Pemanfaatan Geobag Pegar (Pemecah Gelombang Ambang Rendah) untuk Pengamanan Pantai dari Bahaya Abrasi Desa Kersik Kecamatan Marang Kayu

Nurjannah Nurjannah, Muhammad Zaini, Dita Aprilia S, Vivi Apriliyani, Dharma Saputra, Rafly Jemminastiar, Kemala Mustafa, Erdina Rahayu, Nasril Nazar, Ayu Arisma, Nur Fadillah, Ramadhanti Ananta

Abstract


Pantai Biru Kersik adalah pantai berpasir cokelat dengan karakteristik landai. Pantai biru kersik mengalami erosi hingga 200 meter dari bibir pantai. Erosi ini disebabkan oleh hantaman gelombang besar di daerah tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat dan karyawan PHKT DOBU di Desa Kersik Kecamatan Marangkayu. Pelaksanaan pengabdian dilaksanakan pada bulan Agustus 2022. Kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan metode diskusi, pelatihan, dan pendampingan mengenai pemanfaatan geobag terhadap abrasi yang terjadi di pantai biru kersik. Hal ini wujud terlaksananya hasil kerja sama dengan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara dan masyarakat mengerjakan proyek geobag sejak tahun 2021. Tujuan pengabdian ini, (1) untuk secara komprehensif mengevaluasi kinerja geobag yang sudah dipasang sejak tahun 2021 hingga saat ini, (2) untuk memperkenalkan sejauh mana manfaat geobag untuk pantai lainnya yang terkena abrasi dengan biaya yang murah. Hasil kegiatan yang dilakukan selama kurang lebih 4 bulan menunjukkan bahwa pengunaan geobag mampu menahan abrasi pantai. Selain itu dapat mengembalikan pasir kembali ke pesisir pantai, dan dapat meredam gelombang air laut. Keunggulan dari teknologi geobag ini biaya lebih murah dan mudah pemasangannya sehingga mudah diimplementasikan masyarakat desa Kersik. Untuk memaksimalkan fungsi geobag dalam program Pegar (Pemecah gelombang ambang rendah), perlu dilakukan penambahan tinggi APO (alat penahan ombak) yang sudah ada dengan tinggi minimal sama dengan tinggi muka air pada saat air pasang tertinggi.

Kersik Blue Beach is a brown sandy beach with sloping characteristics. Kersik Blue Beach experiences erosion up to 200 meters from the shoreline. Large waves in the area caused the erosion. This service activity involves the community and the PHKT party in Kersik Village, Marangkayu District. The service will be held in August 2022. This community service activity uses the method of discussion, training, and assistance regarding the use of Geobag against abrasion that occurs on Blue Kersik Beach. The Geobag project has been carried out since 2021 due to collaboration between Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) and the community. The purpose of this devotion is (1) to find out whether the Geobag used from 2021 until now is working properly, (2) to disseminate the benefits of Geobag for other beaches affected by abrasion at a low cost. The activities carried out for approximately four months show that using Geobag can withstand coastal abrasion. In addition, geobags can also return sand to the coastline and can dampen seawater waves. The advantage of Geobag technology is that it is cheaper and easier to install, so it is easy to implement by the people of Kersik village. To maximize the function of the geobag in the Pheasant program, it is necessary to increase the height of the existing APO (wave arresting device) with a minimum height equal to the height of the water level at the time of the highest tide..


Keywords


Abrasi; Geobag; Pantai

Full Text:

PDF

References


Arif, A. M. S., & Hamdi, N. F. (2022). Pengendalian abrasi pantai tumpaan, amurang, minahasa selatan, sulawesi utara dengan menggunakan pegar geobag rangka bambu. SENSISTEK: Riset Sains dan Teknologi Kelautan.

Handayani, S. (2018). Identifikasi jenis tanaman mangrove sebagai bahan pangan alternatif di kabupaten sidoarjo jawa timur. Jurnal Teknologi Pangan, 12(2).

Handiani, D. N., Darmawan, S., Hernawati, R., Suryahadi, M. F., & Aditya, Y. D. (2017). Identifikasi Perubahan Garis Pantai dan Ekosistem Pesisir di Kabupaten Subang. Reka Geomatika, 2017(2).

Istijono, B. (2013). Tinjauan lingkungan dan penanggulangan abrasi pantai padang-sumatera barat. Jurnal Rekayasa Sipil, 9(2), 42-49.

Nurjaya, I. W., & Atmadipoera, A. S. (2020). Analisis perubahan garis pantai di wilayah pantai barat Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(1), 211-222.

Nugraha, M. R. R., & Gemilang, R. I. A. (2017). Rehabilitasi Pantai Berlumpur dengan Pegar Geobag Rangka Bambu di Desa Sriwulan Kabupaten Demak. Jurnal Teknik Hidraulik, 8(2), 71-86.

Nugroho, W. (2018). Tinjauan perkembangan teknologi geosintentik.

Sartimbul, A., Yona, D., Sari, S. H. K., & Rahman, M. A. (2020, January). Aplikasi Karung Geosintetik untuk Pengendalian Abrasi di Wilayah Konservasi Mangrove Banyuurip, Gresik. In Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan (Vol. 8, No. 1, pp. 50-60).

Suyuti, S., & Misbah, Z. K. (2022). Pendampingan Perbaikan Kawasan Permukiman Akibat Kerentanan Kerusakan DesaToseho Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Pengabdian Khairun, 1(2).

Widiraga, J., & Tandi, A. (2021). Laporan tugas penganti kerja praktek tutorial perencanaan perlindungan pantai alamiah dan modern.

Yulianti, F., Zulfan, Z., Zalmita, N., Irawan, L. Y., & Diah, H. (2022).

Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Abrasi Pantai Di Gampong Kedai Palak Kerambil. Media Komunikasi Geografi, 23(2), 227-235.




DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i3.7420

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under
Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0

From March 27, 2020 to June 3, 2020
View My Stats

From Juni 4, 2020 to the present (updated stats)
View My Stats