Pelatihan Teknik Budidaya Akuaponik di Masyarakat Urban Farming Kelurahan Sungai Ulin Kota Banjarbaru
Abstract
Urban farming merupakan kegiatan berbasis pemanfaatan lahan pekarangan rumah di lingkungan perkotaan di masa pandemi Covid-19. Keterbatasan ruang bahkan cenderung sempit sebagai media akuaponik sayuran dan ikan untuk pemenuhan protein rumah tangga dan menghasilkan pendapatan. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk meningkatkan penggunaan teknologi polikultur dengan sistem resirkulasi secara bertahap di masyarakat perkotaan, survival rate (SR) produk akuaponik ≥ 50%, panen sayuran dan ikan setiap dua minggu dan efisiensi penggunaan air serta optimalisasi pakan. Metode FGD (Focus group of Discussion) terbatas mengacu pada protokol kesehatan dan demonstrasi plot. Kegiatan ini telah dilaksanakan di bulan Agustus sampai Desember 2021 bertempat di Komplek Bukit Permata Asri, Mitra Karang Taruna Kelompok "Sawi", Kelurahan Sungai Ulin, Kota Banjarbaru. Survival rate (SR) untuk sayuran 80% dan ikan 75% dengan sistem akuaponik. Hasil evaluasi dengan teknik skoring menyatakan bahwa 80% pengetahuan kelompok mitra meningkat tentang budidaya ikan sayuran, 85% meningkatnya keterampilan mitra dalam pembuatan unit akuaponik, 70% perbaikan optimalisasi pakan. Aktivitas ini dapat diperluas ke tanaman lain dan spesies ikan komersial yang mudah beradaptasi dengan lingkungan buatan.
Urban farming is based on using home yard land in urban environments during the Covid-19 pandemic. Space limitations tend to be narrow as vegetable and fish aquaponic media to meet household protein needs and income. The purpose of these activities was to increase the use of polyculture technology with a recirculation system gradually in urban communities, the survival rate (SR) for aquaponic products to more than 50%, both vegetables and fish were harvested every two weeks, and efficiency of water used and optimization of feed. The FGD (Focus group of Discussion) method was limited to referring to health protocols and plot demonstrations. This activity was carried out from August to December 2021 at the Bukit Permata Asri, Mitra Karang Taruna Group "Sawi", Sungai Ulin Village, Banjarbaru City. The survival rate for 80% vegetables and 75% fish with an aquaponics system. The evaluation results using a scoring technique stated that 80% of partner group knowledge increased about vegetable fish farming, 85% increased partner group skills in making aquaponics units, and 70% improved feed optimization. This activity can extend to other plant and commercial fish species that are adaptable to the artificial environment.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[BPS] Badan Pusat statistik banjarbaru. (2010). Kota Banjarbaru dalam Angka.
[BPS] Badan Pusat statistik banjarbaru. (2016). Kota Banjarbaru dalam Angka.
[BPS] Badan pusat statistik kota banjarbaru. (2013). Sensus Pertanian Kota Banjarbaru.
[FAO] Food and Agriculture Organization. (1997). Risk Management and Food Safety.
Baharuddin, Hesti F, Bakti D W, S. (2021). Pemberdayaan masyarakat Tanjung Gusta melalui hidroponik untuk kebutuhan sayur saat pandemi Covid 19. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 27(3).
Bailkey, M. J. N. (2001). From brownfields to greenfields: Producing food in North Americancities. Community Food Security News. Fall Winter, 2000:6.
Baumgartner, N. Belevi, H. (2007). A Systematic Overview of Urban Agriculture in Developing Countries. AWAG – Swiss Federal Institute for Environmental Science and Technology.
Idham, I., Madinawati, M., Nasir, B. H., Taiyeb, A. (2020). Pemanfaatan lahan perkarangan untuk pengembangan rumah pangan dan budidaya ikan dalam kolam terpal. Jurnal Masyarakat Mandiri, 4(6), 1107–1116.
Irfan Z, Titin H, E. L. (2013). Pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan benih lele sangkuriang (Clarias Gariepinus) Sistem Akuaponik. Jurnal Perikanan Kelautan, 4(4), 315–324.
Kordi, M.G, Tancung, A. B. (2007). Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perairan. Renika cipta.
Mardiyana, M., Widiastuti, Y. K. W. (2021). Pelatihan pemanfaatan lahan terbatas model hidroponik untuk penanaman sayuran dalam rangka peningkatan gizi anak usia dini di era covid-19. Bubungan Tinggi Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 27–32.
Mougeot, L. (2000). Urban Agriculture: Definition, Presence, Potentials, and Risks and policy Challenges.
Nofi A. R, Chery S. A, Y. S. (2014). Vertiminaponik mini akuaponik untuk lahan sempit di perkotaan. Buletin Pertanian Perkotaan, 4(2), 14–22.
Nugroho, E., S. (2008). Budidaya ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik. Penebar Swadaya.
Ongky W, Boedi S.R., P. (2014). Pengaruh padat tebar ikan lele terhadap laju pertumbuhan dan survival rate sistem akuaponik. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 6(1), 55–68.
Prasetiyo, W. (2016). Urban Farming as A Civic Virtue Development in The Environmental Field. International Journal of Environmental & Science Education, 11(9).
Putir, P.E., Nuwa, N., Madiyawati, M., Koroh N., Firdara, E. K. (2022). Optimalisasi lahan pekarangan sebagai rumah pangan lestari melalui pendampingan pemberdayaan masyarakat di kecamatan jekan raya palangkaraya. Bubungan Tinggi Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 21–29.
Ratannanda, R. (2011). Penentuan waktu retensi sistem akuaponik untuk mereduksi limbah budidaya ikan nila. Institut Pertanian Bogor.
Ristiawan A. Nugroho, Lilik T. Pambudi, Diana C, A. H. C. H. (2012). Aplikasi teknologi aquaponik ikan air tawar optimalisasi produksi. Jurnal Saintek Perikanan, 8(1), 46–51.
Satria N.W., Sri H., E. A. (2015). Performa produksi ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) dipelihara sistem biofilter akuaponik dan konvensional. J. of Aqua Management and Tech, 4(4), 109–116.
Setiawan B. (2002). Urban Agriculture Development to Improve Urban Area Productivity and to Achieve Sustainable Urban Development. Journal of Human and Environment, 7, 3–19.
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i3.5234
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |