Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembuatan Peta Wisata dan Penunjuk Jalan (Sign Systems) di Kawasan Desa Wisata
Abstract
Kabupaten Magetan memiliki destinasi wisata baru yaitu wisata edukasi Kampung Susu Lawu (KSL) di Dusun Singolangu. Saat ini, program wisata KSL belum dikembangkan secara maksimal karena kurangnya pengetahuan masyarakat setempat dalam mengelola wisata yang ada. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah kurang optimalnya fasilitas pendukung wisata seperti tidak adanya penunjuk jalan dan peta di sekitar lokasi wisata. Selain itu, lokasi berada di Kawasan permukiman sehingga membuat pengunjung kesulitan untuk mengakses beberapa fasilitas umum yang ada. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2021 dan bertujuan untuk melakukan pendampingan serta pemberdayaan masyarakat dengan membuat peta wisata dan papan penunjuk jalan (Sign Systems). Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara kepada pengelola wisata setempat. Peta wisata berbentuk billboard dengan ukuran 120 x 80 cm akan dipasang di area Pusat Informasi Wisata Kampung Susu Lawu. Sedangkan papan penunjuk jalan berukuran 50 x 25 cm akan diletakkan di lima persimpangan jalan Dusun Singolangu. Selain itu, pamflet wisata Kampung Susu Lawu akan disebarkan di sekitar Kawasan Kampung Susu Lawu dan objek wisata lain di Wilayah Magetan agar dikenal oleh masyarakat luas. Dengan berkembangnya destinasi wisata Kampung Susu Lawu diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Dusun Singolangu.
Magetan Regency has a new tourist destination: the Kampung Susu Lawu (KSL) educational tour in Singolangu Hamlet. Currently, the KSL tourism program has yet to be developed optimally due to the lack of knowledge of the local community in managing existing tourism. One of the problems is the need for optimal tourism support facilities, such as the absence of guides and maps around tourist sites. In addition, the location is in a residential area, making it difficult for visitors to access some of the existing public facilities. Therefore, this activity was carried out in December 2021 and aims to provide assistance and community empowerment by making tourist maps and sign systems (Sign Systems). The method used is observation and interviews with local tourism managers. A tourist map in the form of a billboard with a size of 120 x 80 cm will be installed in the area of the Kampung Susu Lawu Tourism Information Center. Meanwhile, road signs measuring 50 x 25 cm will be placed at five intersections in the Singolangu Hamlet. In addition, the Kampung Susu Lawu tourist pamphlet will be distributed around the Kampung Susu Lawu area and other tourist attractions in Magetan Regency so that it is better known by the wider community. With the development of the Kampung Susu Lawu tourist destination, it is hoped that it can improve the standard of living and the economy of Singolangu Hamlet.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Citra, I. P. A., & Sarmita, I. M. (2019). Pemetaan potensi wisata untuk pengembangan desa wisata Muntigunung di desa Tianyar Barat. WIDYA LAKSANA, 8(1), 85–90.
Habitat, U. N. (2005). Promoting local economic development through strategic planning. United Nations Human Settlements Programme.
Halim, H., Ibrahim, I., & Zainuddin, R. (2021). Pelatihan pemetaan potensi wisata berbasis pemberdayaan masyarakat kabupaten maros sulawesi selatan. ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 103–
Harmunisa, Y. R., Ratna Santosa, H., & Budi Santoso, E. (2021). The potential of tourism development in kampung susu lawu, magetan regency, indonesia. In International Journal of Multidisciplinary Research and Publications (IJMRAP) (Vol. 3, Issue 9).
Jannah, R., Putri, B. G. Y., Samsudin, S., Rahman, Y. A., & Nuriadi, N. (2021). Promosi dan pemasaran dalam pengembangan taman wisata edukasi jabal rahmah desa jango kecamatan janapria. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(1).
Mamonto, A. M., Umagapi, D., & Ambarita, A. (2020). Perancangan aplikasi gis lokasi pariwisata di pulau morotai. IJIS-Indonesian Journal On Information System, 5(1).
Meyer, D. F. (2014). Local economic development (led), challenges and solutions: the case of the northern free state region, south africa. Mediterranean Journal of Social Sciences, 5(16), 624.
Niasari, Y. E., Asyik, B., & Sudarmi, S. (2017). Pemetaan potensi objek wisata alam di wilayah kabupaten pringsewu tahun 2017. JPG (Jurnal Penelitian Geografi), 5(5).
Raharjana, D. T. (2012). Membangun pariwisata bersama rakyat: Kajian partisipasi lokal dalam membangun Desa wisata di dieng plateau. Jurnal Kawistara, 2(3).
Ritohardoyo, S. (2013). Penggunaan dan tata guna lahan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Supriyatama, P. E., & Wesnawa, I. G. A. (2019). Pemetaan distribusi objek wisata dan potensi wisata di kecamatan sukawati. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 7(1).
Susyanti, D. W., & Latianingsih, N. (2014). Potensi desa melalui pariwisata pedesaan. Epigram, 11(1).
Wardani, N. R., & Jamil, A. M. M. (2020). Pemetaan objek wisata desa pandanrejo kota batu berbasis geographic information system (gis). JPIG (Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Geografi), 5(2), 86–95.
Zhao, W., & Jin, G. (2021). Research on the construction of tourism sign system under the background of all-for-one tourism——Take Helong City, China as an example. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 787(1), 012090.
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i4.6134
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |