HUBUNGAN ANTARA LAMA MEROKOK DAN JUMLAH ROKOK YANG DIKONSUMSI PER HARI TERHADAP TIMBULNYA SMOKER’S MELANOSIS (Literature Review)
Abstract
ABSTRACT
Background: The World Health Organizations (2018) set Indonesia as the third largest cigarette consumer in the world. Smoking habits can cause pathological conditions in periodontal tissue, one of which is smoker's melanosis. Smoker's melanosis is an anomalous pigmentation that can be seen with the naked eye characterized by scattered, uneven, and blackish brown patches in the oral cavity tissue. The incidence of smoker's melanosis is thought to be influenced by the duration and number of cigarettes consumed per day. Objective: Study was conducted to analyze the relationship between length of smoking and the number of cigarettes consumed each day with the onset of smoker's melanosis. Method: The method that will be used in this study is a literature review with a narrative review procedure. The literature search was carried out using sources from PubMed, Science Direct and Google scholar. The literature that has been obtained is then filtered according to the inclusion criteria, collected, entered in the results table for analysis, and then interpreted. Results: The results showed that from a total of 25 reviewed journals, it was stated that the number of cigarettes consumed per day and the length of smoking. The more and longer the person smokes, the more likely it is that smoker's melanosis will occur. Conclusion: There is a relationship between the length of smoking and the number of cigarettes consumed per day on the incidence of smoker's melanosis.
Keywords: Duration of smoking, Gingival hyperpigmentation, Smoking habits, Smoker's melanosis.
ABSTRAK
Latar Belakang: World Health Organizations (2018) menetapkan Indonesia sebagai pengonsumsi rokok terbesar ketiga di dunia. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan timbulnya kondisi patologis pada jaringan periodontal, salah satunya smoker’s melanosis. Smoker’s melanosis merupakan pigmentasi anomali yang dapat dilihat dengan mata telanjang ditandai dengan bercak yang menyebar, tidak merata, dan berwarna coklat kehitaman di jaringan rongga mulut. Timbulnya smoker’s melanosis diduga dipengaruhi oleh faktor durasi dan jumlah rokok yang dikonsumsi perharinya. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara lama merokok dan jumlah merokok yang dikonsumsi setiap hari dengan timbulnya smoker’s melanosis. Metode: Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah literature review dengan prosedur narrative review. Pencarian literature dilakukan menggunakan bersumber dari PubMed, Science Direct dan Google scholar. Literature yang telah didapatkan kemudian disaring sesuai kriteria inklusi, dikumpulkan, dimasukkan dalam tabel hasil untuk dianalisis, dan kemudian diinterpretasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari total 25 jurnal yang telah di-review, menyatakan bahwa jumlah rokok yang dikonsumsi per hari dan lama merokok. Semakin banyak dan lama orang tersebut merokok maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya smoker’s melanosis. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara lama merokok dan jumlah rokok yang di konsumsi perhari terhadap timbulnya smoker’s melanosis.
Kata kunci: Hiperpigmentasi gingiva, Kebiasaan merokok, Lama merokok, Smoker’s melanosis.
Full Text:
PDFReferences
Setiadhi R, Soewondo W. Hubungan antara Pigmentasi Melanin pada Gingiva Anak-anak dengan Riwayat Orang Tua Perokok di RSGM FKG UNPAD (II). Bionatura. 2011. 13 (1); 33-34.
Sumerti NN. Merokok dan Efeknya Terhadap Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut. Jurnal Kesehatan Gigi. 2016. 4(2); 49-57.
Yosadi ZD, Rompas S, Bawotong J. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Terjadinya Smoker’s Melanosis pada Kalangan Petani di desa Tutuyan 1 Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jurnal Keperawatan. 2015; 3 (3): 1-9.
Kanagaraj S, Thenmozhi MS. A Short Review On Smoker’s Melanosis. Drug Invention Today. 2018; 10 (12): 2338-2341.
Revien I, Aurelia, Anindita PS. Kebiasaan Merokok dan Terjadinya Smoker’s Melanosis. e-GiGi. 2020; 8 ( 2): 44-51.
