PENGARUH EKSTRAK KULIT JERUK SIAM BANJAR (Citrus reticulata) TERHADAP KADAR ION FOSFAT PADA GIGI DESIDUI
Abstract
ABSTRACT
Background: Barito Kuala district has the highest prevalence of cavities in South Kalimantan, namely 59.67%. Barito Kuala Regency is a wetland area with an acidic pH of 3.65 on average. The low pH will cause the enamel crystals to dissolve, resulting in a demineralization process. Minerals lost due to demineralization can be recovered by a remineralization using materials containing phosphate and calcium. Siam banjar orange peel contains 19.9% phosphate and 37.1% calcium. Objective: To analyze the effect of siam banjar orange peel extract on the increase in phosphate ion levels in deciduous teeth after demineralization in wetland water pH 4.5 in the Barito Kuala district. Methods: This research was a true experimental research with post test only with control group design which divided 20 extracted mandibular primary incisors into 4 treatment groups, namely immersion in the extract of Siam Banjar orange peel with concentrations of 100%, 75%, 50%, And 25% and 1 control group that is soaking in wetland water pH 4.5. Then measured the levels of phosphate ions in the teeth using UV-Vis spectrophotometry. Results: The results of the One Way ANOVA statistical test showed the value of p = 0.065 (p>0.05), which means that there was no statistically significant difference between groups. Conclusion: There was no significant effect on immersion of the teeth in the extract of the orange peel of Siam Banjar (Citrus reticulata) on the increase in phosphate ion levels in primary teeth.
Keywords: Citrus reticulata, Phosphate, Remineralization
ABSTRAK
Latar Belakang: Kabupaten Barito Kuala mempunyai prevalensi gigi berlubang tertinggi di Kalimantan Selatan yaitu 59,67%. Kabupaten Barito Kuala merupakan daerah lahan basah dengan pH asam yaitu rata-rata 3,65. Rendahnya pH tersebut akan menyebabkan kristal enamel larut sehingga terjadi proses demineralisasi. Mineral yang hilang akibat demineralisasi dapat dikembalikan dengan proses remineralisasi menggunakan bahan yang mengandung fosfat dan kalsium. Kulit jeruk siam banjar mengandung fosfor sebanyak 19,9% dan kalsium 37,1%. Tujuan: Menganalisis pengaruh ekstrak kulit jeruk siam banjar terhadap peningkatan kadar ion fosfat pada gigi desidui setelah dilakukan demineralisasi pada air lahan basah pH 4,5 di daerah Kabupaten Barito Kuala. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan post test only with control group design yang membagi 20 gigi desidui insisivus rahang bawah yang sudah di ekstraksi dalam 4 kelompok perlakuan, yaitu perendaman pada ekstrak kulit jeruk siam banjar konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% dan 1 kelompok kontrol yaitu perendaman pada air lahan basah pH 4,5. Kemudian dilakukan pengukuran kadar ion fosfat pada gigi dengan menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis. Hasil: Hasil uji statistik One Way ANOVA menunjukkan nilai p = 0,065 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antar kelompok secara statistik. Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada perendaman gigi dalam ekstrak kulit jeruk siam banjar (Citrus reticulata) terhadap peningkatan kadar ion fosfat pada gigi desidui.
Kata Kunci: Citrus reticulata, Fosfat, Remineralisasi.
Full Text:
PDFReferences
Busman, Arma U, Nofriadi. Hubungan Aplikasi Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP) terhadap Remineralisasi Gigi. Journal B-Dent. 2014; 1 (1): 18.
Setyawati A, Waladiyah F. Porositas Email Gigi Sebelum dan Sesudah Aplikasi Pasta Cangkang Telur Ayam Negri. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. 2019; 31 (3): 222.
Riskesdas. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI; 2013.p.148.
Riskesdas. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI; 2018.p.133.
Nadia, Widodo, Hatta I. Perbandingan Indeks Karies Berdasarkan Parameter Kimiawi Air Sungai dan Air PDAM pada Lahan Basah Banjarmasin. Dentin (Jur.Ked.Gi). 2018; 2 (1): 14.
Febriyanti E, Kania D, Aspriyanto D. Perbandingan Jumlah Koloni Bakteri Anaerob pada Saliva Anak yang Berkumur dengan Air Lahan Gambut dan Air PDAM. Dentin (Jur. Ked. Gigi). 2018; 2 (1): 115.
Napitupulu RL, Adhani R, Erlita I. Hubungan Perilaku Menyikat Gigi, Keasaman Air, Pelayanan Kesehatan Gigi terhadap Karies di MAN 2 Batola. Dentin Jurnal Kedokteran Gigi. 2019; 3 (1): 18.
