Peningkatan Pengetahuan tentang Penanganan dan Pencegahan Diare pada Anak melalui Penyuluhan dan Story Telling

Hanna Tabita Hasianna Silitonga, Marina Wardaya, Shienny Megawati Sutanto, Evan Raditya Pratomo, Hebert Adrianto, Wira Widjaja Lindarto, Berlian Beatrix Rarome, Fransisca Suyanto Pangemanan, Aura Dhiya Ulhaq

Abstract


Sejak pandemi COVID-19, banyak warga jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sepanjang Sidoarjo, khususnya anak-anak, rentan terhadap berbagai penyakit seperti diare, flu dan infeksi saluran napas. Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar orang tua di GKI adalah kurangnya pengetahuan dan media untuk mengajarkan tentang pencegahan diare atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada anak-anaknya. Solusi yang ditawarkan melalui pengabdian masyarakat di GKI Sepanjang adalah edukasi terkait diare dan PHBS sebagai upaya pencegahannya. Sasaran dari pengabdian masyarakat ini adalah orang tua, remaja dan anak-anak dengan total 40 orang. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 15 dan 16 Oktober 2022. Pada hari pertama, edukasi pada orang tua dan remaja sejumlah 19 orang, dilakukan melalui penyuluhan dan diskusi. Pada hari kedua, edukasi untuk anak-anak, sejumlah 21 orang, dilakukan melalui story telling. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan pada remaja dan orang tua setelah dilakukan penyuluhan dan diskusi, yaitu sebesar 14%. Hasil story telling yang dilakukan pada anak dinilai mampu menarik perhatian anak serta meningkatkan kesadaran untuk mencegah diare. Meskipun terdapat peningkatan pengetahuan pada orangtua dan remaja, dibutuhkan metode lain dalam meningkatkan pengetahuan terkait diare dan pencegahannya.

Diarrhoea is a common disease in children and is dangerous if not followed up properly. Prevention of diarrhoea can be done by maintaining personal and environmental hygiene. Educating children and parents about the importance of preventing diarrhoea and overcoming it from home is necessary. Since the COVID-19 pandemic, many residents of the Gereka Kristen Indonesia (GKI) Sepanjang, Sidoarjo, especially children, are vulnerable to diseases such as diarrhoea, flu and respiratory and respiratory infections. This is related to clean and healthy living behaviours that all residents of the congregation should carry out. The problem faced by most parents in GKI is the lack of knowledge and media to teach about diarrhoea prevention or Clean and Healthy Living Behavior to their children. The solution offered through community service at GKI Sepanjang is education related to diarrhoea and clean and healthy behaviour to prevent it. The targets of this community service are parents, teenagers and children. Education for parents and adolescents is conducted through counselling and discussion, while education for children is done through storytelling. The pre-test and post-test results showed an increase in knowledge among adolescents and parents after counselling and discussion, which was 14%. The results of storytelling on children are considered to attract children's attention and increase awareness to prevent diarrhoea. Although there is an increase in knowledge among parents and adolescents, other methods are needed to increase knowledge related to diarrhoea and its prevention.

 


Keywords


Diare; Penyuluhan; PHBS; Story Telling

Full Text:

PDF

References


Adisasmito, W. (2007). Faktor risiko diare pada bayi dan balita di indonesia. Jurnal Makara Kesehatan, 11(1), 1–10.

Alam, N. H., & Ashraf, H. (2003). Treatment of infectious diarrhea in children. Pediatric Drugs, 5(3), 151–165.

Alkaff, R. N., Kamigaki, T., Saito, M., Ariyanti, F., Iriani, D. U., & Oshitani, H. (2019). Use of antibiotics for common illnesses among children aged under 5 years in a rural community in indonesia: A cross-sectional study. Tropical Medicine and Health, 47(1), 1–9.

Bellinda, M. F., Rachmadi, F., & Priyono, D. (2019). Pengaruh pendidikan kesehatan cuci tangan pakai sabun dengan metode storytelling menggunakan finger puppet (boneka jari) terhadap kemampuan mencuci tangan pada anak usia prasekolah di paud pagi ceria pontianak utara. Pro Ners, 3–6.

J, H., Oktavidiati, E., & Astuti, D. (2019). Pengaruh pendidikan kesehatan media video dan poster terhadap pengetahuan dan sikap anak dalam pencegahan penyakit diare. Jurnal Kesmas Asclepius, 1(1), 75–85.

Kapti, R. E., Rustina, Y., & Widyatuti. (2013). Efektifitas audiovisual sebagai media penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dalam tatalaksana balita dengan diare di dua rumah sakit kota malang. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Kasem, A. O., Abas, L. A., Ezzaddin, S. A., Ahmed, I. T., Saleem, R. A., & Maulud, A. K. (2017). Assessment the knowledge of mothers regarding Diarrhea of Children less than five years at Internally Displaced Persons (IDPs) Arbit camp: A descriptive study. Kurdistan Journal of Applied Research, 2(1), 31–38.

Kementrian Kesehatan. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Kementerian Kesehatan.

Lafta, R. K., Al-shatari, S. A. E., & Hassan, R. A. (2014). Drug misuse in the treatment of diarrhea among children under five years; a Sample from Baghdad. 1(January), 14–18.

Nir, V., Nadir, E., Schechter, Y., & Kline-Kremer, A. (2013). Parents’ attitudes toward oral rehydration therapy in children with mild-to-moderate dehydration. The Scientific World Journal, 2013, 3–6.

Norviatin, D., & Adiguna, T. Y. (2016). Pengaruh penyuluhan dan pemberian leaflet terhadap peningkatan pengetahuan, perilaku, dan sikap ibu tentang diare pada balita di puskesmas maja kabupaten majalengka. Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan, 3(4), 40–45.

Nurmawi, Y., & Razi, P. (2022). efektivitas edukasi kesehatan menggunakan buku cerita bergambar untuk meningkatkan keterampilan menyikat gigi anak. Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG), 3(1), 164–172.

Perdani, A. P. N. (2018). Pengaruh storytelling terhadap perilaku cuci tangan menggunakansabun dengan benar padaanak di tk al-qodiri jember. Jurnal MID-Z (Midwifery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 01(02), 13–18.

Ponidjan, T. S., Sarimin, D. S., Dipan, D., Keperawatan Poltekkes, J., & Manado, K. (2014). Strategi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam merawat anak balita dengan diare. Ejurnal.Poltekkes-Manado.Ac.Id, 497–505.

Putra, B. A. P., & Utami, T. A. (2020). Pengetahuan ibu berhubungan dengan perilaku pencegahan diare pada anak usia preschool. Jurnal Surya Muda, 2(1), 27–38.

Rahmawati, E. (2017). Efektivitas manajemen diare di tatanan rumah tangga dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penanganan diare anak. Jurnal Keperawatan Soedirman, 12(2), 127.

Riyanto, J. (2018). Penerapan metode forward chaining untuk diagnosa penyakit diare pada anak usia 3-5 tahun berbasis mobile android. 3(2), 98–103.

WHO. (2017). Diarrhoeal disease.

Wulandari, A. (2013). Penanganan diare di rumah tangga merupakan upaya menekan angka kesakitan diare pada anak balita. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Wulandari, F. E. (2012). Pengaruh Penyuluhan tentang Diare pada Balita terhadap Pengetahuan Ibu. UNS Repository.




DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i1.7771

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under
Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0

From March 27, 2020 to June 3, 2020
View My Stats

From Juni 4, 2020 to the present (updated stats)
View My Stats