HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN FLOW AKADEMIK PADA SISWA DI DAERAH LAHAN GAMBUT
Abstract
Keadaan lingkungan yang kurang mendukung membuat siswa kesulitan dalam proses belajar, seperti halnya siswa di daerah lahan gambut yang sering kali terganggu akibat adanya asap dari kebakaran hutan dan juga banjir yang diakibatkan oleh hujan lebat. Siswa diharapkan mampu merasakan flow meskipun belajar ditengah keadaan yang kurang mendukung, oleh karena itu mereka harus membangun resiliensi agar membantu mereka bertahan dalam keadaan yang kurang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara resiliensi dengan flow akademik. Subjek penelitian ini berjumlah 232 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi meliputi skala resiliensi dan skala flow akademik. Tehnik analisis data menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan resiliensi dengan flow akademik pada siswa di daerah lahan gambut, semakin tinggi resiliensi maka semakin tinggi juga flow akademik, sebaliknya semakin rendah resiliensi maka semakin rendah juga flow akademik pada siswa. Koefisien determinasi menunjukkan hubungan resiliensi terhadap flow akademik sebesar 4,3% sedangkan 95,7% sisanya sumbangan dari faktor lain selain resiliensi.
Full Text:
PDFReferences
Benard, B. (2005). Resiliency: What we have learned. San Francisco: WestEd.Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/277 98436_Book_Review_%2 Resiliency _ What_We_Have_Learned%27_b Benard_ Bonnie
Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development Of A New Resilience Scale: THE CONNOR-DAVIDSON RESILIENCE SCALE (CD-RISC) DEPRESSION AND ANXIETY 18:76–82. Retrieved from https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.10 2/da.10113
Csikszentmihalyi, M. (1990). Flow: The psychology of optimal experience. Ebook. New York: Harpel Perenial Publishers. Retrieve from http:// www.bates.edu/purposeful-work/files/2015/03/Csikszenthmihalyi-1990.pdf
Priyatno, D. (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom
Reivich, K., & Andrew, S. 2002. The Recilience Factor. New York: Broadway Books. Retrieved from https://psycnet.apa.org/record/2002 18688-000
Rianawati, F., Asyari, M., Fatriani., & Asysyifa. (2016). Pemetaan Daerah Rawan Kebakaran Pada Lahan Basah Di Kecamatan Gambut Provinsi Kalimantan Selatan. Seminar Nasional dan Gelar Produk :71-80. Retrieved from http://researchreport.umm.ac.id/index.php/resarchreport/article/view/733
Setyowati, A., Hartati, S., & Sawitri, D. R. (2010). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Resiliensi Pada Siswa Penghuni Rumah Damai. Jurnal Psikolog Undip, Vol. 7, No.1. Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikolog/article/view/2949
Siebert, Al. (2009). The resiliency advantage: Master change, thrive under pressure, and bounce back from setbacks. San
Francisco: Berrett-Koehler Publishers, Inc. Retrieved from https://www.bkconnection.com/static/The_Resliency_ Advantage_ EXCRPT. pdf
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Yuwanto, L. (2013). The Nature of Flow. Jakarta: Dwi Putra Pustaka
DOI: https://doi.org/10.20527/jk.v2i1.1624
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Lucia Elena Primasari, Marina Dwi Mayangsari, Rika Vira Zwagery
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.