PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT

Adip Mustofa, Jaka Guruh Wicaksono, Nurhakim Nurhakim, Afriko Afriko, Sari Melati

Abstract


Jalan angkut memiliki peranan yang sangat penting dalam siklus operasi produksi penambangan.  Kualitas jalan angkut akan menjadi faktor penentu dalam pencapaian target produksi suatu perusahaan. Pencapaian target produksi antara lain dipengaruhi oleh produktivitas alat. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh perbaikan jalan angkut terhadap produktivitas alat angkut.

Perbaikan yang diterapkan berupa perubahan struktur lapis jalan berdasarkan daya dukung material jalan yang diperoleh melalui uji lab serta beban maksimum yang diterima jalan. Penentuan rancangan ketebalan struktur lapis jalan mengacu pada nilai California Bearing Ratio (CBR). Sedangkan beban maksimum dihitung dari alat angkut terbesar dalam keadaan bermuatan penuh yang melewati jalan. Geometri jalan angkut yang meliputi panjang segmen, lebar jalan, dan kemiringannya merupakan perpaduan hasil pengukuran langsung dan pengolahan data dari peta jalan angkut. Data waktu edar alat diambil langsung di lapangan sebelum dan sesudah jalan diperbaiki untuk mengetahui dampaknya terhadap perubahan produktivitas.

Alat angkut terbesar yang melewati jalan berupa Komatsu HD465-7 dengan berat bermuatan 97,875 kg dan distribusi beban maksimum terletak pada bagian belakang alat angkut sebesar 36,682.5 lbs. Tebal perkerasan di atas subgrade yang sesuai untuk menahan beban ini adalah setebal 28 inch, dengan minimal lapisan base coarse 8 inch, dan lapisan surface coarse 9 inch.  Hasil uji lab material yang tersedia di lapangan yaitu batulempung dan batulempung pasiran memiliki nilai CBR maksimum masing-masing 43% dan 48%. Batulempung digunakan sebagai material surface coarse dengan tebal 7 inch. Batulempung pasiran digunakan sebagai material base coarse dengan tebal 21 inch. Kecepatan rata-rata alat angkut yang sebelumnya 20.65 km/jam naik menjadi 22.19 km/jam setelah jalan diperbaiki sehingga terjadi peningkatan produktivitas alat angkut yaitu sebesar 2.1 BCM/ jam untuk setiap alat angkut.

 

Kata-kata kunci: Jalan angkut tambang, perbaikan jalan, produktivitas alat angkut, struktur lapis jalan


Full Text:

PDF

References


Asiyanto. 2010. Metode Konstruksi Proyek Jalan. UI Pressm Jakarta. hal : 5-55.

Suwandhi, A. 2004. Diklat Perencanaan Tambang Terbuka. UNISBA, Bandung.

Soedarmo, G. D., dan Purnomo, S. J. E. 1993. Mekanika Tanah 1. Kanisius, Yogyakarta. hal : 153-154. [4] H. Saodang. 2005. Konstruksi Jalan Raya Buku 2. Penerbit Nova, Bandung.

Slamet, M. 1995. Petunjuk Praktikum Mekanika Tanah II. ITB, Bandung. hal : 10-15.

Prodjosumarto, P. 1989. Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan Teknik Pertambangan, ITB, Bandung.

Sukirman, S. 2010. Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur, Nova, Bandung. hal 14-30.

Kaufman W.W., and Ault J.C. 1977. Design of Surface Mine Haulage Roads – A Manual. United States. 50 p.




DOI: https://doi.org/10.20527/jhs.v1i01.906

Refbacks

  • There are currently no refbacks.