ANALISIS KADAR HARA MAKRO TANAH PADA HUTAN LINDUNG GUNUNG SEBATUNG DI KABUPATEN KOTABARU

Ahmad Yamani

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hara makro pada tanah yakni unsur Nitrogen (N), Phosfor (P),Kalium (K) , Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).  Dari hasil penelitian ini akan diperoleh informasi keadaan sifat kimia tanah pada hutan lindung Gunung Sebatung untuk dapat dipergunakan dalam rangka pembinaan hutannya dimasa yang akan datang. Prosedur penelitian setelah survey lapangan  menentukan tempat titik pengamatan yang dilakukan dengan Purposive sampling.Mengambil sampel tanah pada lapisan olah tanah dengan kedalaman 0 – 20 cm, dengan pertimbangan bahwa unsur hara sebagian besar berada pada kedalaman ini.Sampel tanah yang diambil padasetiap titik pengamatan selanjutnya dikompositkan, maksudnya satu sampel tanah yang diambil dari beberapa titik  dengan jarak 1,0 meter dicampur dan diaduk secara merata, kemudian diambil sebanyak + 1 kg untuk dianalisis di Laboratorium. Data hasil analisis di laboratorium, selanjutnya akan dibandingkan dengan Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah menurut Lembaga Pusat Penelitian Tanah (LPPT) Bogor. Kandungan unsur hara N dan Mg rendah. Sedangkan unsur hara P, K dan Ca relatif sangat tinggi. Oleh sebab itu untuk menjaga tingkat kesuburan tanahnya atau ketersediaan hara bagi pertumbuhan tanaman perlu segera dilakukan upaya konservasi terhadap tanah, baik secara biologi maupun ternik sipil.

Kata kunci : Kadar, Hara, Makro, Tanah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hara makro pada tanah yakni unsur Nitrogen (N), Phosfor (P),Kalium (K) , Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).  Dari hasil penelitian ini akan diperoleh informasi keadaan sifat kimia tanah pada hutan lindung Gunung Sebatung untuk dapat dipergunakan dalam rangka pembinaan hutannya dimasa yang akan datang. Prosedur penelitian setelah survey lapangan  menentukan tempat titik pengamatan yang dilakukan dengan Purposive sampling.Mengambil sampel tanah pada lapisan olah tanah dengan kedalaman 0 – 20 cm, dengan pertimbangan bahwa unsur hara sebagian besar berada pada kedalaman ini.Sampel tanah yang diambil pada setiap titik pengamatan selanjutnya dikompositkan, maksudnya satu sampel tanah yang diambil dari beberapa titik  dengan jarak 1,0 meter dicampur dan diaduk secara merata, kemudian diambil sebanyak + 1 kg untuk dianalisis di Laboratorium. Data hasil analisis di laboratorium, selanjutnya akan dibandingkan dengan Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah menurut Lembaga Pusat Penelitian Tanah (LPPT) Bogor. Kandungan unsur hara N dan Mg rendah. Sedangkan unsur hara P, K dan Ca relatif sangat tinggi. Oleh sebab itu untuk menjaga tingkat kesuburan tanahnya atau ketersediaan hara bagi pertumbuhan tanaman perlu segera dilakukan upaya konservasi terhadap tanah, baik secara biologi maupun ternik sipil.

Full Text:

PDF

References


Anna, et al. 1997. Dasar-dasar Ilmu tanah. Badan kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur. Ujung Pandang.

Buckman, HO dan Brady, NC. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan) Soemarsono. Penerbit Bharata Karya Aksara, Jakarta.

Departemen Kehutanan, 1987. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan RI, Jakarta.

Hardjowigeno, S.2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.

Rosmarkan, A dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbi Kanisius, Yogyakarta.

Soepraptohardjo, 1983. Surver Kapabilitas Tanah. Lembaga Pusat Penelitian Tanah,

Bogor




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jht.v13i2.1534

Article Metrics

Abstract view : 3842 times
PDF - 2783 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Hutan Tropis Indexed by :

      

 

Jurnal Hutan Tropis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License