Asumsi Sistem Cerucuk Sebagai Alternatif Solusi Dalam Penanganan Kelongsoran Lereng Jalan Diatas Tanah Lunak

Rusdiansyah Rusdiansyah

Abstract


Daya dukung tanah yang rendah merupakan  akibat yang ditimbulkan  oleh tanah yang memiliki tahanan geser yang rendah. Hal ini karena tahanan geser merupakan unsur utama daya dukung tanah. Tahanan geser  yang  rendah  selalu  dimiliki  oleh  kondisi  tanah  dengan  konsistensi  sangat  lunak  sampai  lunak.  Upaya untuk  meningkatkan  tahanan  geser  tanah  lunak  yang  rendah  dapat  dilakukan  antara  lain  melalui  metode perkuatan  tanah.  Metode  perkuatan  tanah  bertujuan  untuk  menambah  kekuatan  tanah  agar  lebih  mampu mendukung  beban yang bekerja padanya. Saat ini tersedia beragam metode perkuatan tanah dengan teknologi yang memadai  dan metode  tersebut  telah berkembang  dengan  baik. Namun  perlu dijadikan  perhatian  bahwa suatu  metode  perkuatan  tanah  tertentu  belum  tentu  cocok  untuk  jenis  tanah  yang  lain,  apalagi  bila  ada permasalahan  spesifik  yang  ditimbulkan  oleh tanah  tersebut.Salah  satu metode  perkuatan  tanah  yang  efektif untuk  mengatasi  kelongsoran  jalan  dan  stabilitas  lereng  adalah  dengan  menggunakan  perkuatan  tiang-tiang vertikal yang berperilaku seperti sistem cerucuk. Cerucuk memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan turap dalam mengatasi  overall stability. Alasannya  berdasarkan  pada kemampuan  cerucuk yang dapat menghambat pergeseran tanah pada bidang longsornya. Cerucuk dapat dipancang sampai melewati asumsi bidang keruntuhan sirkuler yang terdalam. Pada perencanaan turap, bidang keruntuhan sirkuler yang terdalam tersebut tidak diperlukan.Untuk  menunjang  perhitungan  konstruksi  cerucuk  yang  mendekati  kondisi  yang  ada  di lapangan sangat dibutuhkan teori yang relevan mengenai cerucuk. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan  bahwa apabila overall  stability   lebih  menentukan   dalam  perhitungan   stabilitas   turap  dan  penjangkarnya,   maka  asumsi perhitungan  yang lebih mendekati  kondisi sebenarnya  di lapangan  adalah asumsi konstruksi  cerucuk. Asumsi cerucuk  didasarkan  pada  kemampuan  turap  atau  tiang  berfungsi  serupa  cerucuk,  yang  dapat  memberikan perlawanan   tambahan   terhadap   geser  pada  saat  akan  terjadinya   pergeseran   keruntuhan   menurut   asumsi kelongsoran berbentuk lingkaran (circular sliding plane). Hal ini apabila panjang turap melebihi asumsi bidang kelongsorannya.Hasil  kajian juga menunjukkan bahwa tahanan geser tanah pada stabilitas lereng yang diperkuat dengan  cerucuk  selain  dipengaruhi  oleh parameter  momen  maksimum  yang  bekerja  pada cerucuk  (Mmaks), koefisien momen (Fm), dan faktor kekakuan cerucuk (T), juga dipengaruhi oleh : a) panjang tancap cerucuk, b) jarak atau spasi antar cerucuk,  c) jumlah  cerucuk  dan faktor  efisiensi,  d) diameter  cerucuk,  e) posisi  tancap cerucuk,  f)  pola  pemasangan  cerucuk,  dan  g)  jenis  tanah.Selain  itu  hasil  kajian  juga  menunjukkan  bahwa panjang tancap cerucuk mempengaruhi  peningkatan kuat geser tanah, dimana semakin panjang batang cerucuk yang ditancap  dibawah  bidang kelongsoran  maka semakin  meningkat  pula kuat geser tanah yang dihasilkan. Pada spasi cerucuk sebesar 3D dan 5D yang digunakan,  kuat geser tanah menjadi meningkat.  Tahanan  geser tanah mengalami  penurunan  disaat spasi cerucuk yang digunakan  semakin besar, dalam hal ini spasi cerucuk yang digunakan lebih dari 5D (spasi 8D). Pada spasi cerucuk yang digunakan sebesar 5D dapat menghasilkan kuat geser tanah yang lebih besar. Faktor efisiensi juga dapat mempengaruhi tahanan geser tanah yang diperkuat kelompok  cerucuk yang menerima  gaya geser horisontal  (longsoran).  Dimana kemampuan  kelompok  cerucuk dalam menahan geseran tidak akan sama dengan kemampuan masing-masing  cerucuk dikalikan dengan jumlah cerucuk  dalam  kelompok   yang  bersangkutan.   Faktor  efisiensi  mempengaruhi   tahanan  geser  tanah  yang diperkuat  kelompok  cerucuk  yang  menerima  gaya  geser  horisontal  (longsoran).  Posisi  tancap  tiang  cerucuk terhadap tahanan geser tanah mempunyai pengaruh yang signifikan. Posisi tiang cerucuk yang tepat memotong garis  lengkung  bidang  longsor  tanah  yang  membentuk  sudut  30o  dan  450  terhadap  horisontal  menghasilkan tahanan geser yang lebih besar daripada yang dihasilkan pada sudut 0o.


