Benda-Benda Kebudayaan Material Arkeologi Musik Sebagai Aktan Hidup
Abstract
Alat-alat musik dan transformasi kemasan bunyi musik merupakan bagian dari kebudayaan material masyarakat. Artikel ini mengkaji kebudayaan materi musik yang mampu menjadi penggerak hidup, aktan bagi manusia. Metode kajian dengan menggunakan referensi hasil penelitian dan buku-buku terkait tentang kebudayaan material. Hasil kajian menunjukan bahwa objek kebudayaan material merupakan penanda nilai, penanda identitas, wujud jaringan kekuasaan serta wadah pesan mitos yang menjadi acuan perilaku bagi masyarakat pendukungnya. Kebudayaan material musik memiliki kekuatan untuk hidup, memiliki berbagai peran dan fungsi dalam masyarakatnya bahkan tidak hanya sebagai penanda bunyi musik namun juga mampu menjadi legisign sehingga ditaati dan mengatur perilaku manusia.
Kata kunci: kebudayaan material, actan, legisign, alat-alat musik
Musical instruments and the transformation of musical sound packaging are part of the material culture of society. This article examines the material culture of music which is capable of being an activator of life, an actan for humans. The study method uses references to research results and related books on material culture. The results of the study show that the material cultural object is a value marker, an identity marker, a power network form, and a mythical message container that becomes a behavior reference for the supporting community. Music material culture has the power to live, has various roles and functions in society, not only as a marker for the sound of music but also able to become a legisign so that it is obeyed and regulates human behavior.
Keywords: material culture, actan, legisign, musical instruments
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amin, Muhammad. 2021. Musik Itu Politik: Studi Pengaruh Kebijakan Kebudayaan pada Perubahan Musik. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Harahap, Irwansyah. 2002. Alat Musik Dawai. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.
Kunst, J. 1973. Music in Java. Netherland: Martinus Nijhoff. Third Enlarge Edition.
Pasaribu, Ben M. (Editor). 2007. Arkeomusikologi. Medan: Balai Arkeologi Medan.
Pradoko, Susilo. 2015. Perubahan Pemaknaan Candi Siwa Prambanan Sejak Abad ke-9 hingga Abad Ke-20: Kajian Arkeologi Pengetahuan. Disertasi S-3 Universitas Indonesia, Depok.
Pradoko, A. M. Susilo. 2021. Arkeologi Musik Metode Penelitian Arkeologi Semiotik, Etnografi Musik. Yogyakarta: UNY Press.
Prent, K., J Adisubrata & J.S. Poerwadarminta. 1969. Kamus Latin Indonesia. Semarang: Percetakan Kanisius.
Restiyadi, Andri. 2007. “Kajian Musik dalam Arkeologi: Upaya Rekonstruksi terhadap Aktivitas Musik Pada Masa Lampau” dalam Arkeomusikologi. Medan: Balai Arkeologi Medan.
Subramanian, Kuraikudi S. 1985. “An Introduction to The Vina”. Asian Music Vol. 16 (2) pp. 7 – 82. https://www.jstor.org/tc/accept?origin=%2Fstable%2Fpdf%2F833772.
Sumaryo L.E. 1975. Musik Tradisional Indonesia. Jakarta: Lembaga Pendidikan Tinggi Kesenian Jakarta.
Woodward, Ian. 2007. The Material as Culture: Definitions, Perspectives, Approaches: Understanding Material Culture. Los Angeles: Sage Publication.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v6i1.11412
Article Metrics
Abstract view : 762 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 711 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by
View Our Stats