Vieta C, Setiadhi R, Zubaedah C. Gambaran Klinis Smoker’s Melanosis Pada Perokok Keretek Tinjau Dari Lama Merokok. Jurnal Kedokteran Gigi Unpad. 2017; 29 (1): 16-24.
Monteiro LS, Costa JA, da Câmara MI, et al. Aesthetic Depigmentation of Gingival Smoker’s Melanosis Using Carbon Dioxide Lasers. Case Reports in Dentistry. 2015; 2(1):1-5.
Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS. Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering Ditemukan.4rd ed. Indonesia: EGC; 2013.p.18.
Bariyah N, Mailiza F. Sebuah Kasus Suspek Leukoplakia Pada Laki-Laki 44 Tahun (Dilematic Problem In Diagnosis And Management). B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah. 2018;5(2):83-6.
Triza Y. Hubungan Merokok dengan Melanosis Perokok di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah. B-Dent Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah. 2014; 1(2):90-6.
Djokja RM, Lampus BS, Mintjelungan C. Gambaran perokok dan angka kejadian lesi mukosa mulut di desa monsongan kecamatan banggai tengah. e-GiGi. 2013;1(1): 201-210
Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar RISKESDAS 2010. Indonesia: Kementerian Kesehatan RI. 2010. Hal. 181-204.
Reskiaddin LOS, Ili L. Dinamika Perubahan Perilaku Merokok pada Mantan Perokok Usia Produktif Dynamics of Smoking Behavior Changes on Ex-Smoker of Productive Age. Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat. 2019; 3(1): 1-5.
Sekeon MS, Wantania F, Mintjelungan CN. Prevalensi Lama Merokok Di Tinjau Dari Lama Merokok Di Desa Kenonang 1 Kecamatan Kawangkoan Barat. Jurnal Ilmiah Farmasi. 2016; 5 (1): 109-104.
Pratiwi WO, Lestari C, Bakar A. Prevalensi Dan Distribusi Smoker’s Melanosis Pada Buruh Bangunn Yang Perokok Di PT. Trikencana Sakti Utama Ketaping. Jurnal B-Dent. 2017; 4 (1): 23-29.
Diba CM, Bany ZU. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dampak Merokok Terhadap Kesehatan Rongga Mulut Dengan Status Kebersihan Rongga Mulut (Remaja Desa Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh). Journal Caninus Dentistry. 2016; 1(4): 12-9.
Faruchy AG, Komara I, Pribadi IM. Prevalensi hiperpigmentasi gingiva pada pasien perokok di klinik periodonsia RSGM FKG Unpad. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students. 2018; 2(1): 1-5.
Inayatillah IR, Syahrudin E, Susanto AD. Kadar karbon monoksida udara ekspirasi pada perokok dan bukan perokok serta faktor-faktor yang mempengaruhi. J Respir Indo. 2014; 34(4): 80-90.
AlSwuailem AS, AlShehri MK, Al-Sadhan S. Smoking among dental students at King Saud University: Consumption patterns and risk factors. The Saudi Dental Journal. 2014; 26(3): 88-95.
Akbar RR, Widyaputra S, Kintawati S. Relationship between filter cigarettes smoking habits with the appearance of smoker’s melanosis (Observation of smoking duration and the amount of cigarettes consumption). Padjadjaran Journal of Dentistry. 2014; 26(2): 31-36
Khalisa, Enny, Rosihan Adhani, and Syamsul Arifin. Hubungan kebiasaan merokok dengan pembentukan stain (noda gigi) pada pasien di poli gigi RSUD Ratu Zalecha Martapura. Dentino: Jurnal Kedokteran Gigi. 2016; 1(1): 27-31.
DOI: https://doi.org/10.20527/dentin.v6i1.6227
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact Us:
Faculty of Dentistry
Lambung Mangkurat University
Jalan Veteran No. 128 B Banjarmasin, Indonesia
E-mail. [email protected]
Website. fkg.ulm.ac.id