Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Tanjung dan Daun Jambu Biji terhadap Staphylococcus aureus In Vitro

Irhamna Syari Yani Yani, Noor Muthmainah, Alfi Yasmina

Abstract


Abstract: Tanjung plants and guava plants are known as plants by the community as herbal medicines. Tanjung leaves contain anti-bacterial substances such as flavonoids, tannins, terpenoids and saponins, while guava leaves are flavonoids and alkaloids. This study aims to determine comparison the antibacterial activity of tanjung and guava leaves S. aureus in vitro. This research uses an experimental method, grouped each cape leaf and guava leaf. One group based on concentrations of 5%, 15%, 25%, and 35% obtained inhibitory zones in cape leaf extract in a row of 8.9 mm, 12.32 mm, 15.49 mm and 17.31 mm, in jamb bji leaf extract were 7.08 mm, 11.09 mm, 11.34 mm and 16.58 mm respectively. Positive control in this study used clindamycin and negative control was aquades. Data analysis was performed with Shapiro-Wilk normality test, Levene’s Test variance homogeneity test obtained normal and non-homogeneous data then continued with the Kruskall-Wallis and Mann Whitney tests with a 95% confidence level. In this study, there was no significant difference between tanjung leaf extract and guava leaf extract. Conclusions, there were no significant differences in the activity of tanjung leaf extract and guava leaf extract to inhibit the growth of S. aureus in vitro.

 

Keywords:        Tanjung leaves, guava leaves, Staphylococcus aureus

 

Abstrak:  Tanaman tanjung dan tanaman jambu biji merupakan tanaman yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat herbal. Daun tanjung mengandung zat anti bakteri seperti flavonoid, tanin, terpenoid dan saponin, sedangkan pada daun jambu biji terdapat flavonoid dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri daun tanjung dan daun jambu biji terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro. Penilitian ini menggunakan metode eksperimental, dikelompokkan masing-masing, satu kelompok berdasarkan konsentrasi   5%, 15%, 25%, dan 35% didapatkan zona hambat pada ekstrak daun tanjung secara berturut-turut sebesar 8,9 mm, 12,32 mm, 15,49 mm dan 17,31 mm, ekstrak daun jambu biji berturut-turut 7,08 mm, 11,09 mm, 11,34 mm dan 16,58 mm. Kontrol psitif pada penelitian ini menggunakan klindamisin dan kontrol negatif adalah aquades. Melakukan analisis data dengan uji normalitas  Shapiro-Wilk, uji homogenitas varians Levene’s Test didapatkan data normal dan tidak homogen maka dilanjutkan dengan uji Kruskall-Wallis dan Mann Whitney dengan tingkat kepercyaan 95%. Pada penelitian ini tidak ditemukan berbeda bermakna antara ekstrak daun tanjung dengan ekstrak daun jambu biji.”Kesimpulan padaa peneliitian ini  tidak terdapaat perbedaan bermakna pada aktivitas ekstrak daun tanjung dan ekstrak daun jambu biji untuk menghambat pertumbuhan S. aureus secara in vitro.

 

Kata – kata kunci :  daun tanjung, daun jambu biji, Staphylococcuss aureus,

Keywords


Homeostasis; Homeostasis Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat; daun tanjung; daun jambu biji; Staphylococcuss aureus

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.20527/ht.v3i2.2274

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Homeostasis

Creative Commons License
Homeostasis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

Program Studi Kedokteran Program Sarjana
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Veteran No.128 Banjarmasin
Phone: +62-878-1546-0096
email : [email protected]