Pelatihan Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Makanan Tambahan Balita Malnutrisi
Abstract
Masalah gizi masih menjadi masalah terbesar pada bayi dan balita di Indonesia. Berbagai upaya untuk mengatasi masalah gizi pada balita dengan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Kegiatan pelatihan ini dilakukan sebagai intervensi gizi sensitif dengan memberikan pendidikan melalui pemberdayaan keluarga dalam memanfaatkan daun kelor sebagai makanan tambahan dalam bentuk teh daun kelor. Peserta pelatihan adalah ibu–ibu yang mempunyai bayi dan balita yang mengalami malnutrisi sebanyak 28 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16-17 April 2021 posyandu di wilayah kerja Puskemas Pembantu Tenda secara berkelompok dikarenakan adanya pandemic covid 19. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Kegiatan pengabdian ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai cara pengolahan daun kelor menjadi teh yang dapat dikonsumsi oleh bayi dan balita. Hal tersebut berperan penting dalam penanggulangan serta pencegahan terhadap masalah malnutrisi pada bayi dan balita sehingga meningkatkan derajat kehidupan masyarakat.
Nutritional problems are still the biggest problem in infants and toddlers in Indonesia. Various efforts to overcome nutritional problems in toddlers with specific nutrition interventions and sensitive nutrition interventions. This training activity was carried out as a sensitive nutrition intervention by providing education through empowering families in utilizing Moringa leaves as additional food in the form of Moringa leaf tea. The training participants were 28 mothers with infants and toddlers who were malnourished. This activity was carried out on 16 -17 April 2021 at the Posyandu in the Tent Auxiliary Health Center working area in groups due to the COVID-19 pandemic. The results showed an increase in the knowledge of the training participants before and after the counselling. This service activity can be useful in increasing knowledge and understanding of how to process Moringa leaves into a tea that infants and toddlers can consume. This has an important role in overcoming and preventing the problem of malnutrition in infants and toddlers to improve the community's standard of living.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dhakar, R., Maurya, S., Pooniya, B., Bairwa, N., Gupta, M., & Sanwarmal. (2019). Moringa: The herbal gold to combat malnutrition. Chronicles of Young Scientists, 2(3), 119–125.
Dinas Kehatan Kabupaten Manggarai. (2020). Data Stunting di Kabupaten Manggarai Tahun 2020.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. (2020). Laporan Kinerja Tahun 2019. Ruteng.
Dinas Kesehatan Provinsi NTT. (2020). Data Kesehatan Provinsi NTT.
Gopalakrishnan, L., Doriya, K., & Kumar, D. S. (2016). Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. 5, 49–56.
Isnan, W., & Muhamad, N. (2017). Ragam manfaat tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk) bagi masyarakat. Info Teknis EBONI, 14(1), 63–75.
Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan di Indonesia. Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Indonesia.
Malik, A. et al. (2011). Prevalence and Determinants of Chronic Malnutrition Among Preschool Children: A Cross-Sectional Study in Dhakka City. Bangladesh. J Health Pop Nutrition, 29(4).
Sulastri, D. (2012). Faktor determinan kejadian stunting pada anak usia sekolah di kecamatan lubuk kilangan kota padang. Majalah Kedokteran Andalas.
Welassih, B. D., & Wirjatmadi, R. B. (2012). Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting. The Indonesian Journal of Public Health, 8(3).
Zakaria, Tamrin, A., Sirajuddin, & Hartono, R. (2012). Penambahan tepung daun kelor pada menu makanan sehari-hari dalam upaya penanggulangan gizi kurang pada anak balita. Media Gizi Pangan, XIII(1), 41–47.
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i2.5230
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |