Pelatihan Pengembangan Program Sensomotorik dalam Meningkatkan Kemampuan Memusatkan Perhatian pada Anak Usia Dini dengan Attention Deficit Disorder
Abstract
Permasalahan yang sering ditemui pada anak usia dini diantaranya anak tidak dapat memusatkan perhatian, tidak mampu menuntaskan permainan atau tugas, terdistraksi dan tidak sabar dalam menunggu antrian. Perilaku tersebut mengarah pada karakteristik anak dengan Attention Deficit Disorder, namun guru-guru umumnya tidak mengenalinya. Upaya yang dapat dilakukan dalam memberikan intervensi pada anak ADD dengan memanfaatkan sensomotorik. Latihan koordinasi sensomotorik efektif dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan program latihan koordinasi sensomotorik, Pada Anak Attention Defisit Disorder (ADD). Metode yang digunakan adalah metode ceramah, demontrasi. Sosialisasi PKM dikuti oleh dua puluh guru PAUD Inklusif di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar. Hasil evaluasi dari kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan pengembangan program sensomotorik mampu meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian pada anak usia dini dengan ADD terbukti pada nilai sebelum pelatihan guru sebesar 19 menjadi nilai sesudah pelatihan guru sebesar 89,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman dan keterampilan guru meningkat dalam memahami anak ADD dan memanfaatkan latihan sensomotorik dalam proses penanganan pembelajaran di kelas.
Problems often encountered in early childhood include children being unable to focus, unable to complete games, easily distracted, and impatient waiting in line. Such behavior leads to the characteristics of a child with Attention Deficit Disorder, but teachers generally do not recognize it. Efforts can be made in providing intervention to ADD children by utilizing sensorimotor. Sensomotor coordination exercises are effective in improving concentration skills. Therefore, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) aims to provide knowledge and skills in developing sensomotor coordination training programs for children with attention deficit disorder (ADD). The methods used are lectures and demonstration methods. PKM socialization was attended by twenty Inclusive PAUD teachers in Mataraman District, Banjar Regency. The evaluation results of PKM activities show that sensorimotor program development training in improving the ability to focus attention on early childhood with Attention Deficit Disorder is proven to increase teachers' understanding and skills in understanding ADD children and utilize sensorimotor exercises in the process of handling learning in the classroom.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andjariani, E. W., & Ifadoturrohmah. (2021). Penuntasan taktil dan motorik halus melalui metode sensomotorik pada kelompok a2 tkit insan kamil sidoarjo. Jurnal Edukasi: Kajian Ilmu Pendidikan, 7(2), 119–130.
Efendi, M., Nadila Putri, Y., Azizah Baitul Atiq, N., Ramadani Sarah, P., Dian Pertiwi, A., & Sjamsir, H. (2022). Pola asuh terhadap anak attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Jurnal Pelita PAUD, 7(1), 226–235.
Ismail, M. I. (2010). Kinerja dan kompetensi guru dalam pembelajaran. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 13(1), 44–63.
Mirnawati, M., & Damastuti, E. (2019). Pendampingan identifikasi anak berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 29-33.
Nurjasmi, E., & Sudarsono, A. (2013). Pengaruh pemberian stimulasi sensomotor terhadap tingkat arousal dan atensi anak normal usia 6-8 tahun di sdn pasir putih 01 kec . Sawangan depok. Jurnal Ilmu & Teknologi Ilmu Kesehatan, 1(1), 68–72.
Priatmoko, S. (2017). Strategi Guru dalam peningkatan mutu pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus: Studi Multisitus di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Ar-Roihan Lawang dan Sekolah Dasar Muhammadiyah 9 “Panglima Sudirman”. Malang Etheses of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University.
Purnomo, E. (2016). Kebutuhan guru sekolah dasar inklusi dalam meningkatkan kompetensi melalui media video. Jurnal Kwangsan, 4(2), 95-109.
Rahmatul Azkiya, N. (2021). Permainan sensori motorik untuk meningkatkan konsentrasi pada anak dengan ADHD. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 9(4), 119-126.
Rapisa, D. R. (2018). Kemampuan guru dalam melakukan identifikasi anak berkebutuhan khusus. Pedagogia, 16(1), 16-29.
Rapisa, D. R. (2019). Pengaruh latihan koordinasi sensomotorik terhadap peningkatan kemampuan memusatkan perhatian pada anak attention deficit disorder. Laporan: Universitas Lambung Mangkurat.
Rapisa, D. R. (2019b). Program latihan koordinasi sensomotorik bagi anak usia dini dan anak berkebutuhan khusus. Bandung: Deepublish Publisher.
Rapisa, D. R., & Damastuti, E. (2020). The influence of sensomotor coordination exercise in improving the ability to focus attention in children with add (attention deficit disorder) in early childhood education in river area of banjarmasin city. Prosiding Seminar
Nasional Lingkungan Lahan Basah, Universitas Lambung Mangkurat.
Saputra, A. W. (2021). Sensori integrasi dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Hermina Health Sciences Journal, 1(1), 44–48.
Tarnoto, N. (2016). Permasalahan-permasalahan yang dihadapi sekolah penyelenggara pendidikan inklusi pada tingkat sd. Humanitas, 13(1), 50-61.
Watari, G., Carmelita, A. B., & Sasmithae, L. (2021). Literature review: hubungan terapi sensori integrasi terhadap perubahan perilaku dan konsentrasi anak adhd (attention deficit hyperactive disorder). Jurnal Surya Medika, 6(2), 130–140.
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v6i1.10090
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |