GAMBARAN TINGKAT KEPARAHAN MALOKLUSI MENGGUNAKAN HANDICAPPING MALOCCLUSION ASSESSMENT RECORD (HMAR) PADA SISWA SDN GAMBUT 10
Abstract
Latar Belakang: Maloklusi menduduki urutan ketiga setelah karies gigi dan penyakit periodontal pada masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dengan prevalensi yang sangat tinggi yaitu sekitar 80%. Keparahan maloklusi dinilai dengan menggunakan indeks maloklusi. Indeks yang digunakan pada penelitian ini adalah Handicapping Malocclusion Assesment Record (HMAR) yang dapat memberikan penilaian ciri-ciri oklusi secara kuantitatif dan objektif. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran keparahan maloklusi dengan menggunakan Handicapping Malocclusion Assesment Record (HMAR) pada siswa SDN Gambut 10. Metode: Penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah siswa SDN Gambut 10 kelas 3, 4, 5 dan 6 dengan anak usia 8 hingga 12 tahun. Sampel penelitian berjumlah 52 responden dan pengambilan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dilakukan pemeriksaan dan penilaian melalui model studi untuk mengetahui tingkat keparahan maloklusi menggunakan indeks Handicapping Malocclusion Assesment Record (HMAR). Hasil: Kasus maloklusi yang paling banyak ditemukan adalah maloklusi ringan, kasus tertentu perlu perawatan yaitu 22 orang (42,3%), diikuti maloklusi berat, perlu perawatan sebanyak 16 orang (30,7%), maloklusi ringan, tidak perlu perawatan sebanyak 10 orang (19,2%) dan maloklusi berat, sangat perlu perawatan sebanyak 3 orang (5,7%). Kesimpulan: Keparahan maloklusi menggunakan Handicapping
Malocclusion Assesment Record (HMAR) pada siswa SDN Gambut 10 yang paling banyak ditemukan adalah kategori maloklusi ringan, kasus tertentu perlu perawatan.
Kata kunci : Anak-anak, HMAR, keparahan maloklusi
Background: Malocclusion ranks third after dental caries and periodontal disease among dental and oral health problems in Indonesia with a very high prevalence of around 80%. Malocclusion severity can be assessed using a malocclusion index. The index used in this study is the Handicapping Malocclusion Assessment Record (HMAR) which can provide a quantitative and an objective assessment of occlusion traits. Purpose: To find out the severity of malocclusion using Handicapping Malocclusion Assessment Record (HMAR) on students of SDN Gambut 10. Methods: This was an observational descriptive study with cross-sectional design. The population in this study were students of SDN Gambut 10 grade 3, 4, 5 and 6 including children in 8 to 12-year age group. Total sample comprised of 52 respondents which was determined by purposive sampling technique. Samples were examined and were assessed with a study model to determine the severity of malocclusion using Handicapping Malocclusion Assessment Record (HMAR). Results: The most common case of malocclusion were mild malocclusion in which certain cases require a treatment in the total of 22 people (42.3%). It was followed by severe malocclusion in which cases require treatment in the total of 16 people (30.7%). Mild malocclusion with no treatment required was presented in the total of 10 people (19.2%) and severe malocclusion which requires treatment were observed in the total of 3 people (5.7%). Conclusion: The severity of malocclusion assessed using Handicapping Malocclusion Assessment Record (HMAR) among students of SDN Gambut 10 is mostly presented in mild malocclusion category in which certain cases require a treatment.Full Text:
PDFReferences
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. p. 94.
Fitriani, Kurniawan FKD, Wibowo D. Perbandingan nilai indikator maloklusi ringan dengan maloklusi berat berdasarkan indeks HMAR (Handicapping Malocclusion Assessment Record). Dentin Jurnal Kedokteran Gigi. April 2018; II (1): 92.
Laguhi PA, Anindita PS, Gunawan PN. Gambaran maloklusi dengan menggunakan HMAR pada pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal e-GiGi (eG). Juli-Desember 2014; 2 (2): 2-6.
Feroza NA, Kurniawan FKD, Wibowo D. Hubungan antara kebiasaan buruk bernafas melalui mulut dan tingkat keparahan maloklusi di SMPN 4 Banjarbaru dan SMAN 4 Banjarbaru. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. Maret 2017; II (1): 40.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. Buku profil kesehatan Kabupaten Banjar tahun 2016. Seksi data dan informasi kesehatan; April 2017. p. 12, 179.
Tim Pelaksana Riskesdas Provinsi Kalimantan Selatan. Pokok-pokok hasil Riskesdas dalam angka Provinsi Kalimantan Selatan. 2013. p. 115, 129.