Keywords


Cerucuk, tahanan geser tanah, spasi Cerucuk, faktor Efisiensi, posisi cerucuk.

Full Text:

PDF

References


Ashour M dan Ardalan H, (2012) Analysis of pile stabilized slopes based on soil-pile interaction, Computers and Geotechnics-ELSEVIER, 39:85-97.

Bulley, W.A., (1965) Cylindrical Pile Retaining Wall Construction-Seattle Freeway,Paper presented at Roads and Streets Conference, Seattle, Washington.

DeBeer, E. E., dan Wallays, M., (1970), Stabilization of a slope in schist by means of bored piles reinforced with steel beams, Proceeding 2nd International Congress Rock Mechanics, Vol. 3, 361-369.

Ito, T., Matsui, T., dan Hong, W. P., (1981), Design method for stabilizing piles against landslide - one row of piles, Soils and Foundations, Vol.21, No.l, pp.21-37.

Ito, T., Matsui, T., dan Hong, W. P., (1982), Extended design method for multi-row stabilizing piles against landslide, Soils and Foundations, Vol.22, No. 1, pp. 1-13.

Ilyas, T., dan Supanji, B.S., 2001, Kinerja Grup Tiang Yang Menerima Beban Lateral Di Lapisan Lempung : Studi Model Centripuge, Makalah Seminar Nasional HATTI, Bandung 7-8 Nopember 2001.

Ilyas, T., dan Hardjanto., 2003, Analisis Perilaku Pile Cap dari Group Tiang Terhadap Beban Lateral Statis : Studi pada Tanah Lempung dengan Memperhatikan “Shadowing Effect”, Prosiding Konferensi Geoteknik Indonesia VI dan Pertemuan Ilmiah Tahunan VII, Jakarta 11-13 Agustus 2003, ISBN 979-96668-3-X.

8. Kourkoulis, R., Gelagoti, F., Anastasopoulos, I., dan Gazetas, G., (2011), Slope stabilizing piles and pile-groups, Parametric study and design insights, Journal of Geotechnical and Geoenvironmental Engineering, 137(7), 663–678.

9. Mochtar, I. B., (2000), Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif Perencanaan pada

Tanah Bermasalah (Problematic Soils), Penerbit Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS, Surabaya.

10. Mochtar, I. B. dan Arya I.W., (2002), Pengaruh penambahan cerucuk terhadap peningkatan kuat geser tanah lunak pada pemodelan di laboratorium, Tesis Bidang

Geoteknik, Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana ITS Surabaya.

11. Mochtar, I. B., (2010), Masalah Pergerakan Tanah dan Turap Baja di Lereng Tebing

Dekat Gedung Squash, Kota Balikpapan, Laporan Penyelidikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM, ITS, untuk Pemda Kota Balikpapan.

12. Mochtar, I. B., (2011), Kajian Kelongsoran Jalan dan Stabilitas Talud Pada Proyek

Pembangunan Jalan dengan Turap, Sepanjang Lokasi Jln.Marsma.Iswahyudi, STA

0+000 s/d 0+796, Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Laporan Penyelidikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM, ITS, untuk Pemkab Berau.

13. NAVFAC DM-7, (1971), Design Manual, Soil Mechanics, Foundation and Earth

Structures, Depth. Of the Naval Facilities Engineering Command, Virginia, USA.

14. Offenberger, J.H, (1981), Hillside stabilized with concrete cylinder pile retaining wall,

Public Works, Vol. 112, No. 9, pp. 82-86.

15. Rusdiansyah (2015a), Studi Peningkatan Tahanan Geser Tanah Kohesif Akibat Adanya

Perkuatan Tiang-Tiang Vertikal Berdasarkan Pemodelan Di Laboratorium, Disertasi Doktor, Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

16. Rusdiansyah, Indrasurya B. Mochtar, Noor Endah Mochtar (2015b), Efek Panjang

Tancap Dan Spasi Cerucuk Dalam Peningkatan Tahanan Geser Tanah Lunak Berdasarkan Pemodelan Di Laboratorium, Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil XI ITS, 18 Januari 2015, Surabaya. (Predikat:Pemakalah Terbaik I)

17. Rusdiansyah, Noor Endah Mochtar, Indrasurya B. Mochtar, (2015c), Pengaruh Pola

Pemasangan Dan Faktor Efisiensi Kelompok Cerucuk Dalam Peningkatan Tahanan Geser Tanah Lunak Berdasarkan Pemodelan Di Laboratorium, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah-2015, Program Diploma Teknik Sipil ITS, 11 Juni 2015, Surabaya.

18. Rusdiansyah, Indrasurya B. Mochtar, Noor Endah Mochtar (2015d), Pengaruh Kedalaman Tancap, Spasi, Dan Jumlah Cerucuk Dalam Peningkatan Tahanan Geser Tanah Lunak Berdasarkan Pemodelan Di Laboratorium, Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Teknik, Prodi S1 Teknik Sipil UNLAM dan Himpunan Ahli Kontruksi Indonesia (HAKI) Kalimantan Selatan, 16-17 Oktober 2015, Banjabaru.

19. Rusdiansyah (2015e), Mekanisme Peningkatan Tahanan Geser Tanah Lunak Lahan

Basah Dengan Menggunakan Cerucuk Berdasarkan Pemodelan Skala Di Laboratorium, Prosiding Seminar Nasional FKPTPI, 29-30 September 2015, Banjarbaru

20. Rusdiansyah, Indrasurya B. Mochtar, Noor Endah Mochtar (2016b), A Formula For The

Increase of Shear Resistance of Soft to Medium Cohesive Soils Due to Reinforcement

With Piles (An Experiment With Laboratory Modeling of Pile-Soil Interaction), ARPN Journal, Under Review (Index on SCOPUS).

21. Rusdiansyah, Indrasurya B. Mochtar, Noor Endah Mochtar (2016a), Study on The

Increament of Shear Resistance of Soft Soil due to Vertical Piles Reinforcement Based on

Modeling in laboratory, International Journal of Applied Engineering Research, Volume

11 No.8 (2016) pp 5934-5942, (Index on SCOPUS).

22. Rusdiansyah, Indrasurya B. Mochtar, Noor Endah Mochtar (2016c), A Formula For The Increase of Shear Resistance of Soft to Medium Cohesive Soils Due to Reinforcement With Piles (An Experiment With Laboratory Modeling of Pile-Soil Interaction), Proceeding 2nd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER), 27

Januari 2016, Surabaya.

23. Wei W.B. dan Cheng Y.M., (2009), Strength reduction analysis for slope reinforced with

one row of piles, Computers and Geotechnics-ELSEVIER, Vol.36 : 1176-1185.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/infotek.v0i0.3124

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.20527/infotek.v0i0.3124.g2674

Article Metrics

Abstract view : 864 times
PDF - 6824 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 INFO-TEKNIK

Creative Commons License
This work is licensed under a�Creative Commons Attribution 4.0 International License.�

joomla
statistics View My Stats

Indexed By:

Citation :

SINTA 6 mulai Vol. 19 No. 2 2018 (SK NO. 164/E/KPT/2021)

GOOGLE SCHOLAR : Sitasi = 78, H-index = 5, i10-index = 2

IPI :� Artikel = 100

IOS 3969 : Artikel = 239