Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Kintung di Astambul Kalimantan Selatan
Abstract
Intisari. Musik kintung sebagai salah jenis kesenian yang tumbuh dan berkembang di Desa Kalampayan Ilir Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan merupakan bentuk kesenian tradisional yang menjadi aset budaya masyarakat suku Banjar. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa musik kintung disajikan secara ansambel yang terdiri atas tujuh orang pemain. Ada dua bentuk konsep penyajian musik kintung yaitu pagelaran dan pertandingan. Ada beberapa lagu yang dimainakan pada penyajian musik kintung yaitu Kutincalan atau bagalai, Hantak Bagalai atau lambat, Badumbing, dan Badumbing Barancak. Dalam peran di masyarakatnya, musik kintung memiliki fungsi religi, pendidikan, komunikasi, ekpresi, dan hiburan.
Kata Kunci: musik kintung, bentuk penyajian, fungsi musik, astambul
Abstract. Kintung music as a type of art that grows and develops in Kalampayan Ilir Village, Astambul Sub-district, Banjar Regency, South Kalimantan Province is a traditional art form that is a cultural asset of the Banjar tribe. This research was conducted through a qualitative approach with data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Based on the results of the research, it is known that kintung music is presented in an ensemble consisting of seven players. There are two forms of kintung music presentation concepts, namely performances and matches. There are several songs played in the presentation of kintung music, namely Kutincalan or bagalai, Hantak Bagalai or slow, Badumbing, and Badumbing Barancak. In its role in society, kintung music has religious, educational, communication, expression, and entertainment functions.
Keywords: kintung music, presentation form, music function, astambul
Full Text:
PDFReferences
Almukhambetov, B. M. T., & Nebessayeva, Z. (2015). The Application Of Figuratif Arts Capabilities In The Art-Pedagogical Activity Of A Teacher”. Journal Procedia Social and Behavioral Science, 197, 1525–1529.
Ali, Matius. 2006. Seni Musik SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Astuti, Kun Setyaning, dan Suminto A. Sayuti. 2002. “Efektifitas Pertunjukan Untuk Mencapai Prestasi Belajar Ansambel Musik Yang Bermakna”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi, 5, IV, hlm. 17-19
Kustap, Moh Mitaqin. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Hartayo, Jimmy. 1994. Musik Konfensional Dengan ‘Do Tetap’. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ranchman, Maman. 1993. Strategi dan langkah-langkah Penelitian Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press.
Sedyawati, Edi. 2006. Pertumbuhan Seni Pertunjukan (cetakan pertama). Jakarta : Sinar Harapan.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v7i2.19411
Article Metrics
Abstract view : 71 timesPDF - 80 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by
View Our Stats