Merefleksikan Netnografi untuk Penelitian Seni (Resensi Buku)
Abstract
Judul Buku: Netnography
Penulis: Robert V. Kozinets
Penerbit: SAGE Publications Ltd
Tahun Terbit: 2015 (edisi ke-2)
Jumlah Halaman: 320
ISBN: 978-1-4462-8574-9
Artikel ini merupakan resensi buku yang direfleksikan untuk penelitian seni. Di tengah berbagai metodologi yang ditawarkan, pendekatan penelitian berbasis virtual menjadi pilihan bagi peneliti agar tetap produktif. Bagian awal resensi buku ini akan dipaparkan secara umum. Pada bagian selanjutnya berisi diskusi tentang implikasi pendekatan netnografi dalam penelitian seni. Buku yang berjudul Netnography ini menawarkan pemikiran baru tentang cara melakukan peneltian secara daring (online). Informasi yang tersedia dalam bentuk mahadata (big data) saat ini memungkinkan akses luas terhadap data-data yang bersifat terbuka. Kozinets melihat keberadaan ruang digital saat ini sebagai peluang untuk melakukan transformasi besar-besaran dalam mengumpulkan data untuk kebutuhan penelitian. Penelitian tidak selalu dikerjakan di lapangan, tetapi juga mampu diselesaikan di atas meja kerja. Melalui penelusuran secara virtual banyak hal yang bisa dipelajari tentang komunitas dan budaya daring.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amer, K., & Noujaim, J. (2019). The great hack [Film]. Brooklyn, New York: The Othrs.
Barendregt, B. (2017). Deep hanging out in the age of the digital; contemporary ways of doing online and offline ethnography. Asiascape: Digital Asia, 4(3), 307–315. Retrieved from https://doi.org/10.1163/22142312-12340082
Barendregt, B. (2021). Digital ethnography, or ‘deep hanging out’ in the age of big data. In Audiovisual and digital ethnography: A practical and theoretical guide. London: Routledge.
Bassett, E. H., & O’Riordan, K. (2002). Ethics of internet research: Contesting the human subjects research model. Ethics and Information Technology, 4, 233–247.
Berkowitz, S. D. (1982). An Introduction to structural analysis: The Network approach to social research. Toronto: Butterworth.
Diamandis, P. H., & Kotler, S. (2012). Abundance: The future is better than you think. New York: Free Press. Retrieved from www.SimonandSchuster.com
Hidayatullah, R. (2021). Music performance policy during covid-19 crisis: Expectations versus reality. Journal of Advance in Social Sciences and Policy, 1(1), 1–8. Retrieved from https://doi.org/10.23960/jassp.v1i1.17
Hine, C. (2000). Virtual ethnography. London: SAGE.
Hine, C. (2015). Ethnography for the internet. UK; USA: Bloomsbury Academic.
Knox, H., & Nafus, D. (Eds.). (2018). Ethnography for a data-saturated world. United Kingdom: Manchester University Press.
Kozinets, R. V. (2015). Netnography: Redefined. (M. Steele,Ed.) (2nd Ed). Los Angeles ; London: SAGE Publications Ltd.
Pink, S., Horst, H. A., Postill, J., Hjorth, L., Lewis, T., & Tacchi, J. (Eds.). (2016). Digital ethnography: Principles and practice. Los Angeles: SAGE.
Przybylski, L. (2020). Hybrid ethnography: Online, offline, and in between (Vol. 58). United States of America: SAGE Publications, Inc.
Varto, J. (2009). Basics of artistic research: Ontological, epistemological and historical justifications, University of Art and Design Helsinki Publication B94. Helsinki: Gummerus.
Wadiyo. (2003). Teori dan masalah penjelman seni dalam perspektf sosio-kultural. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 4(3). Retrieved 13 November 2021 from https://doi.org/10.15294/harmonia.v4i3.727
Wellman, B. (1988). Structural analysis: From method and metaphor to theory and substance. In B. Wellman & S. D. Berkowitz (Eds.), Social structures: A network approach (pp. 19–61). Cambridge,UK: Cambridge University Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v7i1.13394
Article Metrics
Abstract view : 644 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 485 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by
View Our Stats