Profil Peresepan Obat Batuk pada Pasien Anak di Apotek di Kota Pontianak

Sri Wahdaningsih, Eka Kartika Untari, Oktaviona Winda Liberti

Abstract


Anak-anak adalah kelompok umur yang sering menderita batuk. Batuk dapat diatasi dengan obat batuk yang diperoleh melalui peresepan oleh dokter. Profil peresepan obat batuk bertujuan sebagai langkah awal mengetahui pola pengobatan batuk pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil peresepan obat batuk yang diberikan kepada anak di tiga Apotek Kota Pontianak pada periode Januari-Desember 2020 yang meliputi kelompok umur, golongan obat, bentuk sediaan, kekuatan sediaan, dan aturan pakai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan teknik total sampling, sehingga diperoleh 160 lembar resep.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan obat batuk yang diresepkan adalah mukolitik sebesar 53,75% (86 lembar), ekspektoran 42,5% (68 lembar), dan antitusif 15% (24 lembar). Bentuk sediaan yang diresepkan adalah puyer sebesar 59,38%, sirup 23,75%, drop 6,25%, tablet 5%, kapsul 1,25%, dan campuran (lebih dari 1 sediaan) 4,38%. Aturan pakai yang dicantumkan pada resep adalah tiga kali sehari sebesar 73,12%, dua kali sehari 16,25%, dan empat kali sehari sebesar 5,652% dengan lama terapi terbanyak adalah 5 hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa golongan mukolitik yang terbanyak diresepkan sehingga menggambarkan batuk produktif adalah gangguan pernafasan yang paling banyak dialami oleh anak, serta sediaan puyer adalah salah satu jenis sediaan yang ditujukan pada kelompok usia anak.

 

Kata kunci: Batuk, Anak-anak, Peresepan, Resep, Apotek

 

Children are the age group who often suffer from cough. The cough can be overcome with anti-cough which was obtained through a prescription by a doctor. The anti-cough prescribing profile is purposed as an initial step to establish the therapy of cough among children. This study aims to obtain the profile of anti-cough in children’s prescriptions at 3 pharmacies in Pontianak from January-December 2020 which includes patient age group, drug class, dosage form, dosage strength, and drug use rules. This study is a descriptive-observational study using a total sampling technique with the result that 160 prescribes were collected. The results show that the mucolytic agents were the most prescribed for 52,5% (86 prescriptions), expectorant for 42,5% (68 prescriptions), and antitussive for 15% (24 prescriptions). The pulveres were the most dosage form that were given to children at 59,38%, followed by syrup, drop, tablet, capsule, and more than one dosage form was given respectively 23,75%, 6,25%, 5%, 1,25%, and 4,38%. The usage rule written in the prescription are three times a day at 73,12%, twice a day at 16,25%, and four times a day at 5,625% with the longest duration of therapy is 5 days. Based on the results, it can be concluded that mucolytics were the most prescribed to children in order to manage the productive cough that can be assumed it was the most experienced respiratory disorder symptom by children. In addition, pulveres was one of the appropriate dosage form addressed to children.


Keywords


Cough, Children, Prescribing, Prescription, Pharmacy

Full Text:

PDF

References


Agrina, Suyanto, Arneliwati. (2014). Analisa aspek balita terhadap kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di rumah. Jurnal Keperawatan, 5(2), 116.

BPOM RI. (2016). Informasi untuk dokter: kontraindikasi baru untuk kodein terkait dengan risiko depresi pernapasan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Chaliks, R., Rusli, Hasanah, N. (2018). Identifikasi medication error fase compounding pada pasien anak rawat jalan di RSUD Labuang Baji Makassar. Media Farmasi, 13(2),1-3.

De Blasio, F., Dicpinigaitis, P.V., De Danieli, G., Lanata, L., & Zanasi, A. (2012). Efficacy of levodropropizine in pediatric cough. Pulmonary pharmacology & therapeutics, 25(5), 337-342.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pedoman pelayanan kefarmasian untuk pasien pediatri. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.

Dicpinigaitis, P.V., & Gayle, Y.E. (2003). Effect of guaifenesin on cough reflex sensitivity. Chest, 124(6), 2178.

Febrianti, Y., Ardiningtyas, B., & Asadina E. (2018). Kajian administrative, farmasetis, dan klinis resep obat batuk anak di apotek kota Yogyakarta. Jurnal Pharmascience, 5(2), 168-171.

Gardiner, S.J., Chang, A.B., Marchant, J.M., & Petsky, H.L. (2016). Codeine versus placebo for chronic cough in children. Cochrane, 7, 1-19.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan provinsi Kalimantan Barat riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta.

Linnisa, U.H., & Susi, E.W. (2014). Rasionalitas peresepan obat batuk ekspektoran dan antitusif di apotek Jati Medika periode Oktober-Desember 2012. Indonesian Journal on Medical Science, 1(1), 51-55.

Lubis, N.M.D., & Ramadhania, Z.M. (2018). Artikel Tinjauan: efek samping penggunaan kodein pada pediatrik. Farmaka, 16(2), 64-70.

Nuryati. (2017). Buku ajar rekam medis dan informasi kesehatan (RMIK) farmakologi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Oktarlina, R.Z., & Wafiyatunisa, Z. (2017). Kejadian medication error pada fase prescribing di poliklinik pasien rawat jalan RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 1(3), 540-545.

Paul, M.I., Reynolds, K.M., Kauffman, R.E., Banner, W., Bond, G.R., Palmer, R.B., Burnham, R.I., & Green, J.L. (2016). Adverse events associated with pediatric exposures to dextromethorphan. Clinical Toxicology, 55(1), 25-32.

Pramita, B.K.D., Endrawati, S., & Wahyuningsih, S.S. (2019). Pola pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pediatrik rawat inap di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Indonesian Jurnal on Medicine Science, 6(1), 3-7.

Rahajoe, N.N., Supriyanto, B., & Setyanto, D.B. (2008). Buku ajar respirologi. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta.

Scaglione, F., & Petrini, O. (2018). Mucoactive agents in the therapy of upper respiratory airways infections: fair to describe them just as mucoactive? Clinical Medicine Insights: Ear, Nose, and Throat, 12, 1-9.

Setyaningrum, N., Greynadita, V., & Gartina, S. (2017). Penggunaan obat off-label pada anak di apotek kota Yogyakarta. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis, 4(1), 30.

Takai, H., Kato, I., Mitsunaga, K., Hara, M., Kodama, T., Kanazawa, M., & terai, M. (2018). A pediatric case of anaphylactic shock induced by tipepidine hibenzate (asverin). Asia Pasific Allergy, 8(4), 8-11.

World Health Organization. (2001). Cough and cold remedies for the treatment of acute respiratory infections in young children. Department of Child and Adolescent Health and Development. Switzerland




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v11i1.11836

Article Metrics

Abstract view : 320 times
PDF - 336 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Pharmascience Published by:

Program Studi Farmasi Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru, Indonesia

 

Jurnal Pharmascience is indexed by:

      

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.