Faktor Pembatas Produktivitas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Contoh Kasus pada Desa Pantai Ulin Kecamatan Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan)

Muhammad Amin, Muhammad Syarbini, Meldia Septiana

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang membatasi produktivitas bawang merah pada berbagai penggunaan lahan ditinjau dari kesesuaian lahan dan produktivitas tanaman serta merancang dan menentukan upaya pengelolaan dalam mengatasi faktor penghambat produktivitas tanaman bawang merah di Pantai Ulin. Desa, Kecamatan Simpur. Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melakukan survey ke daerah lokasi penelitian. Sampel tanah diambil pada setiap sebaran tanah pada penggunaan lahan untuk budidaya bawang merah. Untuk setiap penggunaan lahan yang dipilih untuk tanaman bawang merah, titik sampel ditentukan berdasarkan purposive sampling. Pengkajian faktor penghambat produktivitas bawang merah dilakukan dengan pendekatan analisis kesesuaian lahan dengan metode pencocokan antara persyaratan kesesuaian lahan bawang merah dengan data yang diperoleh di lapangan berupa karakteristik tanah dan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya lahan di Desa Pantai Ulin untuk areal persawahan Lebak Tengah (SWH-D) tergolong tidak sesuai dengan faktor pembatas produktivitas bawang merah yaitu curah hujan tahunan yang tinggi sebesar 2608,8 mm/tahun, sangat drainase yang baik. kedalaman efektif tanah terhalang dan dangkal. Pada persawahan lebak dangkal (SWH-L) termasuk kelas yang tidak sesuai dengan faktor pembatas produktivitas bawang merah yaitu curah hujan tahunan yang tinggi 2608,8 mm/tahun, drainase sangat terhambat dan untuk areal pematang (KBN-P ) tergolong tidak cocok untuk tanaman bawang merah dengan faktor pembatas produktivitas yaitu curah hujan tahunan yang tinggi. Namun demikian, secara potensial kesesuaian lahan di Desa Pantai Ulin dapat ditingkatkan hingga mencapai kelas sesuai marginal (S3), yaitu dengan meningkatkan faktor pembatas produktivitas berupa pembuatan sistem surjan, dan pemberian kapur atau dolomit pada tanah.

 


Full Text:

PDF

References


Nursyami, D., M Noor., dan Haryono. (2014). Sistem Surjan : Model Pertanian Lahan Rawa Adaftif Perubahan Iklim. IAARD Press : Jakarta

Rachmawati, D., dan Retnaningrum, E. (2013). Pengaruh Tinggi dan Lama Penggenangan Terhadap Pertumbuhan Padi Kultivar Sintanur dan Dinamika Populasi Rhizobakteri Pemfiksasi Nitrogen Non Simbiotik . Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik Vol 15 (2) ; 117-125

Rajagukguk, N dan Rizali, Z. N. (2014). Evaluasi Kesesuaian Lahan Pada Tanaman Bawang Merah di Kecamatan Muara. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2 (3): 941-948.

Ritung, S., Wahyunto, Agus, F., dan Hidayat, H. (2007). Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre, Bogor.

Sudaryono. (2009). Tingkat kesuburan tanah Ultisol pada lahan pertambangan batu bara Sangatta, Kalimantan Timur. Jurnal Teknik Lingkungan 10 (3), 337-346.




DOI: https://doi.org/10.20527/agtview.v6i2.3878

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Agroekotek View

Editorial Office:

Department of Agroecotechnology
Faculty of Agriculture
Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Ahmad Yani Km.36 Mail-box 1028 Banjarbaru 70714
South of Kalimantan - Indonesia
Phone: (0511) 4772254


Creative Commons License
Agroekotek View is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

E-ISSN: 2715-4815