Nahusona DR, Sari JP. Tingkat keparahan maloklusi pada anak usia 11-12 tahun dengan menggunakan indeks Handicapping Malocclusion Assesment Record: Penelitian observasional di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng. Makassar Dent J. 2018; 7 (2): 62-6.
Susilowati. Prevalensi maloklusi gigi anterior pada siswa Sekolah Dasar (Penelitian pendahuluan di SD 6 Maccora Walihe, Sidrap). Makassar Dent J. 2016; 5 (3): 99.
Singh G. Textbook of orthodontic. 3rd ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2015. p. 50, 55-7, 145-6, 171, 176-9, 190-2.
Saputri D, Novita CF, Zakky M. Perbandingan tindakan menjaga kebersihan rongga mulut dan status oral hygiene pada anak usia Sekolah Dasar di daerah perkotaan dan pedesaan. Journal of Syiah Kuala Dentistry Society. 2017; 2 (2): 94.
Loblobly M, Anindita PS, Leman MA. Gambaran maloklusi berdasarkan indeks Handicapping Malocclusion Assesment Record (HMAR) pada siswa SMAN 9 Manado. Jurnal e-GiGi (eG). Juli-Desember 2015; 3 (2): 628-31.
Tambuwun S, Harapan IK, Amuntu S. Hubungan pengetahuan cara memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan karies gigi pada siswa kelas 1 SMP Muhammadiyah Pone Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ilmiah Perawat Manado. September 2014; 3 (2): 55-6.
Susanto HC, Anggaraeni PI, Pertiwi NKF. Gambaran kebiasaan buruk dan kejadian maloklusi pada siswa Sekolah Dasar Negeri 19 Pemecutan. Bali Dental Journal. 2019; 3 (1): 31.
Wijayanti P, Krisnawati, Ismah N. Gambaran maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodonti pada anak usia 9-11 tahun (Studi pendahuluan di SD At-Taufiq, Cempaka Putih, Jakarta). Jurnal PDGI. 2014; 63 (1): 25-6.
Agarwal A. Mathur R. An overview of orthodontics indices. World Journal of Dentistry. Januari-Maret 2012; 3 (1): 79.
Dueñaz RE, Burak MY, Saavedra MA, Ocampo AM. Handicapping malocclusions with a potential to deteriorate, an index proposal and its application. Revista Odontologica Mexicana. April-Juni 2011; 15 (2): 77-8.
Siagian KV. Kehilangan sebagian gigi pada rongga mulut. Jurnal e-Clinic (eCl). Januari-Juni 2016; 4 (1): 1.
Anshary MF, Cholil, Arya IW. Gambaran pola kehilangan gigi sebagian pada masyarakat Desa Guntung Ujung Kabupaten Banjar. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. September 2014; II (1): 139.
Riyanti E, Indriyanti R, Primarti RS. Prevalensi maloklusi dan gigi berjejal berdasarkan jenis kelamin dan umur pada anak-anak Sekolah Dasar di Bandung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 2018; 2 (12): 1-5.
Yassin SM. Prevalence and distribution of selected dental anomalies among saudi children in Abha, Saudi Arabia. J Clin Exp Dent. Desember 2016; 8 (5): 1-6.
Lubis MM, Utami AR. Distribusi maloklusi berdasarkan klasifikasi Angle pada pasien di Departemen Ortodonsia RSGMP FKG USU tahun 2009-2013. Dentika Dental Journal. 2015; 18 (3): 257-61.
Yuanisa S, Malik I, Saptarini R. Persentase maloklusi angle kelas II divisi 1 pada anak dengan kebiasaan bernafas melalui mulut. J Kedokteran Gigi Unpad. Desember 2016; 28(3): 191-96.
Dewati R, Wibowo TB, Masyithah. Koreksi gigitan terbalik posterior dan anterior dengan alat cekat rapid maxillary expansion dan elastik intermaksila. Dental Journal. Juni 2014; 47 (2): 99.
Utari TR, Abdillah N. Perawatan crossbite anterior pada masa gigi bercampur menggunakan Incline Plane Lepasan. IDJ. 2012; 1(1): 100-1.
Mandala V, Ardhana W, Christnawati. Perawatan gigitan terbuka anteroposterior tipe skeletal dengan teknik straightwire. Maj Ked Gi. Desember 2014; 21(2): 178-9.
DOI: https://doi.org/10.20527/dentin.v3i1.884
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact Us:
Faculty of Dentistry
Lambung Mangkurat University
Jalan Veteran No. 128 B Banjarmasin, Indonesia
E-mail. [email protected]
Website. fkg.ulm.ac.id