Penerapan Teknologi Pengupas Kulit Kopi Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Bisnis Cascara Liberika Di Kelurahan Mekar Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Abstract
Salah satu daerah penghasil kopi di kabupaten Tanjung Jabung barat adalah Kelurahan Parit Lapis Kecamatan Betara. Berdasarkan wawancara dengan Camat Betara, sebagian besar masyarakat memang bertani kopi. Persoalan utama yang dihadapi oleh mitra yang memproduksi teh Cascara Liberika adalah sulitnya mengupas kulit kopi yang secara fisik memang tebal dan besar. Masyarakat harus merendam kopi dalam waktu 12 jam dan melucuti kulit satu persatu menggunakan tangan kosong. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan produktivitas cascara Liberika sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan untuk mitra. Metode yang dilakukan adalah membuat suatu teknologi tepat guna untuk pengupas kulit kopi sehingga masyarakat dapat mengupas kulit kopi dalam jumlah banyak per hari. Waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu bulan Mei–November 2021. Objek Pengabdian pada program ini adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Karang Taruna Sukarejo Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan jumlah peserta 20 orang. Pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan Particippatory Rural Appraisal (PRA). Proses pengabdian ini dilaksanakan baik secara daring ataupun luring. Mitra sangat menyambut baik teknologi tersebut dan merasakan manfaat akan teknologi tersebut. Kegiatan ini efektif meningkatkan produktivitas teh cascara Liberika di Kelurahan Mekar Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ke depannya, kegiatan ini akan terus berlanjut dan ditargetkan menambah alat pengupas kulit kopi pada mitra.
One of the coffee-producing areas in West Tanjung Jabung district is Parit Lapis Village, Betara District. Based on interviews with the Head of the Betara Sub-District, most people are coffee farmers. The main problem faced by partners who produce Cascara Liberika tea is the difficulty in peeling the coffee skin, which is physically thick and large. People must soak the coffee within 12 hours and strip the skin one by one using their bare hands. This service activity aims to increase the productivity of Liberika's cascara so that it can have a significant economic impact on partners. The method used is to create an appropriate technology for coffee peeling so that people can peel coffee in large quantities daily. The time for carrying out community service activities is May - November 2021. The object of service in this program is the Tourism Awareness Group (Pokdarwis) and Sukarejo Youth Organization, Betara District, West Tanjung Jabung Regency, with 20 participants. The implementation of this community service program uses a Participatory Rural Appraisal (PRA) approach. This dedication process is carried out both online and offline. Partners welcome this technology and feel the benefits of this technology. This activity effectively increased the productivity of Liberika cascara tea in the Mekar Jaya Village, West Tanjung Jabung Regency. This activity will continue in the future, and it is targeted to add coffee peelers to partners.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amran, A. F., Munir, A. P., & Harahap, L. A. (2017). Rancang bangun alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, 5(1), 149-155
BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (2018a). Kecamatan betara dalam angka. CV. Suber Sentosa Multimedia
Budiman, H. (2012). Prospek tinggi bertanam kopi. Pustaka Baru Press.Yogyakarta.
Efendi, Z., & Harta, L. (2014). Kandungan nutrisi hasil fermentasi kulit kopi (Studi kasus desa air meles bawah kecamatan curup timur). Jurnal BPTP Bengkulu, Bengkulu.
Irawan, E. (2020). Model pengabdian berbasis kompetisi. Zahir Publishing.
Mahriani, S. A., & Wathon, S. (2019). Peningkatan nilai ekonomi kulit buah kopi robusta (coffea canephora) melalui produksi teh celup cascara sebagai minuman fungsional kaya antioksidan. Warta Pengabdian, 13(4), 123-35
Putra, E. I., & Puspadewi, I. L. (2020). Pengaruh kelembapan, suhu udara dan curah hujan terhadap kejadian kebakaran gambut di kabupaten tanjung jabung timur, jambi. Jurnal Silvikultur Tropika, 11(3), 189-193.
Rosita, R. (2020). Pengaruh pandemi Covid-19 terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Lentera Bisnis, 9(2), 109-120
Sholichah, E., Apriani, R., Desnilasari, D., Karim, M. A., & Hervelly, H. (2019). By-product kulit kopi arabika dan robusta sebagai sumber polifenol untuk antioksidan dan antibakteri. Jurnal Industri Hasil Perkebunan, 14(2), 57-66.
Suharyon, S., & Busyra, B. S. (2019). Potensi, Kendala dan prospek pengembangan kopi liberika: Studi kasus petani kopi liberika kelurahan mekar jaya kabupaten tanjung jabung barat jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi| JIITUJ|, 3(1), 93-99.
Surati, S. I., Charity, D., Handoyo, K. A., Kurniawan, A. S., & Mulyadin, R. M. (2019). Analisis mata pencaharian di lahan gambut: Kasus Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan
Ekonomi Kehutanan, 16(2), 81-93.
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i2.7989
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |