studi Penurunan Kadar Besi Pada Bijih Felspar Asal Medan Dengan Metode Bioleaching Dan Magnetik Separator. J Geomine. 6(1):20–5.
Juradi MI, Bakri H, Yusuf FN, Nurhawaisyah SR, Bakri S, Wakila MH. 2021. Peningkatan Kadar Bijih Besi Batubessi Kec. Barru Kab. Barru Dengan Metode Pemisahan Magnetik. J GEOSAPTA. 7(2):85–9.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jg.v10i2.14936
Article Metrics
Abstract view : 392 timesPDF - 121 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
CONTACT
STATISTICS COUNTER
Statcounter: