IDENTIFIKASI Fasciola hepatica PADA SAPI DI SLEMAN YOGYAKARTA
Abstract
Due to the economic value of beef cattle and dairy cattle, efforts need to be made to increase and prevent Fasciola hepatica infection. Fasciola hepatica infection in cattle can cause losses. This research aims to identify Fasciola hepatica in cattle in Sleman DI Yogyakarta. Identification of Fasciola hepatica is carried out by microscopic examination of feces using the formol-ether sedimentation method. Data analysis was carried out descriptively. Data are presented in the form of prevalence tables and images of Fasciola hepatica eggs. As many as 50% of male cattle and 50% of female cattle aged more than 12 months have Fasciola hepatica infection. Fasciola hepatica infection in cattle in Sleman DI Yogyakarta is 20% .
Full Text:
PDFReferences
Center for Disease Control and Prevention [CDC]. (2019). Fascioliasis. https://www.cdc.gov/dpdx/fascioliasis/index.html
Anggriana. (2014). Prevalensi Infeksi Cacing Hati (Fasciola sp.) Pada Sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Universitas Hasanuddin.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta [BPS DIY]. (2017). Jumlah Ternak menurut Jenisnya dan Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta (ekor), 2014-2016. Https://Yogyakarta.Bps.Go.Id/. https://yogyakarta.bps.go.id/indicator/24/56/1/jumlah-ternak-menurut-jenisnya-dan-kabupaten-kota-di-d-i-yogyakarta-.html
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta [BPS DIY]. (2023). Indikator Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta. BPS Provinsi DI Yogyakarta.
Dewi, A. P., Fatiyah, E. F., & Sumarwamta, E. (2012). Kejadian Infeksi Cacing Hati (Fasciola spp.) pada Sapi Potong di kabupaten Kebumen Tahun 2012. Bulletin Laboratorium Veteriner, 12(1), 11–21.
Hadidjaja, P. (2011). Dasar Parasitologi Klinik (Pertama). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hambal, M., Arman, S., Agus, D. (2013). Tingkat Kerentanan Fasciola gigantica pada Sapi dan Kerbau di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Medika Veterinaria, 49–53.
Hidayat, A. A. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Health Books Publishing.
Irianto, K. (2013). Parasitologi Medis. Alfabeta.
Khoirillah, F., Lestari, D. F., & Istiqomah, S. (2023). Identifikasi Telur Cacing pada Feses Sapi Peranakan Ongole (PO) dan Sapi Bali dengan Metode Natif dan Sedimentasi. Spizaetus: Jurnal Biologi Dan Pendidikan Biologi, 4(3), 230. https://doi.org/10.55241/spibio.v4i3.284
Oberhauserova, K., Bazsalovicsova, E., Kralova-Hromadova, I., Major, P., & Reblanova, M. (2010). Molecular Discrimination of Egg of Cervid Trematodes Using the Teflon (PTFE) Technique for Eggshell Disruption. Helmintologia, 47(3), 147–151.
Purwaningsih, P., Noviyanti, N., & Putra, R. P. (2018). Distribusi dan Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi Bali di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Acta VETERINARIA Indonesiana, 5(2), 120–126. https://doi.org/10.29244/avi.5.2.120-126
Purwono, E. (2019). Gambaran Kasus Fasciolosis (Cacing Hati) Pada Sapi Bali Berdasarkan Data Hasil Pemeriksaan Hewan Qurban Di Kabupaten Manokwari Tahun 2018. Jurnal Triton, 10(1), 69–74. https://jurnal.polbangtanmanokwai.ac.id/index.php/jt/article/view/13
Putri, R., Ibrahim, A., & Wiedosari1, E. (2022). Kejadian Dan Dampak Ekonomi Fasciolosis Pada Sapi Yang. Teknologi Dan Agribisnis Peternakan IX, June, 14–15.
Sadarman Sadarman, Jully Handoko, D. F. (2007). INFESTASI FASCIOLA SP PADA SAPI BALI DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN YANG BERBEDA DI DESA TANJUNG RAMBUTAN KECAMATAN KAMPAR. Jurnal Peternakan, 4(2), 37–45.
Setya, A. K. (2013). Parasitologi Praktikum Analisis Kesehatan. EGC.
Subronto. (2007). Ilmu Penyakit Ternak II (ketiga). Gadjah Mada University Press.
Sugeng, Y. B. (2000). Sapi Potong. Penebar Swadaya.
Zulkarnain, D., Aku, A. S., Rahmatullah, R., & Munadi, L. M. (2021). Prevalensi Cacing Fasciola Hepatica Pada Sapi Akseptor Program Upsus Siwab Di Kabupaten Muna. Journal of Livestock and Animal Health, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.32530/jlah.v4i1.291
DOI: https://doi.org/10.20527/b.v21i1.11881
Refbacks
- There are currently no refbacks.