Pelestarian Tari Kuda Kepang di Desa Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo
Abstract
Masyarakat Desa Buntu telah dikenal dengan toleransinya, keberagaman budaya dan agama telah ada sejak lama, dengan beragamnya kepercayaan agama tidak membuat kesenian yang ada di Desa Buntu terhenti, beberapa kesenian seperti barongsai, liong, leak, lengger, sendratari dan kuda kepang diikuti oleh semua masyarakat dan semua usia anak-anak hingga orang tua. Jiwa-jiwa seni masyarakat Desa Buntu sudah terlihat sejak kecil, karena adanya latihan rutin setiap bulan yang telah dipertunjukan di beberapa kegiatan yang ada di Kabupaten Wonosobo bahkan di luar Wonosobo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini dilakukan dalam upaya melestarikan budaya masyarakat Buntu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan selama 45 hari terhitung dari awal bulan Februari sampai pertengahan bulan Maret 2022. Adapun kegiatan yang telah dilakukan yaitu kegiatan latihan dan juga mengadakan kegiatan Pentas Kebudayaan dan Kirab Kesenian. Kegiatan pelestarian budaya ini menjadi menarik dikarenakan semua kesenian yang ada di Desa Buntu telah diikuti oleh semua kalangan bukan hanya muslim saja, bahkan selain muslim bisa mengikuti seperti Kristen, Budha, Katholik.
The people of Buntu Village have been known for their tolerance, cultural and religious diversity has existed for a long time, with the variety of religious beliefs that do not stop the arts in Buntu Village, some arts such as lion dance, lionng, leak, lengger, ballet and horse braids are followed by all people and all ages from children to the elderly. The artistic souls of the people of Buntu Village have been seen since childhood because of regular monthly exercises performed at several activities in Wonosobo Regency and even outside Wonosobo. This community service activity is carried out to preserve the culture of the Buntu community. This community service activity is carried out for 45 days, from February to March 2022. The activities that have been carried out are training activities and also holding Cultural Performances and Arts Carnival. This cultural preservation activity is interesting because all the arts in Buntu Village have been followed by all people, not only Muslims, even other than Muslims can follow such as Christians, Buddhists, and Catholics.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Irhandayaningsih, A. (2018). Pelestarian kesenian tradisional sebagai upaya dalam menumbuhkan kecintaan budaya lokal di masyarakat Jurang Blimbing Tembalang. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 2(1), 19-27.
Irianto, A. M. (2008). Sejarah Wonosobo. Dalam: Buku. Buku Cetakan Bhakti Tunas Perkasa Edisi II oleh Pemda Kab. Wonosobo tahun 2008.
Juditha, C. (2018). Televisi lokal dan konten kearifan lokal (studi kasus di sindo tv kendari). Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan), 16(1), 49-64.
Jumini, S., Nisa, T. N., Mawadah, A., Masruroh, A. L., Ihfad, M., & Sulistyo, A. R. (2021). Pendampingan budidaya potensi lokal dalam mewujudkan ketahanan pangan di era pandemi covid-19. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 8(3), 306–314. https://doi.org/10.32699/ppkm.v8i3.1903
Kistanto, N. H. (2017). Tentang konsep kebudayaan. Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2), 1–11. https://doi.org/10.14710/sabda.v10i2.13248
Kusumastuti, E. (2020). Pola berkesenian jaran kepang paguyuban setyo langen budi utomo. Varia Humanika, 1(2), 44–51.
Pradewi, S., & Lestari, W. (2012). Eksistensi tari opak abang sebagai tari daerah kabupten kendal. Jurnal Seni Tari, 1(1), 1–12.
Pujiyanti, N. (2013). Eksistensi tari topeng ireng sebagai pemenuhan kebutuhan estetik masyarakat pandesari parakan temanggung. Catharsis: Journal of Arts Education, 2(1), 1–7.
Soedarsono, S. (1998). Seni pertunjukan indonesia di era globalisasi. Yokyakarta: Gadjah Mada University Press.
Triyono, T. (2020). Seni kuda lumping “ turangga tunggak semi ” di kampung seni jurang belimbing tembalang : Sebuah alternatif upaya pemajuan kebudayaan di kota semarang. Jurnal Anuva, 4(2), 247–254.
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i2.5262
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |