HUBUNGAN PENGGUNAAN COTTON BUD UNTUK TOILET TELINGA DENGAN DERAJAT KELUHAN GATAL BERDASARKAN NILAI VAS

Nadiya Alifa Nur Istiqomah, Nur Qamariah, Rahmiati Rahmiati, Alex Syamsuddin, Lisda Hayatie

Abstract


Cotton bud merupakan alat yang sering digunakan untuk mengorek telinga. Penggunaan cotton bud di liang telinga menimbulkan trauma lokal, sehingga memudahkan terjadinya iritasi, inflamasi, hingga infeksi yang dapat menimbulkan keluhan telinga gatal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan frekuensi dan jumlah penggunaan cotton bud untuk toilet telinga dengan derajat keluhan gatal berdasarkan nilai VAS. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan sampel secara purposive sampling menggunakan kuesioner didapatkan 52 sampel mahasiswa FK ULM angkatan 2019-2021. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi penggunaan cotton bud terbanyak adalah jarang (≤1 kali seminggu), dan mayoritas mahasiswa menggunakan cotton bud dengan jumlah banyak (>1 batang). Intensitas keluhan gatal terbanyak yang dirasakan adalah derajat ringan, diikuti sedang, dan berat. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna, baik pada analisis frekuensi penggunaan, maupun jumlah cotton bud dengan derajat keluhan gatal pada telinga berdasarkan nilai VAS.


Keywords


cotton bud, frekuensi, jumlah, gatal

Full Text:

PDF

References


Gabriel OT, Mohammed UA, Paul EA. Knowledge, attitude and awareness of hazards associated with use of cotton bud in a Nigerian Community. Int J Otorhinolaryngol Head Neck Surg. 2015;4:248-253.

Najwati H, Saraswati LD, Muyassaroh. Gambaran pengetahuan orang tua dan perilaku membersihkan liang telinga anak dengan kejadian impaksi serumen pada anak sekolah dasar di wilayah pesisir. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;5(4):359-367.

Yuliyani EA, Setyorini RH, Triani E, Yudhanto D, Ajmala IE. Pemeriksaan telinga hidung tenggorok pada siswa SDN 16 Mataram. Jurnal PEPADU. 2020;1(3):349.

Husni T. Komplikasi tindakan ear candle. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2015;15(1):51.

Mahfoz TM. Cerumen knowledge and ear cleaning practices among medical students in Saudi Arabia: An observational study. Majmaah J Heal Sci. 2021;9(1):80-94.

Lee LM, Govindaraju R, Hon SK. Cotton bud and ear cleaning--a loose tip cotton bud?. Med J Malaysia. 2005;60(1):85-88.

Farid A, Agustina R, Choiruna HP. Faktor-faktor yang berhubungan dengan terbentuknya serumen obsturan di RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan. Nerspedia. 2019;2(1):69-76.

Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher. Edisi 6. Jakarta: FK UI; 2007.

Adams GL, Boies LR, Higler PH. Buku ajar penyakit THT. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2010.

Greaves MW. Recent advances in pathophysiology and current management of itch. Ann Acad Mes Singapore. 2007;36(9):788-92 .

Nakahara MK, Katoh N, Saeki H, Mizutani H, Hagihara A, Takeuchi S, et al. Comparative cut-off value setting of pruritus intensity in visual analogue scale and verbal rating scale. Acta Derm Venereol. 2015;95(3):345-346.

Sedjati ML, Palandeng OI, Pelealu OC. Pola kuman penyebab otitis eksterna dan uji kepekaan antibiotik di Poliklinik THT-KL BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. e-Cl UNSRAT. 2014;2(1):1-9.

Aldawsari SA, Aldawsari AA, Aljthalin AA, Dossari FM, Alhammad MA, Shatri MS, Aljthalin RA, et al. Knowledge, attitudes and practices of self-ear cleaning among medical students, Majmaah University, Saudi Arabia. International journal of medical research professionals. 2018;4(4):155-61

Mustofa FL, Oktobiannobel J, Wibawa FS, Megawati S. Hubungan antara penggunaan cotton bud dengan gangguan pendengaran terhadap pasien serumen obsturan di RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. MAHESA. 2021;1(3):222-229.

Zia S, Tahir HM, Azeem K, Adil SO, Shehzad A, Shah MA. Frequency and factors of ear infection among swimmers, cotton bud and headphone users. Pakistan journal of public health. 2019;9(1):15-18.

Haji AK, Alharbi BA, Alhazmi KA, Alharthi BT, Kabli AF. Knowledge, attitudes, and practices of self-ear cleaning in Makkah region, cross-sectional study. Saudi medical horizons journal. 2021;1(1):26-33.

Money P, Naftali Z, Marliyawati D. Hubungan antara penggunaan cotton bud dengan serumen obsturan. Jurnal kedokteran Diponegoro. 2018;7(2):892-905.

Suhas SS, Ravi D, Prasad MH, Ravi AS, Balaji NK. Habitual self-cleansing of ears with the cotton ear buds and its otological impact. International journal of scientific research. 2017;6(9):108-110.

Sander R. Otitis externa: a practical guide to treatment and prevention. American family physician. 2001;63(5):927-942.

Adegbiji WA, Aremu SK. Cotton bud: usage, presentation, complications, and management among otorhinolaryngology patients. MedLife Open Access (ENT-Otolaryngology). 2018;1:1-5.

Olaosun AO. Does self ear cleaning increase the risk of ear disease?. International journal of recent scientific research. 2014;5(6):1087-1090.




DOI: https://doi.org/10.20527/ht.v6i2.9996

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Homeostasis

Creative Commons License
Homeostasis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

Program Studi Kedokteran Program Sarjana
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Veteran No.128 Banjarmasin
Phone: +62-878-1546-0096
email : [email protected]