Pelatihan Pola Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Desa Wisata di Desa Kopo Cisarua
Abstract
Keterampilan berkomunikasi harus dimiliki dan dikuasai dengan baik oleh setiap orang yang memberikan layanan kepada masyarakat. Salah satunya Desa Kopo Cisarua yang dijadikan desa wisata oleh pemerimtah setempat, tentu akan banyak pengunjung yang akan melihat keindahan desa tersebut dengan panorama yang asri dan udara sejuk. Namun, hal ini akan terwujud dengan suatu komunikasi yang baik melalui layanan kepada masyarakat yang datang berkunjung. Tentunya memerlukan suatu bentuk komunikasi efektif untuk dapat menjelaskan kepada pengunjung mengenai desa wisata yang dikunjungi. Tujuan pengabdian ini yaitu 1) Memberikan dan menumbuhkan budaya komunikasi yang baik; 2) Memberikan pengertian komunikasi efektif kepada ibu-ibu PKK di Desa Kopo Cisarua; 3) Memberikan pengetahuan bahwa membaca berbagai informasi yang bermanfaat; 4) Memberikan penjelasan kepada Ibu-Ibu PKK bisa mengambil inti sari bacaan untuk di komunikasikan; 5) Memperkuat nilai kepribadian dengan memahami komunikasi efektif. Pengabdian dilakukan 11 Agustus 2022, di Ruang Aula Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kopo–Cisarua yang diikuti 17 peserta. Dimana metode pelatihan di awali pre-test, pemberian materi, simulasi dan post-test. Sebagai desa wisata Desa Kopo Cisarua membutuhkan banyak pengenalan kepada masyarakat luas mengenai tempat untuk masyarakat rekrreasi. Selain bisa memperkenalkan melalui media online juga dapat memperkenalkan secara langsung. Sebutan desa wisata bahwa desa wisata bermakna sebagai kegiatan wisata yang dilakukan pada obyek wisata di desa tersebut. Karena itu obyek dan wisata desa adalah bentuk kegiatannya. Kedua adalah potensi besar yang dimiliki berbagai desa di Indonesia yang saat ini sedang semarak berkembang menjadi potensi peningkatan ekonomi pedesaan. Sehingga dibutuhkan komunikasi yang dapat menyampaikan pesan terhadap masyarakat. Tentunya, peserta menjadi mengerti penyampaian bahasa melalui kata dan kalimat. Hal ini yang dilakukan Ibu-Ibu PKK dalam memperkenalkan Desa Kopo, yang akhirnya Desa Kopo sebagai tempat destinasi yang dapat dikunjungi wisatawan lokal, maupun nasional bahkan international.
Communication skills must be owned and mastered by everyone who provides services to the community. One of them is Kopo Cisarua Village which is used as a tourist village by the local government; of course, many visitors will see the beauty of the village with beautiful panoramas and cool air. However, this will be realized with good communication through services to the people who come to visit. It requires effective communication to explain to visitors about the tourist villages visited. The purpose of this service is 1) to provide and foster a good culture of communication; 2) to provide an understanding of effective communication to PKK mothers in Kopo Cisarua Village; 3) to provide knowledge that is reading various useful information; 4) Give an explanation to PKK mothers can take the core of reading to be communicated; 5) Strengthen personality values by understanding effective communication. The dedication was carried out on August 11, 2022, in the Kopo - Cisarua Village Welfare Development Hall (PKK) hall, which 17 participants attended. The training methods begin with a pre-test, providing material, simulation and post-test. As a tourist village, Kopo Cisarua village requires many introductions to the wider community regarding the place for the recruiting community. Besides being able to introduce through online media, it can also introduce directly. The term tourist village that the tourism village is meaningful as a tourist activity carried out on tourism objects in the village. Because of that, the object and tourism of the village is a form of activity. Second is the great potential possessed by various villages in Indonesia, which is currently lively, developing into a potential improvement of the rural economy. So that communication is needed that can convey messages to the community. Of course, participants understand the delivery of language through words and sentences. PKK mothers do this by introducing Kopo Village; finally, Kopo Village is a destination place that can be visited by local, national and even international tourists.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adha, K. (2016). Panduan mudah public speaking. Notebook, Jakarta.
Asiyah, S. (2018). Implementasi komunikasi verbal dan non verbal dalam kegiatan public speaking santri di pondok pesantren darul falah amtsilati putri bangsri jepara. An-Nida: Jurnal Komunikasi Islam, 10(2).
Bahar, P. (2016). Seni membawakan pidato dan MC. Chivita Books.
Budi, R. (2012). Komunikasi efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Stimuli Edisi IV, Jul-Des 2012.
Degides (Transformasi Desa Digital). Apa itu Desa Digital? 9 November 2020. https://digitaldesa.id/artikel/apa-itu-desa-wisata.
Desa Kopo. https://kopo-cisarua.desa.id/artikel/2021/2/18/sejarah-desa
Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2013). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan. Bali. Kawistara, 3(2), 117–226.
Kapi, C. M. (2019). Pengaruh komunikasi terhadap kualitas pelayanan. Jurnal Manajemen, Keuangan dan Komputer, 2(4), 15-23.
Komariah, N., Saepudin, E., & Yusup, P. M. (2018). Pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal. Jurnal Pariwisata Pesona, 3(2), 158–174.
Kurniawan, K., Dienaputra, R. D., & Nugraha, A. (2021). Strategi komunikasi dan pemasaran efektif dalam pengembangan desa wisata mirat. Jurnal Pariwisata Pesona, 6(1), 9–16.
Suranny, L. E. (2021). Pengembangan potensi desa wisata dalam rangka peningkatan ekonomi perdesaan di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Litbang Sukowati: Media Penelitian Dan Pengembangan, 5(1), 49–62.
Kemendes PDTT. (2018). Desa wisata: Bedasarkan Statistik Potensi Desa 2018, Basis Data Badan Usaha Milik Desa, dan Unit Kerja Eselon II Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025.
Wisman, Y. (2017). Komunikasi efektif dalam dunia pendidikan. Jurnal Nomosleca, 3(2).
Yanti, S. (2019). Penerapan komunikasi efektif dalam proses pembelajaran dan bimbingan konseling pada siswa sma. MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 47.
Zuwirna, Z. (2019). Komunikasi yang efektif. E-Tech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 6(1).
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i1.7654
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |