Penyuluhan tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) di SMPN 31 Banjarmasin

Anisa Desriyanti, Nor Aida, Difa Intannia, Satrio Wibowo Rahmatullah, Herningtyas Nautika Lingga

Abstract


Obat merupakan bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk menyembuhkan, memelihara, dan meningkatkan kesehatan. Jika dalam penggunaan suatu obat tidak tepat, maka dapat berisiko membahayakan penggunanya. Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya penggunaan obat yang salah atau penyalahgunaan obat dapat dilakukan promosi kesehatan DAGUSIBU yang merupakan singkatan dari (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan tepat yang merupakan program gerakan keluarga sadar obat. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang tepat pada siswa SMPN 31 Banjarmasin. Metode yang digunakan yaitu ceramah disertai dengan pemberian leaflet berisi materi DAGUSIBU. Sebagai bahan evaluasi dilakukan pretes, diskusi, tanya jawab dan postes. Hasil kegiatan promosi kesehatan diketahui nilai rata-rata pretes siswa adalah 65,33 dan nilai rata-rata postes siswa adalah 95. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai DAGUSIBU sebanyak 45,41% setelah diberikan promosi kesehatan.

 

Kata Kunci: Leaflet, Obat, Promosi Kesehatan, Siswa

  

Medicine is a substance i that is necessary for maintaining and enhancing health, but when taken improperly, it can be harmful to the user. DAGUSIBU (Get, Use, Save, Dispose of) drugs safely and correctly, a drug awareness family movement program, is one strategy to prevent inappropriate or overuse of drugs. In order to improve students' awareness of how to get, use, store, and dispose of medications, health promotion activities were conducted at SMPN 31 Banjarmasin. The approach employed was a lecture combined with the distribution of pamphlets providing DAGUSIBU information. Pre-test, discussion, question-and-answer, and post-test exercises were used as evaluation tools. The outcomes of the health promotion activities revealed that the typical student pretest score was 65.33 and the typical student posttest score was 95. Thus, it can be said that after receiving health promotion, students' understanding of DAGUSIBU increased by 45.41%.


Keywords


Leaflets, Medicine, Health Promotion, Students

Full Text:

PDF

References


Hajrin, W., Hamdin, C. D., Wirasisya, D. G., Erwinayanti, G. A. P. S., & Hasina, R. (2020). Edukasi pengelolaan obat melalui DAGUSIBU untuk mencapai keluarga sadar obat. INDRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 5-7.

Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang.

Norsafitri, R.A., Mulia, R.E., Lingga, H.N., Kumala, D.F. (2023). Promosi Kesehatan “Bijak Menggunakan Antibiotik” pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2. Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea, 1 (1), 1-5.

Nugraheni, A. Y., Ganurmala, A., & Pamungkas, K. P. (2020). Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat: DAGUSIBU Pada Anggota Aisyiyah Kota Surakarta. Abdi Geomedisains, 15-21.

Ratnasari, D., Yunitasari, N., & Deka, P. T. (2019). Penyuluhan Dapatkan–Gunakan–Simpan–Buang (DAGUSIBU) Obat. Journal of Community Engagement and Empowerment, 1(2).

Rikomah, S.E., Lestari, G., Agustin, N. (2020). Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang DAGUSIBU Obat di Kelurahan Tanah Patah Kota Bengkulu. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 9 (2), 51-55.




DOI: https://doi.org/10.20527/jpmp.v1i4.10934

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea dipublikasi oleh

Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Lambung Mangkurat

Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License