Sosialisasi Tanaman Obat Tradisional (TOT) dan Pembuatan Granulasi Temulawak sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas pada Ibu-ibu PKK Desa Argosuko, Poncokusumo, Malang

Fitriyani Fitriyani, Risma Nur Arifah, Imroatus Tsaany Maghfira, Nur Hafidzah, Putri Qosida Baituridwan, Idris Firmansyah

Abstract


Pengolahan tanaman obat tradisional merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar. Berdasarkan hasil survei lapangan, Desa Argosuko memiliki sumber daya alam yang melimpah, dengan tanah yang subur mampu menghasilkan berbagai tanaman obat. Salah satu tanaman obat yang paling banyak dijumpai adalah temulawak yang selama ini belum dikelola dengan baik. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kreativitas dan pengetahuan ibu-ibu PKK dalam pengolahan tanaman obat khususnya jamu instan granulasi temulawak. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi TOT dan Pelatihan pembuatan granulasi temulawak pada 25 Desember 2022 bersama 30 peserta dari ibu-ibu PKK Desa Argosuko, Poncokusumo, Malang. Hasil kegiatan sosialisasi melihat karakteristik peserta berdasarkan usia yang diikuti oleh peserta berusia 25-55 tahun dengan partisipasi terbanyak yaitu usia 25-30 tahun sebanyak 9 orang (30%), menunjukkan peningkatan pengetahuan pada kategori baik (76-100%) dari 20% menjadi 56,7% dilihat dari hasil kuesioner. Kemudian, berdasarkan hasil Pelatihan Pembuatan Granulasi Temulawak diperoleh peningkatan kreativitas peserta dari produk instan granulasi temulawak yang berhasil dibuat. Sehingga, kegiatan sosialisasi TOT dan pembuatan granulasi temulawak di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dapat disimpulkan meningkatkan pengetahuan dan kreativitas secara efektif.

Processing traditional medicinal plants is one way to increase creativity in utilizing the plants around. Based on a field survey, Argosuko Village has abundant natural resources, with fertile soil capable of producing various medicinal plants. One of the most common medicinal plants is Curcuma, which has not been properly yet. This community service activity aims to increase PKK's creativity and knowledge in managing medicinal plants, especially Curcuma granulation instant herbal. The methods used are the socialization of Tanaman Obat Tradisional (TOT) and training on making ginger granulation on 25th December 2022 with 30 participants from PKK members of Argosuko Village, Poncokusumo, Malang. The results of the socialization activity looked at the characteristics of the participants based on age followed by participants aged 25-55 years with the most participation, namely ages 25-30 years nine people (30%), showing an increase in knowledge in the good category (76-100%) from 20% to 56.7% seen from the results of the questionnaire. Then, based on the results of the Curcuma Granulation Making Training, it was obtained an increase in the creativity of the participants from the instant ginger granulation products that were successfully made. So, the socialization activities of TOT and the Curcuma Granulation doing training in Argosuko Village, Poncokusumo District, Malang Regency, can be concluded to increase knowledge and creativity effectively.


Keywords


Ibu-ibu PKK Kreativitas; Tanaman Obat Tradisional; Temulawak

Full Text:

PDF

References


Agustikawati, N., Efendy, R., & Sulistyawati. (2021). Peningkatan pengetahuan swamedikasi ibu rumah tangga dalam pengelolaan obat di rumah melalui edukasi dagusibu. Journal of Innovation Research and Knowlage, 1(3), 393–398.

Bahalwan, F., & Mulyawati, N. Y. (2018). Jenis tumbuhan herbal dan cara pengolahannya (studi kasus di negeri luhutuban kecamatan kepulauan manipa kabupaten seram bagian barat). Biosel: Biology Science and Education, 7(2), 162.

Choironi, N. A., Wulandari, M., & Susilowati, S. S. (2019). Pengaruh edukasi terhadap pemanfaatan dan peningkatan produktivitas tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai minuman herbal instan di Desa Ketenger Baturraden. Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(1), 1.

Hamzah, D. F., & Rafsanjani, T. M. (2022). Pengaruh pemberian edukasi dan simulasi dagusibu terhadap pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan obat rasional di tingkat keluarga. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 7(3), 247-254.

Kusumo, A. R., Wiyoga, F. Y., Perdana, H. P., Khairunnisa, I., Suhandi, R. I., & Prastika, S. S. (2020). Jamu tradisional indonesia: tingkatkan imunitas tubuh secara alami selama pandemi. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services), 4(2), 465.

Latifah, E., Wisodo, H., Pramono, N. A., Rifai, M. K., Fawaiz, S., & Oktaviani, E. (2022). Peningkatan branding dengan pelatihan branding awareness terhadap kelompok petani wanita jahe di desa arjowinangun Malang. 4(4), 1115-1122.

Pamungkas, S. J., Alamsyah, muhammad R. N., Nikhayatul, A., & Hanik, D. S. U. (2021). Sosialisasi penggunaan tanaman obat keluarga (toga) untuk mewujudkan masyarakat sehat di kelurahan wates. Abdipraja, 2(1), 71–76.

Rosidi, A., Khomsan, A., Setiawan, B., & Briawan, D. (2017). Potensi temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb) sebagai antioksidan. LPPM: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Sudirman, M. S., Husnayanti, A., & Praitiwi, A. P. (2021). Pelatihan kewirausahaan tanaman obat tradisional dengan memanfaatkan lahan desa di Prov Bangka Belitung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(6), 997–1004.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Ilmiah. Bandung: PT Alfabet. Danandjadja, James

Syamsudin, R. A. M. R., Perdana, F., & Mutiaz, F. S. (2019). Tanaman temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb) sebagai obat tradisional. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 10(1), 51.




DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i1.7556

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under
Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0

From March 27, 2020 to June 3, 2020
View My Stats

From Juni 4, 2020 to the present (updated stats)
View My Stats