Adaptasi Kultural Masyarakat Dalam Modernisasi (Studi Kasus di Kawasan Batang Banyu Kabupaten Tapin)

Nurul Azkar, Asy'ari Abbas, Luthfi Hidayat

Abstract


Masyarakat yang bermukim di kawasan Batang Banyu memiliki kultur pertanian yang khas sesuai dengan lingkungan alamnya. Kultur masyarakat tersebut selalu mengalami perubahan secara evolusioner. Perubahan kultur tersebut ternyata kurang adaptif terhadap kultur modern yang diintrodusir perkebunan kelapa sawit.

References


Berbuat Bersama Berperan Setara. Awal Penerapan Partcipatory Rural Appraisal (PRA). Konsorsium Pengembangan Dataran Tinggi Nusa Tenggara. (1996). Bandung: Studio Driya Media.

Budiman, A. (1984). Sebuah Pengantar dalam Andre Gunder Frank, Sosiologi Pembangunan dan Keterbelakangan Sosiologi. Pustaka Pulsar.

Chamber, R. (1992). Memahami Desa secara Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.

Comte, A. (1964). “The Progress of Civilization through Three State” dalam Amitai Etzioni dan Eva Etzioni (ed). New York: Social Change, Basic Book.

Creswell, J. W. (2010). Research Design. ==Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Penerjemah: Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damanhuri, D. S. (2010). Ekonomi Politik dan Pembangunan: Teori, Kritik, dan Solusi bagi Indonesia dan Negara Sedang Berkembang. Bogor: IPB Press dan STEI Tazkia.

Dove, M. (1985). Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia dalam Modernisasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Frank, A. G. (l969). Development of Underdevelopment, Monthly Review Press, New York.

Huntington, S. (1976). “The Change to Change: Modernization, Development, and Politics” dalam Cyril E. Black (ed.), Comparative Modernization: A Reader. New York: The Free Press.

Sugiyono, (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.20527/jpp.v2i1.2747

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

  

 

 

 

Web Analytics

Flag Counter