PEBANDINGAN JUMLAH KOLONI BAKTERI ANAEROB PADA SALIVA ANAK YANG BERKUMUR DENGAN AIR LAHAN GAMBUT DAN AIR PDAM
Abstract
ABSTRACT
Background: Peatland water has an acid pH. The acidicity of peat water supports the growth of bacteria that are asidogenic and asidurik, so can increase the acid conditions in the oral cavity that affect the tooth decay process. Water PDAM comes from river water, which passes through filtration and disinfection steps to become clean water, but these stages do not guarantee the loss of pathogenic bacteria in water. Purpose: Investigate the comparison of anaerobic bacterial colonies on the saliva of a child who rinsed with peat water and PDAM water. Method: This study used quasi experimental method with post test only with control group design. The sample of research consisted of 60 respondents. The research material is saliva from the saliva of children who rinse with peat water and tap water at about 2 ml each. The number of anaerobic bacterial colonies was calculated by TPC
(Total Plate Count) method. Results: This study showed the number of anaerobic bacterial colonies in peatland water as much as 217 CFU / ml while the number of anaerobic bacterial colonies in the water of the PDAM is 133 CFU / ml. Based on independent t-test (0.000) (p <0,05), there was a significant difference between the number of colonies of anaerobic bacteria that rinsed with peat water and PDAM water. Conclusion: The number of colonies of anaerobic bacteria in the saliva of children rinsing with peatland water more than the number of anaerobic bacterial colonies in the saliva of children rinsing with PDAM water.
ABSTRAK
Latar Belakang: Air lahan gambut memiliki pH asam. Sifat asam air gambut mendukung pertumbuhan bakteri-bakteri yang bersifat asidogenik dan asidurik, sehingga mampu meningkatkan kondisi asam pada rongga mulut yang berpengaruh terhadap proses kerusakan gigi. Air PDAM berasal dari air sungai, yang melalui tahapantahapan filtrasi dan desinfeksi untuk menjadi air bersih, akan tetapi tahapan tersebut tidak menjamin hilangnya bakteri-bakteri patogen dalam air. Tujuan: Mengetahui perbandingan jumlah koloni bakteri anaerob pada saliva anak yang berkumur dengan air lahan gambut dan air PDAM. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan rancangan post test only with control group design. Sampel penelitian terdiri dari masingmasing 60 responden. Bahan penelitian diambil dari saliva anak yang berkumur dengan air lahan gambut dan air PDAM masing-masing sebanyak 2 ml kemudian jumlah koloni bakteri anaerob dihitung dengan metode TPC (Total Plate Count). Hasil: Penelitian ini menunjukkan jumlah koloni bakteri anaerob pada air lahan gambut sebanyak 217 CFU/ml sedangkan jumlah koloni bakteri anaerob pada air PDAM sebanyak 133 CFU/ml. Berdasarkan hasil uji independent t-test (0,000)(p<0,05) menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara jumlah koloni bakteri anaerob yang berkumur dengan air lahan gambut dan air PDAM. Kesimpulan: Jumlah koloni bakteri anaerob pada saliva anak yang berkumur dengan air lahan gambut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah koloni bakteri anaerob pada saliva anak yang berkumur dengan air PDAM.
Background: Peatland water has an acid pH. The acidicity of peat water supports the growth of bacteria that are asidogenic and asidurik, so can increase the acid conditions in the oral cavity that affect the tooth decay process. Water PDAM comes from river water, which passes through filtration and disinfection steps to become clean water, but these stages do not guarantee the loss of pathogenic bacteria in water. Purpose: Investigate the comparison of anaerobic bacterial colonies on the saliva of a child who rinsed with peat water and PDAM water. Method: This study used quasi experimental method with post test only with control group design. The sample of research consisted of 60 respondents. The research material is saliva from the saliva of children who rinse with peat water and tap water at about 2 ml each. The number of anaerobic bacterial colonies was calculated by TPC
(Total Plate Count) method. Results: This study showed the number of anaerobic bacterial colonies in peatland water as much as 217 CFU / ml while the number of anaerobic bacterial colonies in the water of the PDAM is 133 CFU / ml. Based on independent t-test (0.000) (p <0,05), there was a significant difference between the number of colonies of anaerobic bacteria that rinsed with peat water and PDAM water. Conclusion: The number of colonies of anaerobic bacteria in the saliva of children rinsing with peatland water more than the number of anaerobic bacterial colonies in the saliva of children rinsing with PDAM water.
ABSTRAK
Latar Belakang: Air lahan gambut memiliki pH asam. Sifat asam air gambut mendukung pertumbuhan bakteri-bakteri yang bersifat asidogenik dan asidurik, sehingga mampu meningkatkan kondisi asam pada rongga mulut yang berpengaruh terhadap proses kerusakan gigi. Air PDAM berasal dari air sungai, yang melalui tahapantahapan filtrasi dan desinfeksi untuk menjadi air bersih, akan tetapi tahapan tersebut tidak menjamin hilangnya bakteri-bakteri patogen dalam air. Tujuan: Mengetahui perbandingan jumlah koloni bakteri anaerob pada saliva anak yang berkumur dengan air lahan gambut dan air PDAM. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan rancangan post test only with control group design. Sampel penelitian terdiri dari masingmasing 60 responden. Bahan penelitian diambil dari saliva anak yang berkumur dengan air lahan gambut dan air PDAM masing-masing sebanyak 2 ml kemudian jumlah koloni bakteri anaerob dihitung dengan metode TPC (Total Plate Count). Hasil: Penelitian ini menunjukkan jumlah koloni bakteri anaerob pada air lahan gambut sebanyak 217 CFU/ml sedangkan jumlah koloni bakteri anaerob pada air PDAM sebanyak 133 CFU/ml. Berdasarkan hasil uji independent t-test (0,000)(p<0,05) menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara jumlah koloni bakteri anaerob yang berkumur dengan air lahan gambut dan air PDAM. Kesimpulan: Jumlah koloni bakteri anaerob pada saliva anak yang berkumur dengan air lahan gambut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah koloni bakteri anaerob pada saliva anak yang berkumur dengan air PDAM.
Keywords
Anaerobic bacteria, bacterial colonies, peat water, tap water
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.20527/dentin.v2i1.420
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact Us:
Faculty of Dentistry
Lambung Mangkurat University
Jalan Veteran No. 128 B Banjarmasin, Indonesia
E-mail. [email protected]
Website. fkg.ulm.ac.id