PERBEDAAN WAKTU REAKSI SEBELUM DAN SESUDAH LARI AEROBIK 12 MENIT PADA REMAJA TERLATIH BASKET DAN TIDAK
Abstract
Pada masa pandemi Covid 19, latihan fisik atau olahraga merupa hal yang penting untuk dilakukan guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Lari aerobik 12 menit dengan intensistas sedang merupakan salah satu jenis latihan fisik yang biasa dilakukan oleh semua golongan umur terutama remaja. Latihan fisik sangat berhubungan erat dengan waktu reaksi. Waktu reaksi adalah seberapa cepat seseorang merespon terhadap suatu stimulus/rangsangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan waktu reaksi sebelum dan sesudah lari aerobik 12 menit dengan intensitas sedang pada remaja terlatih basket dan tidak terlatih basket. Penelitian dilakukan dengan Cross Sectional Study pada 15 siswa pemain basket dan 15 siswa bukan pemain basket SMAN 1 Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan T-test berpasangan (sebelum dan sesudah) dan T-test tidak berpasangan (terlatih dan tidak terlatih) dan uji mann-whitney (selisih waktu reaksi). Hasil analisis data adalah terdapat perbedaan bermakna (p=0.000) antara nilai waktu reaksi remaja terlatih basket (0,020) dan remaja tidak terlatih basket (0,040). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa waktu reaksi remaja terlatih basket lebih baik dibanding remaja tidak terlatih basket dilihat dari hasil selisih waktu reaksi sebelum dan sesudah lari aerobik 12 menit dengan intensitas sedang
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Huldani. Respon imun (kortisol, tnfα, hmgb1) pada remaja yang terlatih dan tidak terlatih setelah exercise lari 12 menit. Repository Universitas Hasanuddin. 2021: 1-10
Roach A, Lash D, Loomis E, Sinnen T, DeYoung M. The effects of exercise on reaction time. JASS. 2014: 2-17
Leonardo A dan Komaini A. Hubungan aktivitas fisik terhadap keterampilan motorik. J Stamina. 2020; 4(3): 135-144.
Ricky Z. Peningkatan hasil pembelajaran bola basket melalui pendekatan bermain siswa SMAN 1 Pulau Punjung Dharmasraya. JDER. 2020; 1(2): 86-92.
Aflita W. Pengaruh rehidrasi dengan minuman isotonik terhadap waktu reaksi (studi perbandingan dengan air mineral) [skripsi]. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2015: 1-8
Engell T, Lorås HW, Sigmundsson H. Window view of nature after brief exercise improves choice reaction time and heart rate restoration. New Ideas Psychol. 2020; 58: 1-5.
Chundakal D, Kulkarni P, Chavan S, Prabhakar R. Effect of music therapy and frenkel exercise on reaction time in geriatric population-a comparative study. Indian J Physiother Occup Ther. 2021; 15(4): 17-25.
Rahman MH and Islam MS. Investigation of audio-visual simple reaction time of university athletes and non-athletes. J Adv Sports Phys Edu. 2021; 4(3): 24-9.
Jais M, Slamet, Juita A. The effect of exercise one - on - one sadhow tag of reaction time in student extracurricular basket ball sma budhi luhur rumbai pekanbaru. The Sport Coaching Education Faculty of Teaching And Education Riau University. 2016: 1-9
Anindita AE, Sumekar TA, Supatmo Y. Analisis komponen waktu reaksi atlet bulutangkis (studi pada atlet bulutangkis di semarang). J Kedokteran Diponegoro. 2017; 6(2): 261-7.
Karia RM, Ghuntla TP, Mehta HB, Gokhale PA, Shah CJ. Effect gender of gender difference on visual reaction: a study onmedical students of bhavnagar. IOSR Journal of Pharmacy. 2012; 2(3): 452-54
DOI: https://doi.org/10.20527/ht.v6i1.8811
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Homeostasis
Homeostasis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Program Studi Kedokteran Program Sarjana
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Veteran No.128 Banjarmasin
Phone: +62-878-1546-0096
email : [email protected]