UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) TERHADAP GINJAL TIKUS WISTAR (Berdasarkan Ureum dan Kreatinin)

M. Ridhotama Wibowo, Beta Widya Oktiani, Melisa Budipramana, Maharani Laillyza Apriasari, I Wayan Arya Krishnawan Firdaus

Abstract


ABSTRACT

Background: Karamunting leaf have been used among community as traditional medication. Karamunting leaf have many properties because they contain secondary metabolite compounds such as flavonoids, triterpenoids, phenols, saponins and tannins. Administration as medicine is usually through oral. Oral administration of karamunting leaf in high dosage is considered to damage kidney microscopically. In vivo toxicity testing can be done to determine the toxicity effects of caramunting leaf extract at doses 600, 1200, 2400 mg/kg body weight before being tested on humans. Purpose: This study was conducted to determine whether karamunting leaf extract is toxic to the kidneys of Wistar rats subchronically with the parameters ureum and creatinine. Methods: The Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk. leaf were extracted using 96% ethanol and then given to male Wistar strain (Rattus norvegicus) with a 600, 1200, and 2400 mg/kg/body weight two times a day for 28 days. Rat blood was taken to check the levels of urea and creatinine. Result: The kidney ureum levels of Wistar rats in all treatment groups were still normal and did not exceed the normal range of ureum (10-50 mg/dL) while creatinine levels in all treatment groups were potentially toxic because they exceeded normal limits (0.578-1.128 mg/dL). Conclusion: The parameters of ureum and creatinine levels are not toxic because both can reduce the average value of both levels although some decrease significantly and some do not.

Keywords : Creatinine, Excretion, Karamunting leaf, Kidney, Toxicity, Ureum

 

ABSTRAK

Latar Belakang: Daun karamunting telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Daun karamunting banyak memiliki khasiat karena memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, triterpenoid, fenol, saponin dan tanin. Pemberiannya sebagai obat biasanya melalui oral. Pemberian daun ini secara oral dengan dosis tinggi diduga dapat merusak ginjal secara mikroskopis. Pengujian toksisitas secara in vivo dapat dilakukan untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak daun karamunting pada dosis 600, 1200, 2400 mg/kg BB sebelum diujikan pada manusia. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak daun karamunting bersifat toksik terhadap ginjal tikus Wistar secara subkronik dengan parameter ureum dan kreatinin. Metode: Daun Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk. diekstraksi menggunakan etanol 96% dan kemudian diberikan pada tikus jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) dengan dosis 600, 1200, dan 2400 mg/kg BB dua kali sehari selama 28 hari. Darah tikus diambil untuk memeriksa kadar urea dan kreatinin. Hasil: Kadar ureum ginjal tikus Wistar pada semua kelompok perlakuan masih normal dan tidak melebihi kisaran normal ureum (10-50 mg/dL), dan kadar kreatinin pada semua kelompok perlakuan juga normal karena tidak melebihi batas normal (0,578-1,128 mg/dL). Kesimpulan: Parameter kadar ureum dan kreatinin tidak toksik karena keduanya dapat menurunkan nilai rata-rata dari kedua kadar walaupun ada yang turun secara signifikan dan ada     yang tidak.

 

Kata kunci: Ekskresi, Ekstrak Daun Karamunting, Ginjal, Kreatinin, Toksisitas, Ureum

Full Text:

PDF

References


Rumondor R, Komalig MR, Kamaluddin. Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahasae) terhadap Kadar Kreatinin, Asam Urat dan Ureum pada Tikus Putih (Rattus novergicus). Bio-Edu: Jurnal Pendidikan Biologi. 2019; 4(3): 108–17.

Niah R, Febrianti RD. Optimasi Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L.) dari Berbagai Pelarut Sebagai Antibakteri Tifoid. Jurnal Insan Farmasi Indonesia. 2018; 1(2): 191-200.

Annisa A, Aspriyanto D, Dewi N, Saputera D. Pengaruh Ekstrak Daun Karamunting (Rhodomytrus tomentosa) Terhadap Kadar Trombosit Setelah Paparan Sinar-X Radiografi Periapikal. Jurnal Kedokteran Gigi. 2023; 7(3): 165-167.

Niah R, Baharsyah RN. Potensi Ekstrak Daun Tanaman Karamunting (Melastoma malabathricum L.) di Daerah Kalimantan Sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2018; 4(1): 36-40.

