Edukasi Bahaya Stunting dan CTPS Masyarakat Kelurahan Selili Kota Samarinda: Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Abstract
Stunting adalah permasalahan kesehatan baru yang dapat berakibat negatif terhadap perkembangan gizi anak dan tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 24,7% balita di Kota Samarinda masuk dalam kategori stunting pada tahun 2020. Salah satu penyebab stunting ialah kondisi sanitasi rumah tangga yang buruk dan kurangnya akses untuk mendapatkan air bersih. Berkaca dari hal tersebut, maka dilaksanakanlah suatu kegiatan pengabdian pada tanggal 18 Desember 2021 yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di RT. 35 Kelurahan Selili Kota Samarinda terhadap bahaya stunting beserta pencegahannya dengan cara cuci tangan pakai sabun (CTPS). Kegiatan pengabdian menggunakan metode penyuluhan berupa ceramah, diskusi, dan demonstrasi secara tatap muka. Evaluasi kegiatan menggunakan pre-test dan post-test dan dianalisis menggunakan software Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk diketahui tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk, diketahui bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,024 yang mana lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam analisis uji normalitas tidak terdistribusi normal. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 sehingga terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan edukasi stunting dan CTPS. Hal ini membuktikan juga bahwa kegiatan penyuluhan edukasi stunting dan CTPS berpengaruh positif terhadap meningkatnya pengetahuan masyarakat RT. 35 Kelurahan Selili.
Stunting is a new health problem that can harm children's healthy development and spread throughout Indonesia. As many as 24.7% of children under five in Samarinda City will be included in the stunting category in 2020. Poor household sanitation conditions and lack of access to clean water cause stunting. Due to this condition, a service activity was carried out on December 18, 2021, which aims to increase public knowledge of RT. 35 Selili Village, Samarinda City, against the dangers of stunting and its prevention by washing hands with soap (CTPS). Service activities use counselling methods such as lectures, discussions, and face-to-face demonstrations. Evaluation of activities using pre-test and post-test and analysis using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) software to determine the level of community knowledge before and after the extension activities. Based on the results of the normality test using the Shapiro-Wilk method, it is known that the significance value (Sig.) is 0.024, which is smaller than 0.05, so it can be concluded that the data used in the analysis of the normality test is not normally distributed. The results of the Wilcoxon Signed Ranks Test statistical test obtained the value of Asymp.Sig. (2-tailed) of 0.001. There was an increase in knowledge after being given intervention in the form of stunting education counselling and CTPS. This also proves that stunting education and CTPS counselling activities positively increase the knowledge of the RT community. 35 Selili Village.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda. (2021). Kecamatan Samarinda Ilir Dalam Angka 2021.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. (2021). Data Prevalensi Stunting Provinsi Kaltim Tahun 2018-2020.
Hamzah, St. R., & B. Hamzah. (2020). Gerakan pencegahan stunting melalui edukasi pada masyarakat di desa muntoi kabupaten bolaang mongondow. JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), 1(4), 229–235.
Hendrawaty, E., Febrianto, I., & Panjinegara, P., Huzaimah, F. (2017). Edukasi literasi keuangan untuk meningkatkan kemampuan mengakses pendanaan bagi umkm di desa pancasila kecamatan natar kabupaten lampung selatan. Prosiding Pengabdian Kepada Masyarakat Penelitian Bidang Ekonomi-Bisnis Serta Pembangunan Masyarakat, Dalam Upaya Meningkatkan Publikasi Internasional MANAJEMEN EKSPOR.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan (1 ed.). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018.
Kuswanti, I., & Azzahra, S. K. (2022). Hubungan pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi seimbang dengan perilaku pencegahan stunting pada balita. Jurnal Kebidanan Indonesia, 13(1), 15–22.
Mail, N. A., Berek, P. A. L., & Besin, V. (2020). Gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di smpn haliwen. Jurnal Sahabat Keperawatan, 2(2), 1–6.
Musfirah, M., Damayanti, G. R., Wardani, N. O., Putri, M. Z. C., Savitri, S., Salsabila, A. N., & Basyaroh, A. P. A. (2020). Pemicuan STBM Pilar CTPS pada Masyarakat di Dusun Pringgolayan. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 211–218. https://doi.org/10.12928/jp.v4i2.1965
Rahmawati, N. A., & Doewes, R. I. (2019). Pengaruh Latihan Interval dengan Rasio Kerja 1:3 dan Rasio Kerja 1: 5 terhadap Peningkatan Kemampuan Sprint Renang 50 Meter Gaya Crawl pada Atlet Renang Club Bintang Timur Surakarta. Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT, 15(1), 46–56.
Proverawati, A., Eni Rahmawati. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Nuha Medika. Yogyakarta.
Tasman, R., Wibowo, A., Indawati, R., & Elisanti, A. D. (2020). Analisis kluster kejadian stunting pada balita di provinsi kalimantan timur. Jurnal Kesehatan Politeknik Negeri Jember, 8(3), 143–150.
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i4.6173
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |