Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Digital Marketing di Desa Wonoharjo, Kabupaten Tanggamus
Abstract
Dampak pandemi Covid-19 telah dirasakan banyak pelaku usaha mikro dan kecil serta masyarakat menengah ke bawah di Provinsi Lampung, termasuk di Kabupaten Tanggamus. Desa Wonoharjo yang terletak di Kabupaten Tanggamus termasuk dalam kategori berkembang dengan komoditas unggulan hortikultura seperti salak, sayuran, tanaman hias, dan obat-obatan. Komoditas salak merupakan salah satu produk unggulan bagi masyarakat Desa Wonoharjo untuk bertahan hidup. Namun komoditas salak yang dijual murah membuat pendapatan masyarakat tidak tumbuh terlalu banyak, terutama di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, diperlukan upaya reformulasi dengan memberikan nilai tambah pada komoditas salak dan memasarkannya dengan sistem digital agar harga jual salak lebih baik di tengah kondisi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ini merupakan transfer ilmu dan teknologi dengan pendekatan partisipatif, dimulai dari perumusan masalah dengan mitra, survei potensi daerah, sosialisasi pelatihan, dan praktik digital marketing. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wonoharjo, Kabupaten Tanggamus pada bulan Juli-Oktober 2021 dengan tingkat antusiasme yang cukup tinggi selama kegiatan berlangsung. Beberapa hasil yang sudah didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah, (1) masyarakat Desa Wonoharjo dapat mengolah potensi komoditas salak menjadi produk yang bernilai tinggi yaitu manisan salak yang bernilai ekonomis; (2) masyarakat mampu mengoptimalkan digital marketing sehingga dapat meningkatkan omzet secara signifikan; dan (3) produk komoditas salak yang diubah menjadi manisan salak dapat bertahan lama sehingga pendapatan masyarakat Desa Wonoharjo meningkat. Selain itu, program pemberdayaan yang dilaksanakan dapat meningkatkan omzet pendapatan masyarakat dengan nilai tambah salak juga mengedukasi masyarakat terkait proses usaha yang lebih menguntungkan dengan pendirian BUMDes.
The impact of Covid-19 has hit many micro and small businesses and lower-middle-class communities in Lampung Province, especially in Tanggamus Regency. Wonoharjo Village, located in Tanggamus Regency, is in the developing category with superior horticultural commodities such as snake fruit, vegetables, ornamental plants, and medicines. Snake fruit is one of the excellent products for the people of Wonoharjo Village to survive. However, snake fruit commodities sold cheaply make people's income grow less, especially during the Covid-19 pandemic. Therefore, reformulation efforts are needed by providing added value to snake fruit commodities and marketing them with digital systems so that the selling price of snake fruit is better amid uncertain conditions due to the Covid-19 pandemic. This activity was carried out in Wonoharjo Village, Tanggamus Regency, in July-October 2021, with a fairly high level of enthusiasm during the activity. Some of the results that have been obtained from this community service activity are: 1) The people of Wonoharjo Village can process the potential of snake fruit commodities into high-value products; 2) The community can carry out digital marketing to increase turnover significantly; 3) Snake fruit products can survive in conditions so that the income of the people of Wonoharjo Village can increase. In addition, the empowerment program implemented can increase community income turnover with the added value of salak fruit as well as educate the community regarding business processes that are more profitable with the establishment of BUMDes.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aida, N., Darmawan, A., & Hermawan, E. (2021). Desa kiluan negeri kabupaten tanggamus akibat coronavirus disease (Covid-19). Nemui Nyimah, 1(2), 24–36.
BPS. (2021). Statistik Pertanian Kabupaten Tanggamus.
Dinda, S. Wiji. (2022). Pendapatan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Salak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus.
Darmawan, A. (2019). Meningkatkan peran inkubator bisnis sebagai katalis penciptaan wirausaha di asia pasifik: Tinjauan ekonomi makro. Equity: Jurnal Ekonomi, 7(1), 1–12. https://doi.org/10.33019/equity.v7i1.24
Darmawan, A., Alamsyah, R., Koswara, R., & Ahmadi, D. (2022). Strengthen the role of village owned enterprises (BUMDes) to improve social welfare and reduce inequality in rural areas: Lesson from Indonesia. Proceedings of the 3rd International Conference of Business, Accounting, and Economics, ICBAE 2022, 10-11 August 2022, Purwokerto, Central Java, Indonesia, 2017–2020. https://doi.org/10.4108/eai.10-8-2022.2320874
Darmawan, A., Nairobi, N., Rusman, T., & Palupi, W. (2022). Pendampingan masyarakat putus sekolah dan tidak mampu guna meningkatkan taraf ekonomi keluarga melalui program penuntasan wajib belajar 12 tahun di pkbm jaya kesuma. Aptekmas: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(4), 104–110.
http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxixpp104-110
Diana Rapitasari. (2016). Digital marketing berbasis aplikasi sebagai strategi meningkatkan kepuasaan pelanggan. Jurnal Cakrawala, 10(2), 107–112.
http://www.cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/view/36
Kurniawan. (2021). Impact of the village fund on village infrastructure development in Indonesia. Forum Ekonomi, 23(3), 513–522.
Misgiantoro, R., Prasmatiwi, F. E., & Nurmayasari, I. (2017). Analisis kelayakan finansial usahatani salak pondoh di desa wonoharjo, kecamatan sumberejo, kabupaten tanggamus. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 5(1), 22–30. https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/1671/1497
Mulhearn, C., & Vane, H. R. (2016). Economics and business. Economics for Business, 1(2), 1–34. https://doi.org/10.1007/978-1-137-42923-0_1
Mulyana, N. (2016). Need assessment masyarakat sekitar kampus di jatinangor. Share Social Work Journal, 6(1).
Mustika, M. (2019). Penerapan teknologi digital marketing untuk meningkatkan strategi pemasaran snack tiwul. JSAI (Journal Scientific and Applied Informatics), 2(2), 165–171. https://doi.org/10.36085/jsai.v2i2.352
Porter, M. E., & van der Linde, C. (1995). Toward a new conception of the environment-competitiveness relationship. Journal of Economic Perspectives, 9(4), 97–118. https://doi.org/10.1257/jep.9.4.97
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i2.8362
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |