Pelatihan Pembuatan Nata de Coco kepada Siswa SMA Negeri 1 Jorong

Sri Aminarti, Aulia Ajizah, Kaspul Kaspul

Abstract


Kabupaten Tanah Laut pada umumnya dan kecamatan Jorong  khususnya merupakan salah satu daerah  penghasil kelapa sebagai produk perkebunan.  Daging buah kelapa dimanfaatkan untuk industri minyak kelapa, akan tetapi air kelapa tua masih banyak terbuang sebagai limbah. Air kelapa terutama mengandung glukosa, lemak dan zat-zat nutrien yang lain. Adanya bahan nutrisi tersebut sebenarnya masih dapat dimanfaatkan menjadi medium pertumbuhan bagi mikroorganisme, antara lain Acetobacter xylinum. Bakteri ini memanfaatkan bahan yang ada di dalam air kelapa untuk diubah menjadi nata de coco. Meskipun demikian,  siswa SMAN 1 Jorong belum mengetahui langkah-langkah pembuatannya, oleh karena itu perlu dilatih cara pembuatan nata de coco tersebut. Metode pelatihan dengan cara: 1) pemaparan materi tentang nata dan cara pembuatan nata; 2) Demonstrasi pembuatan nata de coco; dan 3) Siswa praktek membuat  nata de coco dengan dipandu Tim pengabdi. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa 1) siswa memahami proses atau cara membuat nata de coco yang berasal dari air kelapa, 2) siswa dapat melakukan sendiri praktek membuat  nata de coco yang berasal dari air kelapa dengan peralatan yang sederhana.

 

Jorong sub-district is one of the regions that producer coconut. Coconut meat is used for the coconut oil industry, but the old coconut water is still wasted as waste. Coconut water mainly contains glucose, fat, and other nutrients. The existence of these nutrients can still be used as a growth medium for microorganisms, including Acetobacter xylinum. This bacterium utilizes the material in coconut water to be converted into nata de coco. How ever, the students of SMAN 1 Jorong do not yet know the steps of making it, therefore it is necessary to be trained in how to make the nata de coco. The Training using methods: 1) presentation of material about nata and how to make nata; 2) Demonstration of making nata de coco, and; 3) Students practice making nata de coco with a guided team of devotees. The results of the training show that 1) students understand the process or how to make nata de coco that comes from coconut water, 2) students can practice making nata de coco from coconut water themselves with simple equipment.


Keywords


Nata de coco; air kelapa; SMA Negeri 1 Jorong

Full Text:

PDF

References


Hardjosudarmo, S., & Naseh, A. (1996). Teknologi pembuatan nata de coco. Departemen Tenaga Kerja RI Jakarta.

Kusuma, T. S. (2012). Mikrobiologi pangan.

Melliawati, R. (2008). Kajian bahan pembawa untuk meningkatkan kualitas pasta nata de coco. Puslit Biotek LIPI Bogor. Bio-diversitas.mipa.ic.id.

Nurdyansyah, F., & Widyastuti, D. A. (2017). Pengolahan limbah air kelapa menjadi nata de coco oleh ibu kelompok tani di kabupaten kudus. Jurnal Kewirausahaan Dan Bisnis, 21(11).

Putriana, I., & Aminah, S. (2013). Mutu fisik, kadar serat dan sifat organoleptik nata de cassava berdasarkan lama fermentasi. Jurnal Pangan Dan Gizi, 4(1).

Saragih, Y. P. (2004). Membuat nata de coco. Jakarta: Penerbit Puspa Swara.

Tari, A. I. N., Handayani, C. B., & Hartati, S. (2010). Pembuatan nata de coco: tinjauan sumber nitrogen terhadap fisiko-kimianya. Widyatama, 2(19), 107–121.

Yanti, N. A., Ahmad, S. W., Tryaswaty, D., & Nurhana, A. (2017). Pengaruh penambahan gula dan nitrogen pada produksi nata de coco. BioWallacea: Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research, 4(1).




DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v1i2.1786

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under
Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0

From March 27, 2020 to June 3, 2020
View My Stats

From Juni 4, 2020 to the present (updated stats)
View My Stats