KAJIAN KOMPARATIF EKONOMI USAHATANI KAKAO MELALUI TEKNIK SAMBUNG SAMPING DI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Abdul Muis

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi, tingkat pendapatan, pertambahan pendapatan serta perbedaan pendapatan antara petani yang melakukan dan yang tidak melakukan sambung samping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah produksi dan pendapatan yang diperoleh petani yang melakukan sambung samping adalah 1.523,95 Kg/ha/thn atau Rp. 15.327.208 per hektar per tahun dan yang tidak melakukan sambung samping adalah 943,96 Kg/ha/thn atau Rp. 7.693.224 per hektar per tahun. Peningkatan pendapatan atau keuntungan usahatani kakao melalui sambung samping selalu disertai dengan penambahan biaya produksi, namun peningkatan tersebut (peningkatan pendapatan dan biaya produksi) masih memberikan nilai tambahan keuntungan yang cukup tinggi, yaitu setiap kenaikan biaya produksi satu rupiah diperoleh tambahan keuntungan usahatani sebesar Rp. 2,14. Hasil analisis juga memperlihatkan adanya perbedaan tingkat pendapatan yang sangat nyata antara petani yang melakukan sambung samping (t-hitung = 6,49 > dari t-tabel α 1% = 2,36). Sesuai hasil tersebut, petani perlu melakukan rehabilitasi tanaman kakao melalui teknik sambung samping dengan menggunakan klon-klon unggul.

Kata Kunci Produksi, pendapatan, kakao, sambung samping


Full Text:

PDF

References


Adiwilaga, A., 1982. Ilmu Usahatani. Aluni, Bandung

Anonim, 2005. Praktek Informasi: Meningkatkan Informasi Kakao. Aliansi Success, Makasar.

Badan Pusat Stratistik, 2008. Sulawesi Tengah Dalam Angka. Kantor Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, Palu.

Basri, Z., 2008. Upaya Rehabilitas Tanaman Kakao Melalui Teknik Sambung Samping. Media Litbang Sulawesi Tengah, 1(1):11-18.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2004. Luas Areal Kakao Menurut Propinsi Tahun 1999-2003. Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Gilarso, T., 1993. Pengantar Ilmu Ekonomi (Bagian Mikro). Kanisius, Yogyakarta.

Hayani, Y. Dan V.W. Ruttan, 1985. Agricultural Development. The John Hopkins University Press, London.

Husein, U., 2003. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Limbongan, J., Chatijah, Ardjanhar, A dan Joseph, F.G.H., 1997. Uji Lapangan Rehabilitas Tanaman kakao Secara Vegetatif dengan Metode Sambung Samping. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Biromaru, Palu.

Limbongan, J dan Langsa, Y., 2006. Peremajaan Pertanaman Kakao dengan Klon Unggul Melalui Teknik Sambung Samping (Side-cleft Grafting) di Sulawesi Tengah. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Usaha Agribisnis Industri Pedesaan, Palu.

Lonsum (London Sumatera) Annual Report, 2005. Crop Grafic Data-Treblasata Estate, Banyuwangi, Jawa Timur.

Mangunwijaya, 1979. Tak Mungkin Menolak Teknologi. Majalah Prisma No. 6 (Juni 1979).

Mubyarto, 1997. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta.

Okilukito, 2008. Jangan Biarkan Petani Tetap Miskin. http://okilukito.wordpress.com/2008

Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Suwarno, H. A., 2003. Peluang dan Tantangan Komoditas Kakao terhadap Prospektif Pengembangan Pertanian. Askindo Propinsi Sulawesi Tengah, Palu.

Walpole, R. E., 1992. Pengantar Statistik. PT. Gramedi Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, H., 1994. Klon-klon Unggul untuk Mendukung Klonalisasi Kakao Lindak. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jht.v13i2.1530

Article Metrics

Abstract view : 289 times
PDF - 266 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Hutan Tropis Indexed by :

      

 

Jurnal Hutan Tropis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License