Pembelajaran Musik Bambu Kalimantan Selatan dalam Perspektif Cultural Capital

Muhammad Najamudin

Abstract


Intisari. Pembelajaran musik adalah salah satu kegiatan pembelajaran yang bisa di dapati baik melalui jalur formal, nonformal maupun informal. Kegiatan pembelajaran musik tradisional di sekolah harus memperhatikan muatan-muatan lokalnya. Daerah Kalimantan Delatan banyak ditumbuhi tanaman bambu, secara goegrafis kesuburan tanah dan jenis tanaman yang mudah hidup di mana saja. Musik bambu tradisional Kalimantan Selatan adalah warisan budaya masyarakat yang tumbuh secara alamiah dengan kekayaan alamnya. Musik bambu dimaksdu di antaranya ialah kungkurung, kuriding, kintung, dan salong. Melalui pembelajaran musik bambu, maka suatu keberlangsungan budaya dapat terus dijaga kekayaannya (cultural capital).

Kata kunci: musik bambu, pembelajaran musik, musik kalimantan selatan cultural capital

 

Abstract. Music learning is one of the learning activities that can be found through formal, non-formal and informal channels. Traditional music learning activities in schools must pay attention to local content. The South Kalimantan area is overgrown with bamboo plants, goegraphically fertile soil and plant species that easily live anywhere. South Kalimantan traditional bamboo music is a cultural heritage of the community that grows naturally with its natural wealth. Bamboo music includes kungkurung, kuriding, kintung, and salong. Through learning bamboo music, a cultural continuity can be maintained (cultural capital).

Keywords: bamboo music, music learning, south kalimantan music cultural capital


Full Text:

PDF

References


Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Kanisius.

Langi, T. (2015). Kesenian Musik Bambu di Desa Lemoh Timur Kecamatan Tombariri Timur. Jurnal Holistik, 8(15), 1–17.

Najamudin, M. (2017). Musik Kuriding Suatu Kajian Sosial-Budaya tentang Pelestarian Musik Tradisional Banjar. ULM Press.

Najamudin, M. (2020). Pendidikan Seni Berbasis Multikultural. ULM Press.

Rohidi, T. R. (2016). Pendidikan Seni Isu dan Paradigma. Cipta Prima Nusantara.

Sal, M. (2016). Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan. PascaIKJ.

Soehardjo. (2005). Pendidikan Seni dari Konsep Sampai Program.

Sugiharto, Eko, Rohidi, Tjetjep, R. (2021). Pendidikan Seni Berbasis Masyarakat.

Triyanto. (2017). Spirit Ideologis Pendidikan Seni. Cipta Prima Nusantara.

Yanti, H. (2016). Seni Pertunjukan dan Ritual. Penerbit Ombak.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v8i2.19452

Article Metrics

Abstract view : 91 times
PDF - 122 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by

            


View Our Stats

Flag Counter     

 Creative Commons License

All publications by Pelataran Seni are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License