Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Bedah Umum dengan Metode ATC/DDD di RSAU Efram Harsana Lanud Iswahyudi Maospati

Dara Demi Sahayuna, Sulih Probo Sindy, Imron Solihin, Suharjono Suharjono

Abstract


Penggunaan antimikoba pada pasien bedah umum pasca operasi digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Namun pada penggunaan antimikroba yang tidak bijak dapat menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik. Jika sudah terjadi resistensi antibiotik hal tersebut dapat menyulitkan terapi. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pengendalian penggunaan antibiotik dengan cara penggunaan yang rasional / bijak. Pencegahan terjadinya resistensi antimikroba dapat dilakukan dengan menyesuaikan pemberian antibiotik pada pedoman terapi serta dapat dilakukan evaluasi secara kuantitatif maupun kualitatif secara berkala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai DDD dari antibiotik di RSAU Efram Harsana Lanud Iswahyudi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik dengan desain cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif pada pasien bedah umum RSAU Efram Harsana Iswahjudi selama peridoe Juli-September 2019. Dari laporan rekam medis peresepan antibiotik sebanyak 401 dari 339 rekam medis diperoleh hasil dengan pemakaian jenis antimikroba tertinggi  golongan sefalosporin ceftriaxon 15,909/100 pasien-hari dan pemakaian jenis antimikroba terendah yaitu ceftazidim 0,098/100 pasien-hari. 

 

Kata Kunci: Pasien Bedah Umum, Antibiotik, ATC/DDD, Resistensi Antimikroba, DDD/100.

 

The use of antimicrobials in postoperative general surgery patients is used to prevent wound infection. However, the use of antimicrobials that are not wise can cause antibiotic resistance. If antibiotic resistance has occurred this can complicate therapy. Therefore, it is necessary to control the use of antibiotics by means of rational use. Prevention of antimicrobial resistance can be done by adjusting the administration of antibiotics in the therapeutic guidelines and periodic quantitative and qualitative evaluations can be done. This study aims to determine the DDD value of antibiotics in general surgery patients at Efram Harsana Hospital Iswahjudi Lanud. This research is a type of descriptive study with a retrospective cross sectional design using ATC / DDD analysis. Data obtained from the medical records of general inpatients in Efram Harsana Hospital peridoe July-September 2019. From the medical record report prescribing antibiotics as many as 401 out of 339 medical records obtained results with the use of the highest type of antimicrobial cephalosporin ceftriaxon 15,909 DDD / 100 days of treatment and 100 days of treatment and obtained the results of the use of the highest antimicrobial type cephalosporin ceftriaxon 15,909 DDD / 100 days of hospitalization and The lowest use of antimicrobial types was ceftazidim 0.098 DDD / 100 days of hospitalization.


Keywords


General Surgery Patients, Antibiotics, ATC / DDD, Antimicobial Resistance, DDD/100

Full Text:

PDF

References


Harry Setiawan. (2013). “Ir - Perpustakaan Universitas Airlangga Tesis Ir - Perpustakaan Universitas Airlangga.” 1–8.

Jeffrey R. Wozniak, Ph.D., Edward P. Riley, Ph.D., Michael E. Charness, M. D. (2019). “肌肉作为内分泌和旁分泌器官 HHS Public Access.” Physiology & Behavior 176(1):139–48.

Kemenkes RI. (2011). “Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.” Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik (874):8–22.

Laudano, Joseph B. (2011). “Ceftaroline Fosamil: A New Broad-Spectrum Cephalosporin.” Journal of Antimicrobial Chemotherapy 66(SUPPL.3):11–18.

Mahmudah, Febrina, Sri A. Sumiwi, and Sri Hartini. (2016). “Study of the Use of Antibiotics with ATC/DDD System and DU 90% in Digestive Surgery in Hospital in Bandung.” Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 5(4):293–98.

Pani, Sarini, Melisa I. Barliana, Eli Halimah, Ivan S. Pradipta, and Nurul Annisa. (2015). “Monitoring the Use of Antibiotics by the ATC/DDD Method and DU 90%: Observational Studies in Community Health Service Centers in North Gorontalo District.” Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 4(4):275–80.

Pratama, Novan Y. I., Budi Suprapti, Azril O. Ardiansyah, Dewi W. Shinta, Departemen Farmasi, Klinis Fakultas, Universitas Airlangga Surabaya, Instalasi Farmasi, Rumah Sakit, Pendidikan Universitas, Staf Medis, Fungsional Bedah, Rumah Sakit, and Pendidikan Universitas. (2017). “Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Rawat Inap Bedah Dengan Menggunakan Defined Daily Dose Dan DU 90 % Di Rumah Sakit Universitas Airlangga Analysis of Antibiotic Use in Surgical Inpatients Using Defined Daily Dose and DU 90 % at Universitas Airlan.” 1–8.

Ridwan, Achmad, Lisa Nurulita, Elvan D. Widyadi, and Suharjono. (2019). “Analisis Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Penyakit Dalam Di RSUD Dr . H . Slamet Martodirdjo Pamekasan Dengan Metode ATC / DDD.” Jurnal Sains Farmasi & Klinis 06(4):238–43.

Sari, Andriana, and Indah Safitri. (2016). “Studi Penggunaan Antibiotik Pasien Pneumonia Anak Di RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta Dengan Metode Defined Daily Dose (DDD).” Jurnal Ilmiah Ibnu Sina 1(2):151–62.

Urbánek, K., M. Kolář, Y. Lovečková, J. Strojil, and L. Šantavá. (2007). “Influence of Third-Generation Cephalosporin Utilization on the Occurrence of ESBL-Positive Klebsiella Pneumoniae Strains.” Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics 32(4):403–8.

Zazuli, Zulfan, Elin Y. Sukandar, and Ida Lisni. (2015). “Antibiotic Use Evaluation in Surgery Patients at a Private Hospital in Bandung.” Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 4(2):87–97.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v11i1.8914

Article Metrics

Abstract view : 211 times
PDF - 99 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Pharmascience Published by:

Program Studi Farmasi Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru, Indonesia

 

Jurnal Pharmascience is indexed by:

      

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.