Dari Sosok ke Musikalitas: Faktor Pendorong Popularitas Maulid Habsy di Kalimantan Selatan
Abstract
Maulid Habsyi sangat populer di Kalimantan Selatan. Syair Maulid Habsyi yang dibacakan dengan cara dinyanyikan dan diiringi alat musik rebana ditampilkan dalam berbagai acara keagamaan maupun sosial kemasyarakatan di Kalimantan Selatan. Maulid Habsy mulai dikenal masyarakat Banjar mulai tahun 1990-an melalui KH. Muhammad Zaini abd al-Ghani atau Guru Sekumpul. Kharisma Guru Sekumpul yang sangat kuat disertai dengan kemampuan musikal dalam menyajikan Maulid Habsy membuat Maulid Habsy cepat dikenal dan menyebar di berbagai wilayah Kalimantan Selatan. Popularitas Maulid Habsy menggeser syair Maulid Syarf al-Anam, Maulid al-Barzanji, dan Maulid ad-Dibai yang sebelumnya dikenal dan dipakai masyarakat Banjar.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Daud, Alfani. 1997. Islam dan Masyarakat Banjar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Eduard, Pieter. 2001. Alat Musik Jawa Kuno. Yogyakarta: Mahardika.
Gazalba, Sidi. 1988. Islam dan Kesenian, Relevansi Islam dan Seni Budaya. Jakarta: Pustaka Alhusna.
Hardjana, Suka. 1983. Estetika Musik. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan.
Muttaqin, Moh. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 1 untuk SMK. Jakarta :Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya..
Nugroho, Panji Suryo. 2008. “Membongkar Mitos Musik Pop Religi Dalam Mitologi Budaya Massa Islam Di Indonesia: Semiotika Sampul Album Pop Religi Ungu”. Tesis S2 diajukan pada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Poetra, Adji Esa. 2004. Revolusi Nasyid. Bandung: MOS Publishing.
Soemanto, Bakdi. 2003. “Kesenian: Tarik Menarik Antara Nasional dan Daerah” dalam Sal Murgiyanto, Rustopo, Santoso dan Waridi, Mencermati Seni Pertunjukan I Prespektif Kebudayaan, Ritual, Hukum. Surakarta: The Ford Fondation dan Progaram Pasca Sarjana STSI Surakarta.
Susetyo, Bagus. 2005. Perubahan Musik Rebana menjadi Kasidah Modern Di Semarang sebagai suatu Proses Dekulturasi dalam Musik Indonesia. Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, 4(2).
Sunarto, Bambang. 2006. Sholawat Campurngaji: Musikalitas, Pertunjukan, dan Maknanya. Tesis-S2.ISI Surakarta.
Sutrisno, Mudji. 2005 Seni, Cipta dan Politik” dalam Teks-Teks Kunci Estetika: Filsafat Seni. Yogyakarta: Galang Press.
Sofwan, Risdin. 2004. Merumuskan Kembali Interelasi Islam-Jawa. Yogyakarta: Gama Media.
Yusof, Abdullah. 1999. Perkembangan Seni Musik dalam Peradaban Islam di Nusantara. Diajukan pada Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya, Kuala Lumpur.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v6i2.11584
Article Metrics
Abstract view : 472 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 1125 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.