Peningkatan Keterampilan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Berbasis Susur Sungai di Wisata Kampung Hijau Banjarmasin

Yuanita Setyastuti, Achmad Bayu Chandrabuwono, Lalita Hanief, Noviana Sari

Abstract


Kampung Hijau berada di Kelurahan Sungai Bilu Kecamatan Banjarmasin Timur. Kampung Hijau meliputi 5 RT dengan jumlah sekitar 149 Kepala Keluarga yang menetap di wilayah ini. Awalnya kawasan ini merupakan pemukiman yang padat dan kurang tertata apik, namun berkat gagasan Pemerintah Kota Banjarmasin dan keterlibatan warga, kini Kampung Hijau menjadi salah satu destinasi wisata di Banjarmasin yang menarik untuk dikunjungi. Permasalahan yang dihadapi Kampung Hijau yakni kelotok wisata yang tidak mampir ke dermaga, sehingga wisatawan hanya menikmati wisata Kampung Hijau hanya dari sungai. Selain itu, pokdarwis Kampung Hijau juga mengalami kendala dalam promosi wisata melalui media sosial Instagram. Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kognitif anggota pokdarwis Kampung Hijau mengenai Komunikasi pemasaran pariwisata berbasis susur sungai. Metode kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini menggunakan komunikasi lisan untuk menyampaikan materi seputar komponen komunikasi pariwisata, komunikasi pemasaran pariwisata yang meliputi konsep 4P (Product, Place, Promotion dan Price). Media promosi pariwisata melalui word of mouth marketing dan media sosial dengan strategi storytelling dan positioning. Selain itu juga disampaikan materi Integrated Marketing Communication yang terdiri dari Public Relations, Periklanan, Personal Selling, Sales Promotion, Direct Marketing dan Internet Marketing. Kampung Hijau mempunyai potensi wisata yang dapat dioptimalkan dengan strategi word of mouth marketing dan melalui media sosial. Pokdarwis dan masyarakat dapat bersinergi dengan pemerintah untuk membuat konsep storytelling wisata Kampung Hijau.

Kampung Hijau is in Sungai Bilu Village, East Banjarmasin District. Kampung Hijau includes 5 RTs with around 149 heads of families living in this area. Initially, this area was a dense and poorly organized settlement. However, with the ideas of the Banjarmasin City Government and the involvement of the residents, Kampung Hijau is now an interesting tourist destination in Banjarmasin to visit. The problem faced by Kampung Hijau is that “kelotok” that brought tourism down the river, don't stop by the pier, so tourists only enjoy Kampung Hijau tourism from the river. In addition, Pokdarwis at Kampung Hijau also experienced problems in promoting tourism through Instagram social media. This training aims to improve the cognitive abilities of Kampung Hijau’s Pokdarwis members regarding river-based tourism marketing communications. This Community Service activity method uses oral communication to convey material about the components of tourism marketing communication, including the 4P concept (Product, Place, Promotion, and Price). Tourism promotion media through word-of-mouth marketing and social media with storytelling and positioning strategies. In addition, Integrated Marketing Communication material was also presented, which consisted of Public Relations, Advertising, Personal Selling, Sales Promotion, Direct Marketing, and Internet Marketing. Kampung Hijau has tourism potential, which can be optimized with word-of-mouth marketing strategies and through social media. Pokdarwis and the community can work with the government to create a storytelling concept for Kampung Hijau tourism.


Keywords


Kampung Hijau; Komunikasi Pemasaran; Storytelling

Full Text:

PDF

References


Atika, A., Chandrabuwono, A. B., & Akbari, M. F. R. (2022). Peningkatan pengetahuan media promosi wisata edukasi pada pokdarwis senanjung sungai biuku. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(4), 1618-1624.

Bungin, B. (2017). Komunikasi pariwisata, pemasaran dan brand destinasi. Jakarta: Kencana.

Fahrianoor, & Hidayat, M. N. (2022). Peningkatan kapasitas kelompok sadar wisata melalui pelatihan literasi digital. Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat, 4(2), 177–194.

Fog, K., Budtz, C., Munch, P., & Blanchette, S. (2010). Storytelling: Branding in practice. Berlin: Heidelberg: Springer-Verlag.

Hanief, L., Sari, N., & Hidayat, S. (2022). Optimalisasi bauran pemasaran dan konten kreatif wisata selanjung sungai biuku banjarmasin. Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul), 2(2), 229-234.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Principle of marketing (15 ed.). New Jersey: Pearson Pretice Hall.

Rohayati, D., Iskhak, I., & Rustandi, A. (2022). Pelatihan bertutur (storytelling) destinasi wisata bagi pemangku kepentingan di kawasan objek wisata budaya ciung wanara karangkamulyan menggunakan asistensi whatsapp group. Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Pendidikan, 2(2), 86–102.

Setyaningrum, L. Z., Rahmanto, A. N., & Suparno, B. A. (2022). Komunikasi pariwisata dalam pengembangan destinasi wisata di “nepal van java” dusun butuh, kabupaten magelang. Seminar Nasional Pariwisata dan Kewirausahaan (SNPK), 1, 94–103.

Syahrin, M. A., Syaharuddin, S., & Rahman, A. M. (2020). Environmental awareness of kampung hijau society, sungai bilu banjarmasin. The Kalimantan Social Studies Journal, 1(2), 191-200.

Yuliarti, M. S., Rahmanto, A. N., Priliantini, A., Naini, A. M. I., Anshori, M., & Hendriyani, C. T. (2021). Storytelling of indonesia tourism marketing in social media: Study of borobudur and danau toba instagram account. Jurnal Komunikasi, 13(1), 107-117.




DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i4.10044

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under
Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0

From March 27, 2020 to June 3, 2020
View My Stats

From Juni 4, 2020 to the present (updated stats)
View My Stats