HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTI SISWA SMPN 1 MARABAHAN
Abstract
ABSTRACT
Background: Malocclusion can be treated with orthodontic treatment. The essentials in orthodontic treatment are the factor of socioeconomic status (education, work, and income). The parents with high socioeconomic are capable to give the awareness to conducting visits to the dentist for giving dental and oral health knowledge and treatment, compared with the parents with low socioeconomic. Purpose: Aims to find the correlation between the parent’s socioeconomic status with the orthodontic treatment need level students in SMPN 1 Marabahan. Methods: Observational analytic research with a cross-sectional study. The sample was taken by Simple Random Sampling. The research sample were 46 respondents. Data were obtained by questionnaire and Handicapping Malocclusion Assessment Record. Results: The parent’s education that is SMA/SMK/MA/Equal and Diploma/Bachelor has the most frequency, which is 21 people. The Permanent Employee has the most frequency, which is 28 people. The highest frequency is at the middle economy level, which is 32 people. The orthodontic treatment need level in score 20 or higher has the most frequency, which is 28 students. The result of the Spearman analysis test obtained that significances are 0,014, 0,036, and 0,042 (p-value <0,05). Conclusion: There is a correlation between the parent’s socioeconomic status with the orthodontic treatment need level students in SMPN 1 Marabahan
Keywords: the socioeconomic status, malocclusion, orthodontic treatment need level
ABSTRAK
Latar Belakang: Maloklusi dapat dirawat dengan perawatan ortodonti. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan ortodonti adalah faktor status sosial ekonomi, yaitu pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi mampu memberikan kesadaran untuk melakukan kunjungan ke dokter gigi dalam hal pemberian pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan mulut dan perawatan gigi dibandingkan orang tua dengan sosial ekonomi rendah. Tujuan: Mengetahui hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat kebutuhan perawatan ortodonti siswa SMPN 1 Marabahan. Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling. Sampel penelitian berjumlah 46 responden. Data diperoleh dengan kuesioner dan Handicapping Malocclusion Assessment Record. Hasil: Tingkat pendidikan orang tua pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MA/Sederajat dan Diploma/Sarjana memiliki frekuensi terbanyak, yaitu 21 orang. Tingkat pekerjaan Pegawai Tetap memiliki frekuensi terbanyak, yaitu 28 orang. Frekuensi terbanyak pada tingkat pendapatan ekonomi menengah, yaitu 32 orang. Tingkat kebutuhan perawatan ortodonti pada skor 20 ke atas memiliki frekuensi terbanyak, yaitu 28 siswa. Hasil uji analisis Spearman diperoleh signifikansi secara berurutan, yaitu 0,014, 0,036, dan 0,042 (p-value <0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat kebutuhan perawatan ortodonti siswa SMPN 1 Marabahan.
Kata kunci: status sosial ekonomi, maloklusi, tingkat kebutuhan perawatan ortodonti
Full Text:
PDFReferences
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Provinsi Kalimantan Selatan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2018. p. 141.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Provinsi Kalimantan Selatan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. p. 148.
Cascarini L, Schilling C, Gurney B, Brennan P. Buku Saku Bedah Mulut & Maksilofasial. Jakarta: EGC. 2015. p. 24-26.
Wijayanti P, Krisnawati, Ismah N. Gambaran maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodonti pada anak usia 9-11 tahun (Studi pendahuluan di SD at-Taufiq, Cempaka Putih, Jakarta). Jurnal PDGI. 2014; 63(1): 25-27.
Syada AN, Kurniawan FKD, Wibowo D. Perbandingan Tingkat Keparahan dan Tingkat Kebutuhan Perawatan Ortodonti menggunakan Malalignment Index. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. 2017; 2(1): 78-83.
Thabrany, Hasbullah. Jaminan Kesehatan Nasional Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. p. 2.
Neolaka A, Neolaka GAA. Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup. Depok: Kharisma Putra Utama. 2017. p. 12.
Badan Pusat Statistik. Statistik Pendapatan Februari 2019. Jakarta: BPS-RI. 2019. p. 5.
Fajri L, Sutjiati R. Kebutuhan Perawatan Ortodonsi Siswa Sekolah Dasar Sumberasi V Kecamatan Sumberasi Kabupaten Jember dengan Menggunakan Indeks Handy Capping Malocclusion Assessment Record (HMAR). Stomatogantic (J.K.G Unej). 2013; 10(1): 48.
Perwira HN, Ana R, Nilasary R. Frekuensi Kebutuhan Perawatan Ortodontik Berdasarkan Index of Orthodontic Treatment Need di SMP 1 Salatiga. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi. 2017; 1(1): 16-22.
Ngantung RA, Damajanty HCP, Paulina NG. Pengaruh Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Karies Anak di TK Hang Tuah Bitung. Jurnal e-GiGi (eG). 2015; 3(2): 546-547.
Pinem M. Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi Kesehatan Lingkungan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik. 2016; 4(1): 100-102.
Arifin R, Noviyandri PR, Lusmana FM. Hubungan Usia Dental dengan Puncak Pertumbuhan pada Pasien Usia 10-14 Tahun di RSGM Unsyiah. Jurnal Syiah Kuala Dent. 2016; 1(2): 96-102.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2013. p. 250.
Hansu C. Kebutuhan Perawatan Ortodonsi Berdasarkan Index of Othodontic Treatment Need di SMP Theodorus Kotamobagu. Jurnal e-GiGi (eG). 2013; 1(1): 99-104.
DOI: https://doi.org/10.20527/dentin.v4i2.2281
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact Us:
Faculty of Dentistry
Lambung Mangkurat University
Jalan Veteran No. 128 B Banjarmasin, Indonesia
E-mail. [email protected]
Website. fkg.ulm.ac.id