PERBANDINGAN JARAK EKSPANSI ANTARA SUHU NORMAL DAN SUHU TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI MODEL STUDI

Monatasia Sijabat, Fajar Kusuma Dwi Kurniawan, Diana Wibowo

Abstract


ABSTRACT

Background:Screws can be used to widen the expansion of the dental arch to the transversal, sagittal, anterior and posterior. Expansion screw has the basic ingredients which are made of metal, metal when heated will undergo expansion process. Purpose: Determine the differences within the maxillary dental arch widening between 37oC and 45oC by using screws expansion modification study models. Methods: This type of research conducted an experimental study of pure (true experimental) with only post-test design with control group design and using simple random sampling consisting of two groups of samples immersion at 37oC and 45oC. How to determine the number of samples that was using Lemeshow formula with the number of each group of 10 samples. Removable orthodontic appliance was installed on the model studies of the upper jaw, then screw the expansion was activated. Next, the sample immersed in a water bath with a temperature setting of 37oC and 45oC for 5 minutes, then do measurement distance widening the maxillary dental arch using a sliding digital caliper. Results: Showed that the samples contained within the widening difference maxillary dental arch between 37oC and 45oC, with an average difference interpremolar one time activation was 0.11 mm, 2 times of activation is 0.23 mm, 3 times activation is 0.35 mm and 4 times the activation is 0.48 mm.Conclusion:Based on the results of research conducted can be concluded that there are differences within the maxillary dental arch widening between 37oC and 45oC by using screws expansion modification study models. Values within the maxillary dental arch widening at 45oC higher than at 37oC.
 
Key words: temperature, screw expansion, dental arch
 

ABSTRAK

LatarBelakang:Sekrupekspansi dapat digunakan untuk memperlebar lengkung gigi ke arah transversal, sagital, anterior maupun posterior. Sekrup ekspansi memiliki bahan dasar yang terbuat dari logam, apabila logam dipanaskan akan mengalami proses pemuaian.Tujuan:Untukmengetahuiperbedaanjarak pelebaran lengkung gigi rahang atas antara suhu 37oC dan suhu 45oC dengan menggunakan sekrup ekspansi pada modifikasi model studi. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni (true experimental) dengan rancangan post-test only with control group design dan menggunakan simple random sampling yang terdiri dari dua kelompok yaitu perendaman sampel pada suhu 37oC dan suhu 45oC. Cara menentukan jumlah sampel yaitu menggunakan rumus Lemeshow dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 10 sampel.  Peranti ortodonti lepasan dipasang pada model studi rahang atas, kemudian sekrup ekspansi diaktivasi. Selanjutnya, sampel direndam di dalam water bath dengan pengaturan suhu sebesar 37oC dan 45oC selama 5 menit, setelah itu dilakukan pengkuran jarak pelebaran lengkung gigi rahang atas menggunakan sliding caliper digital. Hasil: Menunjukkanbahwapadasampelterdapat perbedaan jarak pelebaran lengkung gigi rahang atas antara suhu 37oC dan suhu 45oC, dengan rata-rata perbedaan interpremolar 1 kali aktivasi adalah 0,11 mm, 2 kali aktivasi adalah 0,23 mm, 3 kali aktivasi adalah 0,35 mm dan 4 kali aktivasi adalah 0,48 mm. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan jarak pelebaran lengkung gigi rahang atas antara suhu 37oC dan suhu 45oC dengan menggunakan sekrup ekspansi pada modifikasi model studi. Nilaijarakpelebaranlengkunggigirahangataspadasuhu 45oC lebihbesardibandingkanpadasuhu 37oC.
 
Kata kunci: suhu, sekrup ekspansi, lengkung gigi


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.20527/dentin.v1i1.342

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Contact Us:
Faculty of Dentistry
Lambung Mangkurat University
Jalan Veteran No. 128 B Banjarmasin, Indonesia
E-mail. [email protected]

Website. fkg.ulm.ac.id