Amalia T, Saputri FC, Surini S. Total Phenolic Contents, Quercetin Determination and Anti Elastase Activity Melastoma malabathricum L. Leaves Extract from Different Method of Extractions. Pharmacognosy Journal. 2019; 11 (1): 126.

Umaternate A. Identification Of Chemical Compounds From Karamunting STEM (Rhodomyrtus tomentosa) by Thin Layer Chromatography. Borneo Journal of Pharmacy. 2019; 2(1): 15-19.

Wunno S, Bilhman S, Amnuakit T. Rhodomyrtone as a New Natural Antibiotic Isolated from Rhodomyrtus tomentosa Leaf Extract : A Clinical Application in the Management of Acne Vulgaris. Antibiotics. 2021; 10(2): 108.

Soekanto A. Gambaran Penyembuhan Luka Bakar Pada Mencit (Mus musculus) Yang Diberi Royal Jelly Peroral Dibandingkan Amoxicilin Peroral. Jurnal Ilmiah Pendidikan Eksakta. 2017. 3(1): 28-41.

Wulandari A, Claudia YR. Perilaku Penggunaan Antibiotik di Masyarakat. Sainstech Farma. 2022. 15(1): 9-16.

BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2020 Tentang Pedoman Uji Toksisitas Praklinik secara in Vivo. BPOM RI: Jakarta; 2020. hal: 10-12, 26-30.

Rachmawati E, Ulfa EU. Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Kayu Kuning (Arcangelisia flava Merr) terhadap Hepar dan Ginjal. Glob Med Heal Commun. 2018; 6(1): 1–3.

Intan AEK, Manggau MA, Cangara H. Studi Histopatologi Organ Hati Dan Ginjal Dari Tikus Putih (Rattus novergicus) Setelah Pemberian Dosis Tunggal Dan Berulang Ekstrak Etanol Parang Romang (Boehmeria virgata (Forst) Guill). Majalah Farmasi dan Farmakologi (MFF). 2018; 22(2): 64– 68.

Rachmawati E, Ulfa EU. Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Kayu Kuning (Arcangelisia flava Merr) terhadap Hepar dan Ginjal. Glob Med Heal Commun. 2018; 6(1): 3–6.

Widada NS, Humaedi A, Hariansyah. Description Of Ureum and Creatinin In Chronic Kidney Failure Patients In Karawang Hospital. Journal Binawan. 2019; 1(1): 8-12.

Verdiansah. Pemeriksaan Fungsi Ginjal. CDK-237. 2016; 43(2): 148-154.

Nurdiana, Kusuma AC. Pengaruh Pemberian Tablet Effervescent Mawar Merah (Rosa damascena Mill.) terhadap Kadar Ureum Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4). Majalah Kesehatan FKUB. 2016; 3(4): 174-181.

Ayuningtyas N, Fitrianingrum I, Trianto HF. Efek Nefrotoksik Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk.) Terhadap Kadar Ureum Dan Kreatinin Serum Tikus Galur Wistar. Jurnal Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNTAN. 2017; 5(1): 2-15.

Mubarokati MJ, Anjani M, Sjakoer NAA. Study of. Subchronic during 28 days: Toxicity Test of Methanolic Extract Combination of Scurulla atropurpurea and Dendrophthoe pentandra Against Malfunctioning Kidney Function of Female Wistar Rats. e-Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic). 2021; 6(2): 58-63.

Hasan H, Ain Thomas N, Hiola F, Ibrahim A.S. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) Dengan Metode 1,1-Diphenyl-2 picrylhidrazyl (DPPH). Indonesian Journal of Pharmaceutical Education. 2022; 2(1): 52-66.

Puspitaningrum LS, Tjahjono K, Candra A. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Kadar Ureum Dan Kreatinin Serum Tikus Wistar Yang Diinduksi Formalin. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 2018; 7(2): 777–786.

Mutmainnah T, Tadjio YK, Tandi J. Efek Nefroprotektif Ekstrak Daun Gedi Merah Terhadap Kadar Kreatinin/Ureum Tikus Putih Jantan Diinduksi Etilen Glikol. Farmakologika Jurnal Farmasi. 2018; 15(2): 160–167.




DOI: https://doi.org/10.20527/dentin.v8i2.13113

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Contact Us:
Faculty of Dentistry
Lambung Mangkurat University
Jalan Veteran No. 128 B Banjarmasin, Indonesia
E-mail. [email protected]

Website. fkg.ulm.ac.id