Hartami E, Irmawati, Herawati. Perbedaan Kadar Kalsium dan Fosfor Gigi Sulung pada Anak dengan DEF-T Rendah dan Tinggi. E-Prodenta Journal of Dentistry. 2019; 3 (2): 234.
Aryati E, Dharmayanti AW. Manfaat Ikan Teri Segar (Stolephorus sp) terhadap Pertumbuhan Tulang dan Gigi. ODONTO Dental Journal. 2019; 1 (2): 53-54.
Rachmawati D, Iriyanti AN, Alzelia Z. Pengaruh Perendaman Ekstrak Kulit Semangka (Citrullus Lanatus) terhadap Kadar Kalsium dan Fosfor Gigi Desidui. E-Prodenra Journal of Dentistrty. 2020; 4 (1): 278.
Dwiandhono I, Imam DN, Mukaromah A. Applications of Whey Extract and Cpp-Acp in Email Surface Towards Enamel Surface Hardness After Extracoronal Bleaching. Jurnal Kesehatan Gigi. 2019; 6(2): 96.
Rahayu YC. Peran Agen Remineralisasi pada Lesi Karies Dini. (J.K.G Unej). 2013; 10 (1): 25.
Sungkar S, Fitriyani S, Yunanita I. Kekerasan Permukaan Email Gigi Tetap Setelah paparan Minuman Ringan Asam Jawa. J Syiah Kuala Dent Soe. 2019; 1 (1): 6.
Syafril, et al. Strategi Pemasaran Buah Jeruk Petani Melalui BUMDES Desa Karang Bunga Kecamatan Mandasatana. Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2020; 1(2): 82.
Czech A dkk. Mineral Content of The Pulp and Peel of Various Citrus Fruit Cultivars. Biological Trace Element Research. 2019; (2020): 558-559.
Aghajanian P, et al. The Roles and Mechanisms of Action of Vitamin C in Bone: New Developments. J. Bone Miner Res. 2015; 30 (11): 2-12.
Epasinghe DJ, Yiu CKY, Burrow MF. Effect of Flavonoids on Remineralization of Artificial Root Caries. Australian Denta Journal. 2016; 61: 196-201.
Widyaningtyas V, Rahayu YC, Barid I. Analisis Peningkatan Remineralisasi Enamel Gigi Setelah Direndam Dalam Susu Kedelai Murni (Glycine max (L.) Merill) Menggunakan Scaning Electron Microscope (SEM). Jurnal Pustaka Kesehatan. 2014; 2 (2): 260-261.
Syahrial AA, Rahmadi P, Putri DK. Perbedaan Kekerasan Permukaan Gigi Akibat Lama Perendaman dengan Jus Jeruk (Citrus sinensis. Osb) secara In Vitro. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. 2016; 1(1): 1.
Sariyem, Sadimin, Yuwana RP. Pengaruh Mengkonsumsi Larutan Propolis terhadap pH Saliva. Jurnal Kesehatan Gigi. 2014; 1 (1): 50.
Sufitri RA, Nurdiana, Krismayanti L. Uji Ekstrak Daun Pecut Kuda (Stachytarphetajamaicensis l) sebagai Penghambat Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Tudris IPA Biologi FITK IAIN Mataram. 2015; 7 (2): 205.
Coceska E, et al. Enamel Alteration Following Tooth Bleaching Agents. Journal of Microscopy. 2015; 00 (0): 1-13.
Nasution AI, 2016, Jaringan Keras Gigi – Aspek Mikrostruktur dan Aplikasi Reset. Syiah Kuala University: Banda Aceh; 2016.p.20.
Rachmania RA, dkk. Studi In Silico Senyawa Alkaloid Herba Bakung Putih (Crinum Asiaticum L.) pada Penghambatan Enzim Siklooksigenase (COX). Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal penelitian dan Pengembangan Ilu Kimia. 2018; 4 (2): 133.
Samad R, et al. Influence of Dangke (cheese Typical Enrekang, South Sulawesi) Consumption to Calcium and Phosphate Levels in Saliva, Remineralization of Enamel, Number and Type of Bacteria in Dental Plaque. Journal of International Dental and Medical Research. 2018; 1 (3): 965.
DOI: https://doi.org/10.20527/dentin.v6i1.6228
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact Us:
Faculty of Dentistry
Lambung Mangkurat University
Jalan Veteran No. 128 B Banjarmasin, Indonesia
E-mail. [email protected]
Website. fkg.ulm.ac.id