Mengenal Situs Sejarah Di Kota Banjarmasin Bersama Borneo Historical Community (BHC)
Abstract
Di Kota Banjarmasin terdapat situs-situs bersejarah peninggalan sejak zaman kerajaan Banjar hingga masa kemerdekaan. Namun untuk mengunjungi lokasi situs belum dapat dilakukan dengan mudah. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya buku panduan yang dapat memandu para pengunjung untuk mengunjungi lokasi situs dengan lebih mudah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan belum tersedianya buku panduan yang berisi informasi tentang lokasi dan sejarah dari situs-situs yang terdapat di Kota Banjarmasin dengan memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anggota BHC. Kegiatan ini dilaksanakan pada 4 Juli 2022. Adapun yang menjadi peserta/khalayak sasaran adalah pengurus inti Borneo Historical Community (BHC) sebanyak 10 orang. Luaran dari solusi ini berupa dicetaknya Buku Saku Panduan Situs-situs Bersejarah di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan diskusi. Pelatihan dilakukan untuk memberikan pilihan mengenai berbagai opsi struktur buku saku dan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang sejarah dari situs-situs tersebut. Diskusi diperlukan untuk menjaring berbagai ide dan kreativitas mitra terkait desain buku saku yang paling sesuai dipergunakan bagi para pemandu dan warga masyarakat yang memerlukan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukan bahwa secara kognitif peserta telah mempunyai pengetahuan tentang lokasi dan sejarah situs dengan hasil sangat baik berdasarkan data hasil pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil pengamatan, secara afektif peserta telah mengikuti kegiatan dengan baik, dan secara psikomotorik peserta telah mampu mendesain dan menerbitkan buku saku dengan baik. Kesimpulannya bahwa peserta telah mempunyai pengetahuan tentang situs dan mampu membuat desain buku panduan yang berisi informasi tentang situs bersejarah di Kota Banjarmasin. Dari kegiatan ini disarankan adanya evaluasi untuk mengetahui implementasi penggunaan buku saku di lapangan.
In the city of Banjarmasin, there are historical sites and relics from the days of the Banjar kingdom until the independence period. However, visiting the site location can not be done easily. One of the reasons is that no guidebook can guide visitors to visit the site more easily. This community service activity aims to overcome the problem of the unavailability of a guidebook containing information about the location and history of the sites in Banjarmasin. This activity was held on July 4, 2022. The participants/target audiences were the core management of the Borneo Historical Community (BHC), as many as ten people. The output of this solution is printing the Handbook of Historical Sites in the City of Banjarmasin. The method used is training and discussion. The training was conducted to provide choices regarding various pocket book structure options and a deeper knowledge of the history of these sites. Discussions are needed to gather partners' ideas and creativity regarding designing the most suitable pocket book for guides and community members who need it. The results of community service activities, cognitively participants know the location and history of the site with very good results. Affectively, the participants followed the activities well. Psychomotorically, participants have been able to design and publish pocket books well. The conclusion is that the participants already know the site and can design a guidebook that contains information about historical sites in the City of Banjarmasin. From this activity, it is recommended that there be an evaluation to determine the implementation of pocket books in the field.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, B. S. (2018). Pelestarian situs sejarah batur agung sebagai objek wisata sejarah di kabupaten banyumas. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Asy’ari, F. H., & Ediyono, S. (2022). History tomb of datuk abdurrahim bin abu bakar in lateng, banyuwangi, east java as a history learning source in banyuwangi 1 state high school. Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 18(1), 1–10.
Choir, M. (2014). Perancangan Buku Ilustrasi Heritage Bangunan Bersejarah di Kota Jepara. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Damanik, J. (2013). Pariwisata Indonesia: antara peluang dan tantangan. Pustaka Pelajar.
Futrie, D. W. (2019). Situs peninggalan kolonial belanda di kabupaten bungo sebagai sumber belajar sejarah. Universitas Jambi.
Has, E. M. M., Ulfiana, E., Hadisuyatma, S., & Has, D. F. S. (2020). Pemberdayaan keluarga rawan pangan melalui penguatan aspek kognitif dan psikomotor sebagai upaya peningkatan pemenuhan kebutuhan nutrisi balita di wilayah kerja puskesmas mulyorejo surabaya. Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH), 1(1), 26–31.
Kasenda, M. L., Damajanti, M. N., & Basuki, R. M. N. (2016). Perancangan buku pengenalan dan informasi tempat bersejarah di surabaya utara. Jurnal DKV Adiwarna, 2(9), 1-12.
Kiswinarso, H., & Hanif, M. (2016). Kebijakan pemerintah kabupaten ponorogo dalam pelestarian situs peninggalan sejarah tahun 2000-2015. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 6(01), 65–81.
Kuntowijoyo, K. (2003). Metodologi sejarah (Edisi Kedua). Tiara Wacana.
Lararenjana, E. (2021). Jenis-Jenis Pariwasata Beserta Tujuan dan Unsurnya, Pelajari Lebih Lanjut. Merdeka.Com.
Misbah, M., Rochgiyanti, R., & Wati, M. (2020). Respon guru mgmp ipa kabupaten batola terhadap pelatihan pembuatan soal ipa berbasis hots di lingkungan lahan basah. gervasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 51–61.
Muhassanah, N., & Winarni, A. (2022). Pentingnya konsep pembelajaran daring dalam meningkatkan kompetensi guru di masa pandemi covid-19. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dan InovasI, 2(1), 136–144.
Riyadi, A. (2022). Patut Dijaga, Wajah Banjarmasin Jadul Masih Bisa Dinikmati Di Kawasan Hasanuddin HM. Jejakrekam.Com.
Rochgiyanti, R. (2015). Bangunan peninggalan belanda di kota banjarmasin. Prosiding Seminar Nasional Dan Pertemuan Asosiasi Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 376–383.
Suprapta, B., Subekti, A., & Alfahmi, M. N. (2019). Dari Singkawang Merayakan Kebhinekaan. Balai Arkeologi Kalimantan Selatan.
Tamara, D. (2021). 6 Jenis-Jenis Pariwisata di Indonesia, Beserta Contoh dan Tujuannya. Kapanlagi.Com. https://plus.kapanlagi.com/6-jenis-jenis-pariwisata-di-indonesia--beserta-contoh-dan-tujuannya-9bb259.html
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i4.6084
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |