GAMBARAN RESILIENSI PADA KORBAN PEDOFILIA DI DENPASAR, BALI (STUDI KASUS PADA KP & WN)

Ni Luh Intan Cahya Dewantini, Rahmi Fauzia, Jehan Safitri

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk resiliensi korban pedofilia dari segi aspek dan karakteristik  resiliensi pada dua orang subjek bawah umur di Denpasar, Bali. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan berupa studi kasus. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling pada dua subjek. Teknik penggalian data menggunakan metode wawancara, kuisioner,  checklist  observasi  dan dokumentasi. Subjek memiliki beberapa aspek-aspek resiliensi yang benar-benar timbul pada diri kedua subjek diantaranya aspek optimis, efikasi diri dan pencapaian. Adapun dari aspek regulasi emosi, pengendalian impuls, analisa kausal, dan empati sangat dipengaruhi oleh fase perkembangan subjek yang masih anak-anak atau di bawah umur dan pola asuh orang tua masing-masing subjek sehingga menghasilkan resiliensi. Kedua subjek memiliki satu karakteristik resiliensi yang muncul yaitu kemandirian karena subjek sudah merasa bisa mencari uang untuk kebutuhan dirinya sendiri. Adapun dari karakteristik hubungan, humor, pengetahuan, inisiatif, kreativitas dan moralitas, semua sangat dipengaruhi oleh fase perkembangan subjek yang masih anak-anak atau di bawah umur dan pola asuh orang tua masing- masing subjek sehingga menghasilkan resiliensi.

Full Text:

PDF

References


Apriawal Jabbal, (2012). Resiliensi Pada Karyawan Yang Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Empathy, 1(1). Diakses pada 29 Maret 2016, dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=315445&val=5545&title=RESILIENSI%20PADA%20KARYAWAN%20YANG%20MENGALAMI%20PEMUTUSAN%20HUBUNGAN%20KERJA%20%28PHK%29

Bonanno, G. A., & Mancini, A. D. (2012). Beyond resilience and PTSD: Mapping the heterogeneity of responses to potential trauma. Psychological Trauma: Theory, Research, Practice, and Policy, 4(1), 74. Diakses pada tanggal 20 April 2016, dari https://www.semanticscholar.org.

Fuadi, M. A. (2011). Dinamika Psikologis Kekerasan Seksual: Sebuah Studi Fenomenologi. Psikoislamka, 02(08), 191-208. Diakses pada tanggal 18 April 2016, dari http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/Dinamika-Psikologis-Kekerasan-Seksual-Sebuah-Studi-Fenomenologi.pdf

Grotberg, E. H. (2005). A guide to promoting resilience in children : Strengthening the human spirit. Benard :Van Leer Foundation.

Gupta, A., Kumaraguru, P., & Sureka, A. (2012).

Characterizing Pedophile Conversations on the

Internet using Online Grooming. Diakses pada

tanggal 8 Maret 2016 dari http://precog.iiitd.edu.in/

Herman, M.D., et all. (2011). What is resilience?.

Journal Of Psychiatry, 56 (5), 258-265. Diakses

tangal 8 Maret 2016, dari

https://www2.viu.ca/resilience/documents/What

isResilience.pdf .

Krisnayana, I., Antari, N. N. M. & Dantes, N. (2014).

Penerapan Konseling Kognitif Dengan Teknik

Restrukturisasi Kognitif Untuk Meningkatkan

Resiliensi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3

Singaraja. e-journal Undiksa Jurusan Bimbingan

Konseling, 01(02), 01-10. Diakses pada tanggal

April 2016 dari http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJBK/ar

ticle/viewFile/3703/2961.

Miller L. (2009). Sexual Offenses Against Children:

Patterns And Motives. Aggression & Violent

Behavior, 18(5), 506-519. Diakses pada 10 April

, dari

http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S135

?via=sd

Nur Ahyani,L., & Raharjo,T. (2015). Resiliensi

Pada Siswa Kelas Unggulan Ditinjau Dari

Inteligensi & Kemandirian. Seminar Nasional

Educational Wellbeing, 240-252.

Probosiwi, R., & Bahransyaf, D. (2015). Pedofilia dan

Kekerasan Seksual: Masalah dan Perlindungan

Terhadap Anak. Sosio Informa, 01(01) 29-40.

Diakses pada tanggal 18 April 2016, dari

http://ejournal.kemsos.go.id/index.php/Sosioinf

orma/article/download/88/56

Rahawarin, F. (2015). Fenomena Tindak Pidana

Pedofilia Dalam Tinjauan Yudiris. Fikratuna

IAIN Ambon, 7(1), 21-40. Diakses pada 8 Maret

, dari http://moraref.or.id/record/view/24391

Reivich, K & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor ;

Essential Skill For Overcoming Life’s

Inevitable Obstacle. New York, Broadway Books.

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif

dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta:Nuha Medika.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:ALFABETA.

Sukmatun, P. (2015). Pengaruh Pelatihan Regulasi

Emosi Untuk Meningkatkan Resiliensi Pada

Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan. Empathy, 3(2). 1-21. Diakses pada 8 Maret 2016, dari http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/a

rticle/view/3216

Wagnild, G. M., & Young, H. M. (1993). Development

and psychometric evaluation of resilience. Journal of Nursing Measurement, vol, 1, No. 2, 1993.

Wolin, S. & Wolin, S. (1999). Project Resilience. Diakses pada tanggal 2 November 2016, dari http://www.projectresilience.com/resasbehavior.

htm




DOI: https://doi.org/10.20527/jk.v2i3.1249

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Kognisia prodi Psikologi FK ULM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.